86
Total Asset Turn Over maka Harga Saham yang akan dihasilkan semakin besar pula. Hubungan antara variabel X1 Current Ratio, X2 Debt to Equity Ratio, X3
Return On Equity, dan X4 Total Asset Turn Over terhadap Y Harga Saham dapat dikatakan sedang karena nilai korelasi sebesar 0,416 berada pada interval
0,400 – 0,599 yang dapat dilihat pada tabel interpretasi.
4.3.4. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi KD pada intinya memberikan penafsiran pengaruh dua variabel, yang merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Dalam hal
ini koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, dan Total Asset Turn Over
terhadap Harga Saham subsektor konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berikut adalah hasil koefesien determinasi menggunakan SPSS 19 for
windows:
Tabel 4.16 Koefesien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,416
a
,173 ,029
2722,78006 ,899
a. Predictors: Constant, total_asset_turn_over, current_ratio, debt_to_equity_ratio, return_on_equity
b. Dependent Variable: harga_saham
Hasil koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R square sebesar 0,173 atau 17,3 , ini berarti bahwa variabel Harga Saham Y dipengaruhi oleh
variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, dan Total Asset
87
Turn Over sebesar 17,3, sedangkan sisanya 82,7 dipengaruhi oleh faktor- faktor fundamental lain yang tidak diteliti.
4.3.5. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban suatu teori sementara yang sebenarnya masih memerlukan pengujian. Adapun hipotesis pada penelitian ini dilakukan baik
secara simultan maupun parsial, diantaranya adalah : 1.
Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji F
Uji F ini digunakan secara simultan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nikai r2 telah diketahui
selanjutnya akan diuji apakah nilai koefisien determinasi mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak.
Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut : H
: β = 0 Secara simultan variabel fundamental yang terdiri dari current
ratio, debt to equity ratio, return on equity, dan total asset turn over berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham sektor
properti subsektor konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H
1
: β ≠ 0 Secara simultan variabel fundamental yang terdiri dari current
ratio, debt to equity ratio, return on equity, dan total asset turn over berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor properti
subsektor konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
88
Tabel 4.17 Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
35660415,495 4
8915103,874 1,203
,337
a
Residual 1,705E8
23 7413531,277
Total 2,062E8
27 a. Predictors: Constant, total_asset_turn_over, current_ratio, debt_to_equity_ratio,
return_on_equity b. Dependent Variable: harga_saham
Sumber:Hasil Pengolahan Data
Nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel berdasarkan tingkat signifikansi α = 5 dan derajat kebebasan pembilang = k dan derajat kebebasan
penyebut = n-k-1. Jadi, pembilang = 4 dan derajat penyebut = 28-4-1 = 23, maka F tabel diperoleh sebesar 2,80.
Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut : Apabila Fhitung positif +, maka :
• Fhitung Ftabel, dengan α = 5, maka H0 ditolak artinya signifikan
• Fhitung Ftabel, dengan α = 5, maka H0 diterima artinya tidak signifikan
Apabila Fhitung negatif -, maka : •
Fhitung Ftabel, maka H0 diterima artinya tidak signifikan •
Fhitung Ftabel, maka H0 ditolak artinya signifikan Hasil pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut :
Berdasarkan nilai-nilai yang sudah diperoleh, terlihat Fhitung Ftabel, yaitu 1,203 2,80, maka H0 diterima artinya bahwa variabel fundamental yang
terdiri dari Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, dan Total Asset Turn Over secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham.
89
Hasil penelitian ini tidak signifikan bisa dikarenakan ada faktor-faktor fundamental lain seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi, peraturan pemerintah,
dan faktor lainnya yang lebih berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Rowland Bismark Fernando Pasaribu 2008 yang menyatakan bahwa
secara simultan rasio pertumbuhan, profitabilitas, leverage, likuiditas, dan efesiensi
perusahaan berpengaruh signifikan
Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh
Suad Husnan 2005:307 yang mengemukakan bahwa analsis fundamental
adalah analisis yang mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi
harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel - variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Untuk mengetahui daerah penerimaan dan penolakan hipotesis, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.7 Kurva Daerah Penerimaan Dan Penolakan H0 Uji F Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, Return On Equity, dan Total Asset Turn Over
90
2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t
Pengujian hipotesis kedua dilakukan secara parsial terhadap koefesien regresi dengan menggunakan uji t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. a. Uji Hipotesis Untuk Variabel X1
Current Ratio
Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen.
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah : H
: β
1
≤ 0 artinya current ratio tidak berpengaruh positif signifikan terhadap
harga saham H
1
: β
1
artinya current ratio berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham
Tabel 4.18 Uji t untuk X1
Current ratio
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel berdasarkan tingkat signifikansi α = 5 = 0,052 = 0,025 dan derajat kebebasan pembilang = k dan
derajat kebebasan penyebut = n-k-1. Jadi, pembilang = 2 dan derajat penyebut = 28-4-1 = 23, maka t tabel diperoleh sebesar 2,07.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
2808,183 1834,389 1,531 ,139
current_ratio -3,881
5,854 -,138
-,663 ,514 ,833
1,201 debt_to_equity_ratio
-3,987 3,087
-,276 -1,292 ,209
,788 1,269
return_on_equity 114,115
66,646 ,387
1,712 ,100 ,705
1,419 total_asset_turn_over
-9,027 13,718
-,171 -,658 ,517
,531 1,884
a. Dependent Variable: harga_saham
91
• Ho diterima apabila –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
• Ho ditolak apabila t
hitung
t
tabel
atau –t
hitung
-t
tabel
, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berdasarkan nilai yang sudah diperoleh, terlihat t
hitung
t
tabel
, yaitu -0,663 2,052 , maka H0 diterima artinya bahwa variabel fundamental yaitu Current
Ratio secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Annio Indah Lestari N, Muslich Lufti, Syahyunan 2007
yang menyatakan bahwa Current Ratio sebagai faktor fundamental secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh David
dan Kurniawan 2010:236 yang menyatakan perusahaan dapat dikatakan dalam
keadaan likuid, apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dibandingkan dengan utang lancarnya.
Untuk mengetahui daerah penerimaan dan penolakan hipotesis, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.8 Kurva Daerah Penerimaan Dan Penolakan H0 Uji t Current Ratio
92
b. Uji Hipotesis Untuk Variabel X2 Debt to Equity Ratio