Uji Autokorelasi Pengaruh Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Terhadap Daya Beli Konsumen (Studi Kasus di KPP Pratama Cirebon)
interval antara 0,40 sampai dengan 0,599. Sedangkan Pajak Pertambahan Nilai dan Daya Beli Konsumen sebesar 0,476 nilai korelasi tersebut bertanda positif yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi searah, dalam
pengertian apabila Pajak Penjualan atas Barang Mewah meningkat maka Indeks Harga Konsumen meningkat atau sebaliknya apabila Pajak Penjualan atas Barang Mewah menurun maka Indeks Harga Konsumen menurun.
Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi, nilai sebesar 0,580 termasuk kedalam kategori hubungan yang cukup kuat, karena berada dalam kelas interval antara 0,40 sampai dengan 0,599.
4.1.2.4 Koefisien Determinasi
Diperoleh informasi bahwa R-square sebesar 0,353 atau 35,3. Nilai tersebut menunjukan bahwa PPN memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap Daya Beli Konsumen sebesar 35,3. Sedangkan sisanya sebesar
100 - 35,3 = 64,7 lainnya merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Diperoleh informasi bahwa R-square sebesar 0,22,7 atau 22,7. Nilai tersebut menunjukan bahwa PPnBM
memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap Indeks Harga Konsumen sebesar 22,7. Sedangkan sisanya sebesar 100 - 22,7 = 77,3 lainnya merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini. 4.1.2.5 Pengujian Hipotesis Parsial Uji-t
Adapun hipotesis statistik secara parsial yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. PPN
H
o
: β1 = 0
Secara parsial PPN tidak berpengaruh signifikan terhadap Daya Beli Konsumen. H
1
: β1 ≠ 0 Secara parsial PPN berpengaruh signifikan terhadap Daya Beli Konsumen.
2. PPnBM H
o
: β2 = 0 Secara parsial PPnBM tidak berpengaruh signifikan terhadap Daya Beli Konsumen. H
2
: β2 ≠ 0 Secara parsial PPnBM berpengaruh signifikan terhadap Daya Beli Konsumen.
Kriteria: Tolak H
jika t
hitung
t
tabel
-t
hitung
-t
tabel
Tingkat signifikansi α sebesar 5, db= n-k-1 36-2-1 = 33, dengan pengujian 2 pihak sehingga diperoleh t-tabel sebesar 1,693.
PPN berpengaruh secara signifikan terhadap Daya Beli Konsumen karena nilai t-hitung 3,104 lebih besar dari t tabel 1,693 dan t hitung berada pada daerah penolakan H
0,
sehingga Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh secara signifikan dari PPN terhadap Daya Beli Konsumen.
PPnBM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Daya Beli Konsumen karena nilai t-hitung 1,693 lebih besar dari t tabel 1,627 dan t hitung berada pada daerah penerimaan H
0,
sehingga Ho ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh secara signifikan dari PPnBM terhadap Daya Beli Konsumen.