Batasan Masalah Rumusan Masalah

a. Sebagai informasi dan bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru dan peningkatan pemberdayaan guru di masa yang akan datang, khususnya terhadap kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI dan tipe STAD. b. Sebagai umpan balik bagi guru dalam upaya peningkatan berpikir kreatif siswa melalui penerapan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik matematika itu sendiri maupun karakteristik siswa. c. Memberikan gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efesiensi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan tipe STAD terhadap kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif matematis siswa pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih maksimal dan berkualitas.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Tidak terdapat perbedaan secara signifikan pada kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Skor N-gain kelas GI adalah 0,71 dan kelas STAD adalah 0,69. Dengan demikian perbedaannya hanya 0,02. 2. Tidak terdapat perbedaan secara signifikan pada kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe GI dengan siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Skor N-gain kelas GI adalah 0,51 dan kelas STAD adalah 0,50. Sehingga perbedaannya hanya 0,01. 3. Tidak terdapat perbedaan secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa antara siswa yang diberi model pembelajaran tipe GI dengan tipe STAD. Peningkatan rata-rata berpikir kreatif kelas GI adalah 6,48 dan kelas STAD adalah 6,45. Tidak terdapat perbedaan secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara siswa yang diberi model pembelajaran tipe GI dengan tipe STAD. Peningkatan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis kelompok kelas GI 21,48. Sedangkan peningkatan 146

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TGT DI SMPN 1 BATANG KUIS T.A. 2016/2017.

3 16 27

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TIPE STAD BERBASIS SAINTIFIK DI SMPN 1 BENDAHARA.

4 27 38

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TPS DI SMP NEGERI 5 KOTA LANGSA.

0 3 39

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA YANG DIBERI PENDEKATAN PROBLEM POSING TIPE PRESOLUTION POSING DENGAN SISWA YANG DIBERI PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 2 MEDAN T. A. 2013/2014.

0 6 29

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE DENGAN THINK-PAIR-SHARE.

0 2 24