sinyal kemokin yang berasal dari nodus limfe. Selama proses migrasi dan entri sel dendrit ke dalam nodus, sel dendrit juga mengalami maturasi sel Beverley, 2014.
Imunitas yang terbentuk pada respon imun terbagi dua, yaitu imunitas selular dan imunitas humoral. Aktivasi sel CD4+ dan CD8+ merupakan respon
imun spesifik selular. CD4+ yang teraktivasi nantinya akan mengaktifkan makrofag yang memproduksi IFN gamma dan CD8+ yang akan membunuh
mikroba serta melisis sel terinfeksi Baratawidjaja, 2012. Respon imun humoral terdiri atas pembentukan antibodi dan sel memori.
Sel T naif yang sudah berdiferensiasi menjadi T helper kemudian akan merangsang proliferasi dan diferensiasi klon sel B spesifik menjadi sel B efektor
dan sel B memori. Sel B efektor kemudian akan berdiferensiasi lagi menjadi sel plasma. Sel plasma inilah yang kemudian akan mensekresikan berbagai jenis
imunoglobulin Ig yang terdiri atas IgM, IgG, IgE, IgA, dan IgD. Masing –
masing imunoglobulin ini memiliki dampak imunologis yang berbeda-beda tergantung proses infeksinya. Sel memori berperan pada invasi oleh agen infeksi
yang sudah dikenali oleh tubuh. Ketika tubuh diserang oleh antigen yang sama, tubuh akan langsung merespon dengan mensekresikan imunoglobulin spesifik
lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan proses infeksi pertama kali. Hal inilah yang dimanfaatkan pada proses vaksinasi, sehingga seseorang yang sudah
memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan saat infeksi yang berikutnya Baratawidjaja, 2012.
2.1.5 Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan KMK No. 1611 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi adalah:
1. Bayi sebelum 1 tahun 2. Anak usia sekolah dasar
3. Wanita usia subur 15-39 tahun dan ibu hamil serta calon pengantin.
2.1.6 Lima Imunisasi Dasar Lengkap
Pemerintah menyusun program pemberian lima imunisasi dasar lengkap pada bayi sebelum 1 tahun yang terdiri dari imunisasi Hepatitis B, BCG, DPT,
Universitas Sumatera Utara
Polio dan Campak. Penyakit tersebut dapat menyebabkan derita fisik dan mental berkepanjangan bagi anak, kecacatan, bahkan kematian Depkes RI, 2009.
Berikut adalah jenis imunisasi dasar lengkap Ranuh, 2008 : Tabel 2.1. Lima Imunisasi Dasar Lengkap
Jenis vaksin Dosis dan cara pakai
Kontraindikasi Efek samping
Polio 2 tetes 0,1 ml oral
untuk Oral Polio Vaccine OPV.
0,5 ml secara subkutan untuk Inactivated
Poliomyelitis Vaccine IPV.
Diberikan 4 kali berturut-turut dengan
jarak 2 bulan. Anak dengan
imunosupresi kontraindikasi terhadap
OPV dan harus diberi IPV sebagai gantinya.
Sebagian kecil mengalami gejala
pusing, diare ringan, dan nyeri otot.
Kejadian poliomielitis terkait
vaksin sangat jarang terjadi.
BCG 0,10 ml untuk anak.
0,05 ml untuk bayi baru lahir.
Diberikan secara intradermal pada umur
2 bulan. Reaksi uji tuberkulin
5mm, menderita atau berisiko HIV,
imunokompromais, menderita gizi buruk,
demam tinggi, infeksi kulit yang luas, pernah
sakit tuberkulosis, dan kehamilan.
Ulkus lokal yang superfisial 3 minggu
setelah penyuntikan dan akan sembuh
dalam 2-3 bulan serta meninggalkan luka
parut.
Campak 0,5 ml secara subkutan
pada umur 9 bulan. Kehamilan, anak dengan
imunodefisiensi primer, pasien TB yang tidak
diobati, dan pasien imunokompromais.
Demam lebih dari 39,5°C dan ruam
pada kulit. Gangguan fungsi sistem saraf
pusat sangat jarang terjadi.
DTP 0,5 ml secara
intramuskular sebanyak 3 kali dengan jarak
pemberian 2 bulan. Riwayat anafilaksis pada
pemberian vaksin sebelumnya, ensefalopati
sesudah pemberian vaksin pertusis
sebelumnya. Reaksi lokal
kemerahan, bengkak dan nyeri pada lokasi
injeksi, demam ringan hingga kejang
demam, anak menangis dan gelisah
selama beberapa jam pasca penyuntikan,
reaksi anafilaksis terkait pemberian
vaksin pertusis.
Hepatitis B 0,5 ml secara
intramuskular sebanyak 3 kali.
Sampai saat ini tidak ada kontra indikasi absolut
untuk pemberian vaksin VHB.
Reaksi lokal yang ringan dan bersifat
sementara, kadang- kadang dapat
menimbulkan demam ringan untuk 1-2 hari.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 Jadwal Pemberian Imunisasi