Komunikasi antar manusia berlangsung dalam bermacam konteks dan tingkatan. Lingkup komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari
komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, dan massa.
7. Self reference
Perilaku dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan pengalaman yang dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan
lakukan dan cara kita menginterpretasikan kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman, kebutuhan dan harapan-harapan kita.
8. Self reflexivity
Kesadaran diri self-cosciousnesmerupakan keadaan dimana seseorang memandang dirinya sendiri cermin diri sebagai bagian dari lingkungan.
Inti dari proses komunikasi adalah bagaimana pihak-pihak memandang dirinya sebagai bagian dari lingkungannya dan itu berpengaruh pada
komunikasi.
9. Inevitability
Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan apapun tetapi diam kita akan tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan
itu mengungkap suatu makna komunikasi.
2.3 Eskalasi Hubungan dalam Komunikasi Antarpribadi
Pada hubungan komunikasi antarpribadi, para komunikator membuat prediksi terhadap satu sama lain. Masing-masing mencoba mengerti bagaimana
pihak lainnya bertindak sebagai individu. Pengertian hubungan merupakan sejumlah harapan yang dua orang miliki bagi perilaku mereka didasarkan pada
pola interaksi antara mereka. Hubungan antarpribadi dapat juga didefinisikan sebagai serangkaian interaksi antara dua individu yang saling mengenal satu sama
lain. Hubungan yang baik ialah dimana interaksi sifatnya memuaskan dan sehat bagi mereka yang terlibat interaksi tersebut. Kebanyakan orang yang berakal sehat
sadar dan tahu benar bahwa suatu hubungan memerlukan usaha. Para perilaku komunikasi yang berinteraksi perlu menyediakan waktu dan usaha untuk
memelihara hubungan fungsional yang memuaskan. Tanpa usaha semacam itu hubungan cenderung memburuk. Fajar 2009 : 86, menyebutkan bahwa tahapan-
tahapan dalam komunikasi antar pribadi dimulai dari kontak first impression,
perkenalan, pertemanan, puncak decline, dan perpecahan.
Budyatna Laila 2011:37, menyatakan dalam bukunya bahwa suatu proses penjalinan hubungan, dapat diketahui beberapa bentuk golongan dalam
hubungan, yakni: kenalan, teman atau sahabat, dan sahabat kental atau teman akrab. Kenalan adalah orang yang kita kenal melalui namanya dan berbicara bila
Universitas Sumatera Utara
ada kesempatan, tetapi interaksi kita dengan mereka terbatas. Namun, setelah perjalanan waktu, beberapa kenalan bisa menjadi teman kita. Teman adalah
mereka dengan siapa kita mengadakan hubungan yang lebih pribadi secara sukarela. Sebagaimana persahabatan berkembang, seseorang bergerak kea rah
interaksi yang kurang terikat kepada peran. Agar persahabatan tersebut berkembang, Samter Budyatna Laila, 2011 : 38 menjelaskan lima kompetensi
penting perlu untuk hubungan persahabatan, yaitu : a.
Inisiasi, dimana seseorang harus berhubungan atau berkenalan dengan orang lain dan interaksi harus berjalan mulus, santai, dan menyenangkan.
b. Sifat mau mendengarkan, masing-masing harus saling mendengarkan kepada
yang lain. Adalah sulit untuk menjalin persahabatan kepada orang yang hanya focus pada dirinya sendiri atau masalahnya sendiri.
c. Pengungkapan diri, kedua belah pihak mampu mengungkapkan perasaannya
satu sama lain. d.
Dukungan emosional, setiap orang selalu mengahrapkan mendapatkan kenyamanan dan dukungan dari temannya.
e. Pengelolaan konflik, persahabatan bergantung juga pada keberhasilan
menangani hal-hal yang tidak disetujui atas salah satu perilaku atau suatu gagasan.
Sahabat kental adalah mereka yang jumlahnya terbatas, dengan siapa seseorang secara bersama-sama mempunyai komitmen tingkat tinggi, saling
ketergantungan, saling percaya, pengungkapan, dan kesenangan di dalam persahabatan. Namun bentuk hubungan tersebut dialami berbeda antara wanita
dan laki-laki dengan karakteristik norma masing-masing faminity and masculinity. Wanita cenderung mengembangkan hubungan akrab dengan lainnya
atas dasar percakapan, siat terbuka dengan yang lainnya, dan saling berbagi perasaan pribadi atau kaum wanita lebih cennderung mengedepankan sifat
ke”kita”an. Sedangkan laki-laki cenderung mengembangkan persahabatan akrab melalui aktivitas bersama. Bagi laki-laki, teman karib ialah orang yang dapat
bergantung padanya untuk menolong keluar dari kesulitan dan orang yang secara teratur dalam melaksanakan aktifitas bersama secara menyenangkan.
Miller dan Steinberg Budyatna Laila, 2011 : 44 hubungan antarpribadi adalah hubungan komunikasi meliputi prediksi timbal balik berdasarkan data
psikologis. Maksudnya yaitu kontak atau interaksi antarpersonal satu sama lain memiliki suatu prediksi tentang profil satu sama lain, baik berupa perilaku
Universitas Sumatera Utara
komunikasi maupun data psikologis. Dalam memprediksi profil orang lain, pesan disampaikan sebagaimana penafsiran terhadap lawan bicara. Dalam proses
komunikasi tersebut, pesan akan bernilai jika komunikator mampu
menggunakannya secara efektif jika lawan komunikasi memperoleh informasi lebih lanjut.
Ada beberapa ciri mengenai proses pengembangan Budyatna Laila, 2011 : 45; pertama, orang kadang-kadang lalai mempertimbangkan sifat transaksi
proses-proses ini, sementara memahami mengapa seseorang memutuskan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain lebih bermanfaat untuk diperhatikan.
Kedua, pengembangan hubungan sangatlah kompleks. Maksudnya yaitu penjelasan bagaimana hubungan dikembangkan sangat bebas, ditentukan oleh
situasi dan kondisi atau faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya dalam membangun prediksi akan profil komunikan, sehingga bisa saja terjadi kurangnya
saling pengertian karena akurasi komunikasi sangat kurang. Dan ketiga, setiap pendekatan pada pengembangan hubungan harus dibedakan antara kondisi dan
proses pengembangan antarpribadi dan non-antarpribadi impersonal.
Menurut penjelasan diatas, Istilah eskalasi menjelaskan sebuah aspek mengenai proses pengembangan yang memiliki analogi. Apabila dikatakan terjadi
eskalasi hubungan, maka maksudnya yakni hubungan itu mengalami kemajuan pada tingkat yang mantap secara berkesinambungan. Akan tetapi hubungan
tersebut bisa saja tumbuh oleh karena adanya variabel atau faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antarpribadi seperti kepercayaan, kesukaan,
kecemburuan, ketepatan komunikasi atau pengertian pesan satu sama lain. Keuntungan juga penting dalam eskalasi hubungan. Eskalasi dapat ditafsirkan
sebagai perolehan keuntungan yang besar secara cepat. Eskalasi juga bisa berasal dari penemuan potensi, maka orang mau mengekskalasikan hubungan mereka
untuk mendapatkan potensi ini.
2.4. Komunikasi Antarbudaya Konteks Tinggi dan Konteks Rendah