Deskripsi Jabatan PT. Kereta Api Persero Daop II Bandung Jawa Barat

organisasi di Daerah Operasi maupun aktivitas yang diselenggarakan oleh unit vertikal Kantor Pusat; l. Memastikan bahwa semua risiko pada proses bisnis di dalam lingkup Daerah Operasi diidentifikasi, diukur assessed, dievaluasi, direspon dimitigasi, dikontrol, dan dipantau dengan semestinya secara berkelanjutan; m. Mewakili perusahaan di wilayah geografisnya dalam hubungannya dengan pihak eksternal sesuai lingkup tanggung jawab dan bisnis Daerah Operasi. Dalam menjalankan tugas pokok dan tanggung jawabnya, VP Deputy VP Daerah Operasi II Bandung, dibantu oleh beberapa Manager dan Junior Manager, yaitu : a. Manager Sumber Daya Manusia dan Umum; b. Manager Keuangan; c. Manager Sarana; d. Manager Jalan Rel dan Jembatan; e. Manager Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik; f. Manager Operasi; g. Manager Komersial; h. Manager Pelelangan; i. Junior Manager Pusat Pengendali Operasi KA; j. Junior Manager Hubungan Masyarakat Daerah; k. Junior Manager Hukum; 2. Manager Sumber Daya Manusia dan Umum Manager Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas quality improvement secara berkelanjutan dan pengelolaaan risiko di seksinya; c. Menyusun program pengelolaan dan evaluasi kinerja kinerja Sumber Daya Manusia SDM; d. Mengelola Hygiene Perusahaan, Kesehatan Kerja HIPERKES dan lingkungan; e. Mengelola dokumen perusahaan serta kegiatan administrasi kerumahtanggaan, protokoler dan umum; serta f. Melaksanakan perawatan bangunan dinas di Wilayah Daerah Operasi II Bandung. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Manager Sumber Daya Manusia dan Umum dibantu oleh beberapa Assistant Manager, yaitu : a. Assistant Manager Sumber Daya Manusia SDM, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengelolaan SDM meliputi : perencanaan kebutuhan SDM, administrasi dan sisterm informasi SDM, pembinaan pengembangan, pelatihan, sertifikasi serta pengendalian evaluasi kinerja SDM; b. Assistant Manager Hygiene Perusahaan, Kesehatan Kerja HIPERKES dan Lingkungan, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengamatan observasi, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja HIPERKES, ergonomi dan psikologi kerja, melaksanakan pengujian kesehatan pegawai pejabat, melaksanakan pelatihan dan pembinaan keselamatan kerja, perlindungan kerja dan pencegahan kecelakaan kerja dari berbagai peralatan kerja dan material yang berbahaya, serta menyediakan bahan dan alat keselamatan kerja; c. Assistant Manager Dokumen dan Kerumahtanggaan, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengelolaan penatausahaan dokumen perusahaan dan perundang-undangan perkeretaapian dan peraturan-peraturan relevan lainnya, melaksanakan kegiatan protokoler, tata usaha, pengadaan perlengkapan dan keperluan kantor, serta alat tulis kantor ATK, pencatatan barang-barang inventaris, pengaturan dan pelaksanaan transportasi pool mobil dan akomodasi perkantoran, pengurusan wisma mess, serta pengarsipan surat menyurat dinas; d. Assistant Manager Perawatan Bangunan Dinas, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan perawatan bangunan-bangunan dinas bangunan kantor, stasiun, rumah jabatan, griya karya dan bangunan fasilitas pendukung operasi lainnya di Wilayahnya. 3. Manager Keuangan Manager Keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan Daerah Operasi dan melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan rencana serta pelaksanaan anggaran; c. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas quality improvement secara berkelanjutan serta pengelolaan risiko diseksinya; d. Membina pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Daerah Operasi; e. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, pengesahan pembayaran gaji pegawai dan non pegawai, pengesahan pembayaran kepada pihak ketiga serta penyelesaian Dokumen analisa dan tata usaha keuangan; f. Melaksanakan penagihan atas piutang usaha dari pengusahaan angkutan penumpang, barang dan pengusahaan asset. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Manager Keuangan dibantu oleh seorang Junior Manager dan beberapa Assistant Manager, yaitu : a. Assistant Manager Penagihan, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan penagihan piutang usaha dari pengusahaan angkutan penumpang, barang dan pengusahaan asset rekening G.215; b. Assistant Manager Anggaran, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkoordinasi penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan Daerah Operasi, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan rencana serta pelaksanaan anggaran; c. Assistant Manager Akuntansi, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab pengelolaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Daerah Operasi; d. Assistant Manager Keuangan, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan pajak, pengesahan pembayaran gaji pegawai dan non pegawai, pengesahan pembayaran kepada pihak ketiga, penyelesaian Dokumen analisa dan tata usaha keuangan, serta penerbitan Rekening G.215. 4. Manager Sarana Manager Sarana, mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas quality improvement secara berkelanjutan, pengelolaan risiko dan terjaminnya safety di seksinya; c. Menyusun program anggaran penyiapan sarana Siap Operasi, perawatan rutin, pengendalian dan evaluasi kinerja perawatan sarana Lokomotif KRD, Kereta dan Gerbong; d. Menyusun program penyiapan Lokomotif dan KRD Siap Operasi, perawatan rutin dan pengendalian perawatan Lokomotif dan KRD; e. Menyusun program penyiapan Kereta dan Gerbong Siap Operasi, perawatan rutin dan pengendalian perawatan Kereta dan Gerbong; f. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis perawatan sarana, administrasi teknis perawatan sarana, keuangan dan pergudangan untuk seluruh Wilayah Seksi Sarana Daerah Operasi II Bandung; g. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis UPT yang berada di bawah Seksi Sarana di Wilayah Daerah Operasi II Bandung. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Manager Sarana dibantu oleh beberapa Inspector setingkat Junior Manager, beberapa Assistant Manager dan beberapa Unit Pelaksana Teknis UPT. Assistant Manager di bawah Manager Sarana Daerah Operasi II Bandung, terdiri dari : a. Assistant Manager Program Anggaran Sarana, mempunyai tugas dan tanggung jawab menyusun program anggaran penyiapan sarana siap operasi, perawatan rutin, pengendalian dan evaluasi kinerja efektifitas efisiensi anggaran perawatan sarana Lokomotif KRD, Kereta dan Gerbong; b. Assistant Manager Perawatan Lokomotif KRD, mempunyai tugas dan tanggung jawab menyusun program penyiapan Lokomotif KRD siap operasi, perawatan rutin, pengendalian dan evaluasi kinerja perawatan lokomotif KRD; c. Assistant Manager Kereta Gerbong, mempunyai tugas dan tanggung jawab menyusun program penyiapan Kereta Gerbong siap operasi, perawatan rutin, pengendalian dan evaluasi kinerja perawatan Kereta Gerbong. 5. Manager Jalan Rel dan Jembatan Manager Jalan Rel dan Jembatan mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas quality improvement secara berkelanjutan, pengelolaan risiko dan terjaminnya safety di seksinya; c. Melaksanakan penyusunan program kerja anggaran dan pengendalian, serta evaluasi kinerja efektifitas efisiensi perawatan jalan rel, sepur simpang dan jembatan; d. Melaksanakan penyusunan program kerja dan perencanaan teknis perawatan serta pemeliharaan kelaikan operasi jalan rel, sepur simpang dan jembatan; e. Melaksanakan penyusunan program kerja perencanaan teknis perawatan pemeliharaan dan pengoperasian sarana mesin perawatan jalan rel MPJR berikut fasilitas perawatannya serta evaluasi perawatan jalan rel, sepur simpang dan jembatan; f. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu teknis perawatan jalan rel, sepur simpang dan jembatan, serta administrasi operasional perawatan prasarana tersebut; g. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis UPT yang berada di bawah Seksi Jalan Rel dan Jembatan di Wilayah Daerah Operasi II Bandung. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Manager Jalan Rel dan Jembatan dibantu oleh beberapa Inspector setingkat Junior Manager, beberapa Assistant Manager dan beberapa Unit Pelaksana Teknis UPT. Assistant Manager di bawah Manager Jalan Rel dan Jembatan Daerah Operasi II Bandung, terdiri dari : a. Assistant Manager Program Jalan Rel dan Jembatan, mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan penyusunan dan pengendalian program kerja anggaran serta evaluasi kinerja efektifitas dan efisiensi anggaran perawatan jalan rel, sepur simpang dan jembatan; b. Assistant Manager Konstruksi Jalan Rel dan Jembatan, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan program kerja dan perencanaan teknis perawatan, termasuk desain untuk penanganan perbaikan darurat ringan, dan pemeliharaan kelaikan operasi prasarana tersebut; c. Assistant Manager Fasilitas Sarana Perawatan Jalan Rel dan Jembatan dan Evaluasi, mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan penyusunan program kerja dan perencanaan teknis perawatan pemeliharaan dan pengoperasian MPJR, baik mesin berat maupun ringan, fasilitas pemeliharaan perawatan sarana MPJR dan fasilitas pemeliharaan perawatan jembatan, serta evaluasi kinerja perawatan jalan rel, sepur simpang dan jembatan. 6. Manager Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik SINTELIS Manager Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik SINTELIS mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas quality improvement secara berkelanjutan, pengelolaan risiko dan terjaminnya safety di seksinya; c. Menyusun program anggaran dan evaluasi kinerja perawatan Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik; d. Menyusun program dan melaksanakan perawatan Sinyal; e. Menyusun program dan melaksanakan perawatan Telekomunikasi; f. Menyusun program dan melaksanakan perawatan Listrik; g. Menjamin ketersediaan dan kelaikan peralatan Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik; h. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis perawatan Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; i. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksanaan Teknis UPT yang berada di bawah Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik di Wilayah Daerah Operasi II Bandung. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Manager Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik dibantu oleh beberapa Inspector setingkat Junior Manager , beberapa Assistant Manager dan beberapa Unit Pelaksana Teknis UPT. Assistant Manager di bawah Manager Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik Daerah Operasi II Bandung, terdiri dari : a. Assistant Manager Program Anggaran Perawatan SINTELIS, mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja perawatan Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik; b. Assistant Manager Perawatan Sinyal, mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan penyusunan program perawatan Sinyal; c. Assistant Manager Perawatan Telekomunikasi dan Listrik, mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan penyusunan program perawatan peralatan Telekomunikasi dan Listrik. 7. Manager Operasi Manager Operasi mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas quality improvement secara berkelanjutan, pengelolaan risiko dan terjaminnya safety di seksinya; c. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis operasi di Stasiun dan dalam Kereta Api, administrasi teknis operasional dan keuangan di seluruh UPT Stasiun, UPT Pelayanan Operasi Sarana Telakomunikasi dan UPT Pengendali Operasi Kereta Api pada wilayah Daerah Operasi II Bandung; d. Melaksanakan pemantauan dan pengelolaan lokomotif KRD, kereta dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemanfaatan dan pembagian kereta dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan kereta api, serta melaksanakan tata usaha telekomunikasi telegram maklumat TEM; e. Melaksanakan pemantauan dan pengendalian keamanan dan ketertiban operasi di atas kereta api dan stasiun dan lingkungan Daerah Operasi; f. Melaksanakan pengendalian operasi kereta api secara terpusat dan terpadu di wilayah Daerah Operasi; g. Melaksanakan pelayanan operasi sarana telekomunikasi dan pemberian informasi telegram; h. Menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran kegiatan angkutan kereta api; i. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis UPT yang berada di bawah Seksi Operasi di Wilayahnya. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Manager Operasi dibantu oleh beberapa Inspector dan Kepala Pusat Pengendalian Operasi KA setingkat Junior Manager, beberapa Assistant Manager dan Unit Pelaksana Teknis UPT. 1. Junior Manager Pusat Pengendalian Operasi KA mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengendalian : operasi kereta api, operasi sarana dan prasarana secara terpusat dan terpadu di seluruh lintas wilayah Daerah Operasi, melaksanakan evaluasi terhadap perjalanan KA, yang terdiri dari : a. Senior Supervisor Perencanaan dan Evaluasi Tata Usaha yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan penyiapan rencana pengendalian operasi kereta api, mengevaluasi dan melaporkan statistik operasi kereta api dan melaksanakan tata usaha dan pembinaan pegawai; b. Senior Supervisor Pengendalian Operasi Kereta Api yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengendalian operasi kereta api dengan melaksanakan pengaturan dan mengkoordinasikan tugas-tugas PPKA atau berfungsi sebagai PPKT Pengatur Perjalanan Kereta Api Terpusat melalui komunikasi radio atau saluran fisik alat komunikasi lainnya; c. Senior Supervisor Operator Radio yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pemantauan realisasi operasi kereta api dan melakukan koordinasi penanggulangan masalah dengan sektor-sektor terkait dengan menggunakan pesawat radio; d. Senior Supervisor Pengendalian Sarana yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pemantauan dan pengendalian peredaran lokomotif, KRD, dan kereta yang tidak sedang dalam perawatan di Depo Lokomotif dan Depo Kereta di Daerah Operasi; e. Centralized Traffic Control CTC Tasikmalaya merupakan kepanjangan tangan dari Pusdalopka untuk wilayah timur yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengendalian operasi kereta secara terpusat dan terpadu di lintas timur Daerah Operasi II Bandung. 2. Assistant Manager di bawah Manager Operasi Daerah Operasi II Bandung, terdiri dari : a. Assistant Manager Perjalanan Kereta Api, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pengelolaan dan pemantauan kereta dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemanfaatan dan pembagian kereta dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan kereta api, serta melaksanakan tata usaha telekomunikasi telehram maklumat TEM; b. Assistant Manager Pelayanan, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan di stasiun dan di atas KA; c. Assistant Manager Keamanan dan Ketertiban, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan pemantauan dan pengendalian keamanan dan ketertiban operasi di atas kereta api dan di stasiun dan di lingkungan Daerah Operasi termasuk pengamanan asset perusahaan serta melaksanakan pembinaan terhadap POLSUSKA; d. Assistant Manager Operasi Sarana yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menyusun perencanaan dinasan Masinis Asisten Masinis, perencanaan dinasan Sarana, melaksanakan evaluasi dinasan Masinis Asisten Masinis dan Sarana serta pembinaan Masinis Asisten Masinis. 8. Manager Komersial Manager Komersial mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas quality improvement secara berkelanjutan dan pengelolaan risiko di seksinya; c. Melaksanakan pengusahaan jasa angkutan penumpang, angkutan barang dan pengusahaan asset; d. Mengelola jasa angkutan penumpang dan barang : melakukan survei riset pemasaran pengembangan produk jasa termasuk pemaketan layanan, mengelola basis data pemasaran, membuat peramalan, program penjualan dan evaluasinya, menjaga administrasi pentarifan, melakukan pemantauan pelayanan, melaksanakan strategi promosi dan komunikasi pemasaran, mengelola logistik penjualan angkutan penumpang, mengelola saluran distribusi, keagenan, pelanggan korporat dan paket perjalanan wisata; e. Mengelola customer care dan customer retention, termasuk penyelesaian klaim asuransi, service recovery serta penanganan insiden yang menimpa pengguna jasa; f. Mengusahakan asset stasiun dan sarana, mengelola pengusahaan asset Right of Way ROW dan asset di luar stasiun, melakukan rencana, evaluasi dan pengendalian pengusahaan asset dan kerjasama operasi; serta g. Membuat perencanaan program dan melaksanakan perawatan hardware dan jaringan yang mendukung implementasi sistem informasi yang ada di wilayahnya, termasuk mendukung implementasi software-nya. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Manager Komersial dibantu oleh beberapa Assistant Manager, yaitu : a. Assistant Manager Angkutan Penumpang, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang, melakukan survei riset pemasaran pengembangan produk jasa termasuk pemaketan layanan, mengelola basis data pemasaran, membuat peramalan, program penjualan dan evaluasinya, menjaga administrasi pentarifan, melakukan pemantauan pelayanan, melaksanakan strategi promosi dan komunikasi pemasaran, mengelola logistik penjualan angkutan penumpang, mengelola saluran distribusi, keagenan, pelanggan korporat dan paket perjalanan wisata, serta pelayanan angkutan dinas termasuk pelayanan KBD KAD SAD SAC Karsus; b. Assistant Manager Angkutan Barang, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan barang, melakukan survei riset pemasaran pengembangan produk jasa, mengelola basis data pemasaran, membuat peramalan, program penjualan dan evaluasinya, menjaga administrasi pentarifan, melakukan pemantauan pelayanan, melaksanakan strategi promosi dan komunikasi pemasaran, serta melaksanakan pelayanan angkutan barang dinas; c. Assistant Manager Customer Care, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pengelolaan customer care, customer retention, call center, pelayanan informasi di stasiun, pengelolaan kotak saran, pelayanan keluhan pelanggan, pemantauan website, pengelolaan database pelanggan, penyelesaian klaim asuransi, service recovery serta penanganan insiden yang menimpa pengguna jasa; d. Assistant Manager Pengusahaan Aset, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pengusahaan asset stasiun dan sarana, pengusahaan asset Right of Way ROW dan asset di luar stasiun, perencanaan, evaluasi dan pengendalian pengusahaan asset dan kerjasama operasi; e. Assistant Manager Sistem Informasi, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab atas perencanaan program dan pelaksanaan perawatan hardware dan jaringan yang mendukung implementasi sistem informasi yang ada di wilayahnya, termasuk mendukung implementasi software-nya. 9. Manager Pelelangan Manager Pelelangan mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Menyiapkan kelengkapan dokumen lelang; c. Melaksanakan pelelangan dan penatausahaan administrasi pelelangan. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Manager Pelelangan dibantu oleh seorang Assistant Manager Kesekretariatan dna beberapa Anggota setingkat Supervisor. 10. Junior Manager Hubungan Masyarakat Daerah HUMASDA Junior Manager Hubungan Masyarakat Daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Melaksanakan fungsi Corporate Image Building; c. Mengelola informasi dan komunikasi di dalam perusahaan internal dan menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan eksternal; d. Melaksanakan program Corporate Social Responsibility CSR di wilayahnya. 11. Junior Manager Hukum Junior Manager Hukum mempunyai tugas dan tanggung jawab : a. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; b. Memberikan pertimbangan dan pendampingan bantuan hukum di dalam dan di luar pengadilan serta menjadi sumber informasi hukum dan peraturan bagi pegawai pejabat di Wilayah Daerah Operasi II Bandung; c. Menjalin hubungan dengan pihak-pihak eksternal terkait.

4.1.1.4 Aspek Perusahaan

Aktivitas perusahaan adalah misi pokok dalam menyelenggarakan angkutan secara massal, baik angkutan penumpang maupun angkutan barang dalam perekonomian negara. Dalam hal ini, bukan sebagai alat bantu untuk menghasilkan laba maupun sebagai alat pemerintahan. Selain fungsi tersebut, ada juga fungsi untuk menyediakan pengoperasian, pendayagunaan, pemeliharaan, perbaikan dan pengembangan sarana angkutan diatas rel dan usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Setelah PERUMKA berubah status menjadi PT. Kereta Api Persero. Kegiatannya tidak hanya memberikan pelayanan jasa angkutan massal kepada masyarakat social oriented tetapi juga sekaligus berorientasi pada laba Profit oriented . Adapun sifat usaha PT. Kereta Api Persero Bandung adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan pelayanan bagi pemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. 2. Mengusahakan pelayanan jasa angkutan kereta api dalam rangka memeperlancar arus perpindahan orang atau barang secara massal untuk menunjang pembangunan nasional. Tujuan dari perusahaan yang meliputi berbagai kegiatan adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan jasa angkutan yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan umum 2. Mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan budaya. 3. meningkatkan pangsa pasar angkutan dalam kaitannya dengan sistem persaingan. Pengelolaan keuangan yang merupakan salah satu aspek pengelolaan perusahaan yang sangat menentukan kelangsungan hidup PT. Kereta Api Persero Bandung mencakup beberapa hal sebagai berikut : 1. Pengelolaan perusahaan melalui kegiatan perencanaan pengendalian dan pengambilan keputusan.