Model Pembelajaran Problem Solving

pengajaran tidak akan tercapai karena siswa menjadi tidak teratur dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dalam pembelajaran. b. Memerlukan banyak waktu. Penggunaan model pembelajaran problem solving untuk suatu topik permasalahan tidak akan maksimal jika waktunya sedikit, karena bagaimanapun juga akan banyak langkah-langkah yang harus diterapkan terlebih dahulu dimana masing-masing langkah membutuhkan kecekatan siswa dalam berpikir untuk menyelesaikan topik permasalahan yang diberikan dan semua itu berhubungan dengan kemampuan kognitif dan daya nalar masing- masing siswa. Mengubah kebiasaan siswa belajar dari mendengarkan dan menerima informasi yang disampaikan guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan ma- salah sendiri dan kelompok memerlukan banyak sumber belajar sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi siswa. Sumber-sumber belajar ini bisa didapat dari ber- bagai media dan buku-buku lain. Jika sumber-sumber ini tidak ada dan siswa ha- nya mempunyai satu buku bahan saja maka topik permasalahan yang diberikan tidak akan bisa diselesaikan dengan baik.

D. Kemampuan Kognitif

Salah satu cara untuk membedakan siswa satu dengan yang lainnya dapat dilihat dari kemampuan kognitifnya. Kemampuan kognitif dapat menjadi salah satu fak- tor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kemampuan kognitif siswa adalah gambaran tingkat pengetahuan atau kemampuan siswa terhadap suatu ma- teri pembelajaran yang sudah dipelajari dan dapat digunakan sebagai bekal atau modal untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan kompleks lagi, maka dapat disebut sebagai kemampuan kognitif Winarni, 2006. Nasution 2000 mengemukakan bahwa secara alami dalam satu kelas kemampuan kognitif siswa bervariasi. Kemampuan kognitif siswa dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Menurut Usman dalam Winarni 2006, apabila siswa memiliki tingkat kemampuan kognitif berbeda kemudian diberi pengajaran yang sama, maka hasil belajar pemahaman konsep akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemampuannya, karena hasil belajar berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mencari dan memahami materi yang dipelajari. Siswa berkemampuan tinggi adalah sejumlah siswa yang memiliki keadaan awal lebih tinggi dari rata-rata kelas. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah adalah sejumlah siswa yang memiliki keadaan awal lebih rendah atau sama de- ngan rata-rata kelas. Siswa berkemampuan tinggi memiliki keadaan awal lebih baik daripada siswa berkemampuan awal rendah. Hal ini menyebabkan siswa ber- kemampuan tinggi memiliki rasa percaya diri yang lebih dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan rendah.

E. Analisis Konsep Reaksi Reduksi Oksidasi

Menurut Dahar 1996, konsep merupakan kategori-kategori yang kita berikan pada stimulus-stimulus yang ada di lingkungan kita. Konsep-konsep menyedia- kan skema-skema terorganisasi untuk menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori. Konsep-konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi- generalisasi. Untuk itu diperlukan suatu analisis konsep yang memungkinkan kita dapat mendefinisikan konsep, sekaligus menghubungkan dengan konsep-konsep lain yang berhubungan. Markle dan Tieman Fadiawati, 2011 mendefinisikan konsep sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Mungkin tidak ada satupun definisi yang dapat me- ngungkapkan arti dari konsep. Untuk itu diperlukan suatu analisis konsep yang memungkinkan kita dapat mendefinisikan konsep, sekaligus menghubungkan de- ngan konsep-konsep lain yang berhubungan. Lebih lanjut lagi, Herron et al. Fadiawati, 2011 mengemukakan bahwa analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru da- lam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Prosedur ini telah digunakan secara luas oleh Markle dan Tieman serta Klausemer dkk. Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama atau label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variabel, posisi konsep, contoh, dan non contoh. 21 Tabel 3. Analisis konsep materi reaksi redoks. No Label Konsep Definisi Konsep Jenis Konsep Atribut Konsep Konsep Contoh Non Contoh Kritis Variabel Superordin at Koordinat Subordinat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Reaksi oksidasi berdasarkan oksigen Reaksi yang terjadi antara suatu zat dengan oksigen sehingga membentuk senyawa yang mengan dung oksigen Konsep yang menyatakan nama proses  Reaksi oksidasi  Reaksi antara zat dengan oksigen  Membentuk senyawa mengandung oksigen  Zat  Senyawa  Reaksi redoks berdasarkan penglepasan dan penggabu- ngan oksigen  Reaksi reduksi berdasarkan oksigen  Oksidator 4Fes + 3O 2 g ↓ 2Fe 2 O 3 s perkaratan besi 2CuOs ↓ 2Cus + O 2 g 2. Reaksi reduksi berdasarkan oksigen Reaksi penglupasan oksigen dari suatu zat yang mengandung oksigen Konsep yang menyatakan nama proses  Reaksi reduksi  Reaksi penglepasan oksigen  Penglepasan dari zat yang mengandung oksigen  Zat  Senyawa  Reaksi redoks berdasarkan penglepasan dan penggabu- ngan oksigen  Reaksi oksidasi berdasarkan oksigen  Reduktor 2CuOs ↓ 2Cus + O 2 g 4Fes+3O 2 g ↓ 2Fe 2 O 3 s perkaratan besi 3. Reaksi oksidasi berdasarkan electron Reaksi yang mengalami penglepasan elektron dari Konsep yang menyatakan nama proses  Reaksi oksidasi  Penglepasan elektron  Elekktron  Zat  Reaksi redoks berdasarkan penglepasan  Reaksi reduksi berdasarkan elektron  Reduktor Mgs ↓ Mg 2+ s + 2e Al 3+ aq + 3e ↓ Als 22 No Label Konsep Definisi Konsep Jenis Konsep Atribut Konsep Konsep Contoh Non Contoh Kritis Variabel Superordin at Koordinat Subordinat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 suatu zat dan peneriman elektron 4. Reaksi reduksi berdasarkan electron Reaksi yang mengalami penerimaan elektron dari suatu zat Konsep yang menyatakan nama proses  Reaksi reduksi  Penerimaan elektron  Elektron  Zat  Reaksi redoks berdasarkan penglepasan dan peneriman elektron  Reaksi oksidasi berdasarkan elektron  Oksidator Al 3+ aq + 3e ↓ Als Mgs ↓ Mg 2+ s + 2e 5. Reaksi oksidasi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi Reaksi yang mengalami pertambahan bilangan oksidasi Konsep yang menyatakan nama proses  Reaksi oksidasi  Pertambahan bilangan oksidasi  Bilangan oksidasi  Senyawa  Atom  Reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi  Reaksi reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi  Reduktor  Bilangan oksidasi KIaq + Br 2 g -1 0 ↓ I 2 g + KBraq 0 -1 Dari -1 menjadi 0 oksidasi KIaq +Br 2 g -1 0 ↓ I 2 g +KBraq 0 -1 Dari 0 menjadi -1 reduksi 6. Reaksi reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi Reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi Konsep yang menyatakan nama proses  Reaksi oksidasi  Penurunan bilangan oksidasi  Bilangan oksidasi  Senyawa  Atom  Reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi  Reaksi oksidai berdasarkan perubahan bilangan oksidasi  Oksidator  Bilangan oksidasi KIaq + Br 2 g -1 0 ↓ I 2 g + KBraq 0 -1 Dari 0 menjadi -1 KIaq +Br 2 g -1 0 ↓ I 2 g +KBraq 0 -1 Dari -1