Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

46 Pretasi belajar yang dimaksudkan peneliti adalah perolehan dari proses pembelajaran yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik mencapai lebih besar atau sama dengan KKM pelajaran bahasa Lampung, dari tujuan pembelajaran yang diturunkan dari indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang diperoleh siswa melalui interaksi dengan lingkungan belajar dan suatu kondisi pembelajaran materi menulis deskripsi yang dirancang guru sebagai fasilitator.

c. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

Standar nasional Pendidikan Depdiknas, 2008: 5 menyatakan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah kriteria tertentu yang digunakan untuk menentukan kelulusan peserta didik. KKM ditentukan oleh kelompok guru mata pelajaran pada awal tahun pelajaran dan menjadi acuan bagi pendidik dan peserta didik. KKM setiap standar kompetensi merupakan rata-rata KKM kompetensi dasar. KKM setiap kompetensi dasar merupakan rata-rata KKM dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut. Penentuan KKM didasarkan pada tiga unsur. Pertama, Tingkat kompleksitas: Kesulitan kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai peserta didik. Suatu indikator dikatakan memliliki tingkat kompleksitas tinggi apabila dalam pencapaiannya didukuoleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut: 1 Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; 47 2 guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; 3 Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; 4 Peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi; 5 Peserta didik yang cakap terampil menerapkan monsep; 6 Peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas pekerjaan; 7 Waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan latihan; 8 Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar. Kedua, Kemampuan daya pendukung: meliputi a. Sarana dan prasarana peendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat bahan untuk proses pembelajaran; b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah dan kepedulian stakeholders sekolah. Ketiga, Tingkat Kemampuan intake rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan . Penetapan intake di kelas V dapat didasarkan pada nilai prestasi rata-rata siswa saat kenaikan kelas atau dikelas sebelumnya yaitu kelas IV. KKM mulok Bahasa Lampung kelas V, sesuai yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Sekolah atau KTSP SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung Tahun 48 Pelajaran 20092010 adalah 65. KKM ini akan dijadikan tolak ukur evaluasi keberhasilan siswa belajar, apakah siswa telah mencapai ketuntasan atau belum baik secara individual maupun secara klasikal.

B. Teori Belajar Bahasa dan Pembelajaran 1. Hakikat Belajar Bahasa