dilupakan nya sehingga reaksinya akan merupakan reaksi berdasarkan usaha menjauhi situasi yang diharapkannya.
4. Mengadakan perbandingan antara sesuatu yang dihadapinya dan pengalaman orang lain yang dianggap lebih pengalaman, lebih ahli,dan
sebagainya.
4. Faktor- faktor Terbentuknya Sikap.
a. Faktor Internal. Faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan sendiri, seperti selektifitas.
b. Faktor Eksternal. Faktor- faktor pembentukan sikap yang terdapat dari luar diri seseorang, adalah:
1. Sifat obyek yang dijadikan sasaran sikap. 2. Kewibawaan orang yang mengemukakan sikap.
3. Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut. 4. Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap.
5. Situasi pada sikap itu terbentuk.
B. Keperawatan
1. Pengertian Keperawatan
Keperawatan adalah diagnosis dan penanganan respon manusia terhadap masalah kesehatan aktual maupun potensial ANA,2000. Dalam
keperawatan modern respon manusia yang didefinisikan sebagai pengalaman dan respon orang terhadap sehat dan sakit yang merupakan suatu fenomena
perhatian perawat. Perawat atau nurse berasal dari kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia
6
. Keperawatan merupakan profesi, dimana kedepan perlu semakin
tertib, menurut word medical association 1991 yaitu semakin tertibnya pekerjaan profesi yang apabila semakin terus dipertahankan pada gilirannya
akan berperan besar dalam turut meningkatkan kulitas hidup serta derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Keperawatan dalam menjalankan
pelayanan sebagai pelayanan keperawatan secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk membantu orang sakit maupun yang sehat dalam
bentuk peningkatan pengetahuan, kemampuan yang dimiliki sehingga seseorang dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri tranpa
memerlukan bantuan atau tergantung orang lainHenderson,1980.
2. Perawat
Perawat nurse berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto 2004, perawat adalah
seseorang seorang profesional yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayananasuhan keperawatan pada
berbagai jenjang pelayanan keperawatan. Perawat nurse berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Sedangkan
perawat menurut Wardhono 1998 adalah orang yang telah menyelesaikan
6
Kusnanto, Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional . Jakarta : Kedokteran EGC,2004.
pendidikan professional keperawatan, dan diberi kewenangan untuk melaksanakan peran serta fungsinya. Perawat nurse berasal dari bahasa
latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Dari pengertian diatas dapat diuraikan pengertian dasar seorang
perawat yaitu seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injuri, dan proses
penuaan. Perawat profesional adalah perawat yang bertanggungjawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau
berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan
lainnya sesuai
dengan kewenangannya.
3. Peran dan Fungsi Perawat
Fungsi perawat didalam melakukan pengkajian pada individu yang sehat maupun sakit dimana segala aktifitas yang dilakukan dengan berbagai cara
untuk mengendalikan kepribadian pasien secepat mungkin dalam bentuk proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, identifikasi masalah
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. berapa peran perlu diemban oleh perawat ketika menjalankan dan membina
hubungan profesional yaitu: 1 peran sebagai orang asing starnger
2 narasumber resource per son 3 pendidik teacingrole
4 pemimpin leadersip role, dan 5 peran pengganti surrogate role.
Fungsi perawat juga sebagai pembimbing bagi pasien baik secara membimbing agama maupun psikis, sebagai saudara bagi pasien yang tidak