Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Film

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana membuat sebuah film komedi yang menyuguhkan hiburan yang berbeda, namun tetap mampu memberikan pesan moral yang positif kepada audience.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah, maka pembatasan masalah dari tugas akhir ini adalah: 1. Membuat sebuah film komedi yang menyuguhkan hiburan yang berbeda. 2. Membuat film komedi yang mampu memberikan pesan moral yang positif kepada audience.

1.4 Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Menyuguhkan hiburan yang berbeda, melalui sebuah film komedi. 2. Agar pesan moral yang ada dalam film ini dapat tersampaikan dengan baik kepada audience. 3. Mengaplikasikan ilmu yang penulis dapat selama ini di bangku kuliah.

1.5 Manfaat

Manfaat dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Sebagai media penarik minat masyarakat dalam dunia industri kreatif. 2. Sebagai proses pembelajaran pembuatan film komedi yang menyuguhkan hiburan yang tidak membosankan. 6 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Film

Film yang saat ini beredar memiliki berbagai jenis, seperti yang dijelaskan Himawan Pratista dalam buku Memahami Film 2008: 10, bahwa film adalah salah satu sarana komunikasi massa, selain jaringan radio, televisi dan telekomunikasi. Film membawa pesan-pesan komunikasi untuk diperlihatkan pada penonton, sesuai yang ingin diberikan oleh sutradara, entah dalam drama, horor, komedi dan action. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1992 Tentang Perfilman, tertulis film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, danatau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan danatau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, danatau lainnya. Menurut Rayya Makarim dalam Askurifai Baksin dalam bukunya Membuat Film Indie Itu Gampang 2003: 4 dikatakan, bahwa film adalah deretan kata-kata. Kata-kata itu yang dapat saja diperoleh dari novel, kisah nyata atau kisah rekaan, riwayat hidup, sandiwara radio atau komik sebagai sumber penceritaan.

2.2 Jenis-Jenis Film Menurut Cerita