KESESUAIAN KAPASITAS KEMAMPUAN TENAGA KERJA

commit to user 90

D. KESESUAIAN KAPASITAS KEMAMPUAN TENAGA KERJA

OUTSOURCING YANG DIHARAPKAN OLEH PT. PLN PERSERO APJ KOTA SURAKARTA. Tenaga kerja outsourcing merupakan tenaga kerja milik perusahaan penyedia tenaga kerja vendoragen dan bekerja di perusahaan pengguna, disini PT. PLN. Vendoragen ini merupakan rekanan bisnis dari perusahaan yang membutuhkan para tenaga kerja untuk bekerja di perusahaannya. sehingga para tenaga kerja tersebut harus memiliki kemampuan yang disyaratkan oleh user PT. PLN persero APJ surakarta. untuk itu pihak vendorrekanan harus melakukan seleksi yang ketat agar kualitas tenaga kerjanya baik. Jika PT. PLN persero APJ Surakarta membutuhkan tenaga pengaman satpam maka perusahaan user membuka lowongan kepada vendor untuk menyediakan tenaga keamanan yang dibutuhkan oleh PT. PLN. Untuk mendapatkan vendor mana yang akan ditunjuk terlebih dahulu PT. PLN memberikan kualifikasikriteria tenaga keamanan yang dibutuhkan. Selain kriteria, harga dan reputasi vendor juga berpengaruh untuk dijadikan mitra bisnis. Walaupun sistem outsourcing di perusahaan ini melalui tender tetapi pihak perusahaan memberikan syarat-syarat tertentu kepada para agenvendor agar kualitas tenaga kerjanya bagus. Setelah syarat-syarat yang diminta PT. PLN terpenuhi maka vendor akan mengirimkan tenaga kerja outsourcing seperti yang diminta PT. PLN. Kemudian tenaga kerja tersebut diawasidikontrol kerjanya setiap hari untuk menilai kualitas tenaga kerja outsourcing tersebut apakah sudah sesuai commit to user 91 dengan yang diharapkan. Jika pekerjaan yang dikerjakan oleh para tenaga kerja outsourcing tersebut baik dan PT. PLN puas dengan kinerjanya maka tenaga kerja tersebut akan diperpanjang untuk bekerja di PT. PLn persero APJ Surakarta sebagai tenaga kerja outsourcing. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Maya staff Admninistrasi sebagai berikut : ”saya bekerja di PLN sejak tahun 2007 sampai sekarang 2010 sebagai tenaga kerja outsourcing staff administrasi setelah melalui proses seleksi vendor. Kemudian dipekerjakan di PLN, di sini kinerjanya dinilai dan di awasi agar kinerja yang dihasilkan bagus, sesuai dengan kualifikasi waktu seleksi. Jika kinerjanya bagus kontraknya diperpanjang terus.” wawancara, Juli 2010 pukul 11.00 WIB Untuk jenis pekerjaan sebagai CSO customer service operator . proses seleksinya sangat ketat, mulai dari agenvendor, perwakilan pihak PT. PLN persero APJ surakarta, dan EO event organizer yang disewa oleh PT. PLN sehingga dapat dipastikan bahwa kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sudah sesuai dengan standard yang diinginkan. Setelah proses tender selesai dan deal harga, jumlah tenaga kerja, dan vendor yang dijadikan mitra maka disini akan terjadi transfer sumber daya manusia antara tenaga kerja milik vendor ke pihak PLN. Hal ini sesuai pernyataan Oktaria Anjarsari seorang CSO karyawan PT. PLN persero APJ Surakarta, mengungkapkan sebagai berikut : ”Untuk menjadi CSO customer service operator proses seleksinya sangat ketat mas, mulai dari agenvendor, perwakilan pihak PT. PLN persero APJ surakarta, dan EO event organizer yang disewa oleh PT. PLN persero APJ surakarta. Yang keterima juga sedikit ” wawancara, juli 2010 pukul 14.00 WIB commit to user 92 Untuk proses seleksirekruitmen tenaga kerja dilakukan oleh agenvendor yang sudah menjadi rekanan bisnis dengan perusahaan pengguna maupun pihak perusahaan pengguna juga ikut serta melakukan proses seleksi. Seleksi dilakukan dengan standar biasa, mulai dari administrasi, ter tulis dan wawancara. Tetapi ada juga yang lebih ketat, lebih banyak macam tesnya, bahkan ada evaluasi waktu pelatihan ditempat kerja. Hal tersebut tergantung pada jenis pekerjaan, semakin baik jenis pekerjaan maka proses seleksinya pun akan semakin ketat. Ada salah satu kasus ketika PT. PLN membutuhkan seorang sekretaris, pihak PT. PLN tidak mau membuka lelang karena yang dibutuhkan hanya seorang saja. Kemudian pihak PLN memutuskan untuk mengambil beberapa tenaga kerja outsourcing yang sudah bekerja di perusahan PT. PLN persero untuk mengisi pos sebagai sekertaris. PT. PLN menyeleksi 3 tenaga kerja tersebut dan diberikan training selama 6 minggu untuk melihat siapa yang pantas mengisi pos tersebut. Setelah mendapatkan seseorang yang sesuai dengan standard PT. PLN maka tenaga kerja tersebut mengisi pos sebagai sekretaris tetapi statusnya masih sebagai tenaga kerja outsourcing. Hal ini sesuai pernyataan Betty, seorang tenaga kerja outsourcing PT. PLN APJ Surakarta yang sebelumnya bekerja sebagai front office kemudian sekarang menjadi sekretaris. ”awalnya gini mas, tahun 2008 disini untuk pos sekretaris sebelumnya ditempati oleh pegaiwai tetap tetapi kemudian kosong, commit to user 93 gak tau kenapa jadi kosong. Setelah kosong PT. PLN merekrut 3 karyawan outsourcing untuk di seleksi jadi sekretaris, pihak PLN tidak mau membuka tender pada pihak ketiga untuk mengurusi pos sekretaris ini. Proses seleksi dilakukan sendiri oleh pihak PLN selama 6 minggu. Statusnya masih tetap sebagai tenaga kerja outsourcing sampai sekarang 2010.” wawancara, juli 2010 pukul 12.00 WIB Selain melalui proses perekrutan tenaga kerja yang di outsourcing kan di PT. PLN persero . Hal ini sesuai dengan pernyataan Erlin Fajarwati, tenaga kerja outsourcing operator telepon yang sudah bekerja sejak tahun 2006 dan kinerjanya bagus. ”saya menjadi tenaga kerja outsourcing di PT. PLN persero APJ Surakarta sejak tahun 2006 mas. Pada waktu itu tahun 2006 ada aturan dari pusat bahwa semua anggota koperasi PT. PLN persero akan dioutsourcingkan. Pada saat itu juga daripada tidak bekerja akhirnya bersedia menjadi tenaga kerja outsourcing di PT. PLN persero. Sampai sekarang mas.tia setahun sekali kontrak kerja saya diperpanjang karena kinerja bagus.” wawancara, 02 september 2010 pukul 11.20 WIB Tenaga kerja outsourcing dikontrol oleh pihak PT. PLN persero APJ kemudian pihak PT. PLN menilai kinerja masing-masing tenaga kerja. Jika kinerjanya bagus maka pihak PT. PLN akan menghubungi vendornya tenaga kerja tersebut untuk dipertahankan untuk bekerja lagi di PT. PLN persero APJ Surakarta. Hal ini sesuai dengan pernyataan Andjar Riyanto Spv. Sekretariat PT. PLN persero APJ Surakarta berikut ini: ”jika kinerja tenaga kerja outsourcing tersebut baik dan rajin maka pihak manajemen PT. PLN akan memperpanjang kontrak. Dan menghubungi vendor untuk mempekerjakan tenaga kerja tersebut untuk melanjutkan kerjanya di PT. PLN persero APJ Surakarta.” commit to user 94 wawancara, 02 september 2010 pukul 11.20 WIB Dari fakta-fakta diatas dapat disimpulkan bahwa kesesuaian kapasitas kemampuan tenaga kerja outsourcing antara pihak vendor dengan user ditentukan melalui seleksiperekrutan berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan dan yang paling penting adalah kualitas tenaga kerja ketika sudah bekerja, apakah sesuai dengan kriteria awal. Caranya yaitu PT. PLN persero mengkontrol kinerja para tenaga kerja outsourcing tersebut untuk menilai baikburuk kinerjanya. Jika kinerja tenaga kerja outsourcing menunjukkan hasil yang bagus selama bekerja di PT. PLN persero APJ maka akan diperpanjang lagi kontraknya. Jika kinerjanya tidak bagus akan diberhentikan dan meminta tenaga kerja yang baru dan berkompeten. Adanya koordinasi kedua belah pihak yang baik maka kinerja karyawan yang bekerja di PT. PLN persero APJ Surakarta sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Gambar 4.3 Gambaran singkat kesesuaian tenaga kerja outsourcing yang diharapkan oleh PT. PLN persero APJ Surakarta. PT. PLN persero APJ Surakarta membutuhkan staff administrasi dg syarat-syarat tertentu Seleksi tenaga kerja outsourcing oleh vendor Pihak vendor menyediakan tenaga kerja outsourcing yang diinginkan PT. PLN Pihak PT. PLN menilai kinerja tenaga kerja § Jika kinerja bagus akan di perpanjang kontrakdi pakai lagi. § Jika kinerja buruk tidak diperpanjang kontrak dikembalikan ke vendor commit to user 95

E. KONDISI DAN PEMENUHAN HAK-HAK SOSIAL-EKONOMI

Dokumen yang terkait

Tenaga Alih Daya Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementrian Komunikasi dan Informatika (Analisis Yuridis Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003)

1 6 106

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA ATAS UPAH DAN JAMINAN SOSIAL BAGI PEKERJA OUTSOURCING DI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA ATAS UPAH DAN JAMINAN SOSIAL BAGI PEKERJA OUTSOURCING DI PERTAMINA.

0 4 10

PENDAHULUAN PERAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP HAK-HAK PEKERJA OUTSOURCING.

0 3 11

TESIS Model Outsourcing Dalam Perspektif Perlindungan Hukum Dan Hak Tenaga Kerja ( Studi Kasus CV. Komunika Putera Sentosa Surakarta).

0 1 13

PENDAHULUAN Model Outsourcing Dalam Perspektif Perlindungan Hukum Dan Hak Tenaga Kerja ( Studi Kasus CV. Komunika Putera Sentosa Surakarta).

0 2 13

NASKAH PUBLIKASI Model Outsourcing Dalam Perspektif Perlindungan Hukum Dan Hak Tenaga Kerja ( Studi Kasus CV. Komunika Putera Sentosa Surakarta).

1 3 22

Perlindungan Hukum terhadap Pekerja Outsourcing dalam Pemenuhan Hak atas Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

0 0 1

PENERAPAN SISTEM OUTSOURCING DI PERUSAHAAN SWASTA DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM HAK-HAK PEKERJA KONTRAK

0 0 16

PRAKTEK OUTSOURCING DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA

0 0 25

BAB II PENGATURAN HAK DAN KEWAJIBAN ANTARA PEKERJA OUTSOURCING PT. ISS INDONESIA DAN PERUSAHAAN PENGGUNA JASA OUTSOURCING PT. MAHKOTA GROUP A. Outsourcing di Indonesia 1. Gambaran Umum Pelaksanaan Outsourcing - Analisis Hukum Perjanjian Kerja Outsourcing

0 1 44