Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

(1)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

EVALUASI POSTUR TUBUH DI TINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEPAKAN PADA PT. COCA COLA

BOTTLING INDONESIA MEDAN

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh

SRIHARTATI SARMAULY RAJAGUKGUK

080423063

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

EVALUASI POSTUR TUBUH DI TINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEPAKAN PADA PT. COCA COLA

BOTTLING INDONESIA MEDAN

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh

SRIHARTATI SARMAULY RAJAGUKGUK 080423063

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Ir.Rosnani Ginting, MT) (Ikhsan Siregar, ST, M.Eng)

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(3)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunianya-Nya yang telah menyertai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini.

Judul dari Tugas Sarjana ini adalah “Evaluasi Postur Tubuh Ditinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia”. Tugas Sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik, Program Pendidikan Sarjana Ekstensi, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Tugas Sarjana ini belum sepenuhnya sempurna dan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Tugas Sarjana ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi pembaca.Terimakasih.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS MEDAN

Maret, 2009


(4)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulisan Tugas Sarjana ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Karenanya dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya Tugas Sarjana ini. Rasa terimakasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Teristimewa buat kedua Orangtuaku yang tercinta S. Rajagukguk dan N Pakpahan dan abang, kakak dan adik-adikku tersayang yang telah memberikan dorongan dengan penuh cinta dan doa serta dukungan material yang diberikan kepada penulis.

2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, Selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dalam memberikan saran, bimbingan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini.

3. Bapak Ikhsan Siregar, ST, M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, pengarahan dan masukan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

4. Bapak Ir. Sugih Arto Pujangkoro, MM, selaku Dosen Pembanding I atas bimbingan, pengarahan dan masukan yang diberikan dalam perbaikan Tugas Sarjana ini.


(5)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

5. Bapak Ir. Poerwanto, Msc, selaku Dosen Pembanding II atas bimbingan, pengarahan dan masukan yang diberikan dalam perbaikan Tugas Sarjana ini.

6. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT, selaku Dosen Pembanding III atas bimbingan, pengarahan dan masukan yang diberikan dalam perbaikan Tugas Sarjana ini.

7. Seluruh pegawai, staf dan karyawan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan atas kesempatan yang diberikan dalam pengambilan data di lapangan

8. Staf Administasi (Bang Bowo, Bang Mijo, Kak dina dan Bu Ani) yang telah sabar membantu dalam proses birokrasi penyelenggaraan Tugas Sarjana.dan Staf Perpustakaan Bang kumis dan Kak Rahma.Makasih ya. 9. Fauzi Hardiansyah terimakasih buat waktu dan dukungannya.

10.Teman-teman terbaikku Yati, Meli, Dina, Siti, Dwi, Piqi, Eli, Metha, Fandi, Aji, Rusdi, Benny, Rudi, Kesuma dan seluruh teman-teman yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini. Terimakasih buat semua.


(6)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKASI EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

RINGKASAN ... xix

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan ... I-1 1.2. Rumusan Permasalahan ... I-3 1.3. Tujuan Penelitian ... I-3 1.4. Manfaat Penelitian ... I-4 1.5. Ruang Lingkup dan Asumsi Penelitian ... I-5 1.5.1. Ruang Lingkup Penelitian ... I-5 1.5.1. Asumsi Penelitian ... I-5 1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana ... I-5


(7)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN II. SEJARAH UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-3 2.3. Lokasi Perusahaan ... II-4 2.4. Daerah Pemasaran ... II-5 2.4.1. Segmentasi Pasar ... II-5 2.4.2. Strategi Pemasaran ... II-7 2.5. Struktur Organisasi ... II-7 2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... II-7 2.5.2. Uraian Tugas, Wewenang dan Tangung Jawab... ...II-11 2.6. Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... ...II-18 2.6.1. Jumlah Tenaga Kerja ... ...II-18 2.6.2. Jam Kerja ... ...II-19 2.7. Sistem Pengupahan ... ...II-21 2.8. Proses produksi ... ...II-23 2.8.1. Standart Mutu Produk ... ...II-25 2.8.2. Bahan Yang Digunakan ... ...II-28 2.8.2.1. Bahan Baku ... ...II-28 2.8.2.2. Bahan Tambahan ... ...II-31 2.8.2.3. Bahan Penolong ... ...II-32


(8)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.8.3. Uraian Proses Produksi ... ...II-34 2.9. Mesin Dan Peralatan ... ...II-42 2.9.1. Mesin Produksi ... ...II-42 2.9.2. Peralatan (Equipment) ... ...II-43 2.9.3. Utilitas ... ...II-44 2.9.4. Safety And Fire Protection ... ...II-46 2.9.5. Waste Treatment ... ...II-48

III. LANDASAN TEORI

3.1. Defenisi Ergonomi... ...III-1 3.2. Tujuan Dan Pentingnya Ergonomi ... ...III-2 3.2.1. Metode Ergonomi ... ...III-3 3.2.2. Aplikasi Ergonomi Dalam Bekerja ... ...III-4 3.3. Postur Tubuh ... ...III-5 3.4. Pemindahan Material Secara Manual ... ...III-9 3.5. Kerja Otot Statis Dan Dinamis ... ....III-10 3.6. Kelelahan ... ....III-13 3.6. Metode Penilaian Postur Tubuh RULA ... ....III-13

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi Penellitian Dan Waktu Penelitian ... ...IV-1 4.2. Metode penelitian ... ...IV-1 4.3. Instrument Penelitian ... ...IV-2


(9)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.4. Studi Pendahuluan ... ...IV-3 4.4.1.Studi Literatur ... ...IV-3 4.4.2. Studi Lapangan ... ...IV-3 4.5. Perumusan Masalah ... ...IV-4 4.6. Tujuan Penelitian ... ...IV-4 4.7. Metode Pengumpulan Data ... ...IV-4 4.8. Pengolahan Data ... ...IV-5 4.9. Analisa Dan Evaluasi Pemecahan Masalah ... ...IV-7 4.10. Kesimpulan Dan Saran ... ...IV-7 4.11. Langkah Penelitian ... ...IV-7

V. PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data... ...V-1 5.1.1. Kegiatan Kerja Operator ... ...V-2 5.1.2. Kerja Otot Statis Dan Dinamis ... ...V-3 5.1.3. Penyakit Akibat Postur Kerja ... ...V-3 5.2. Pengolahan Data ... ...V-4 5.2.1. Postur Kerja ... ...V-4 5.2.2. Penilaian Postur Kegiatan Menjangkau Crate

Dari Conveyor ... ...V-11 5.2.3. Penilaian Postur Kegiatan Mengangkat Crate

Dari Conveyor ... ...V-15


(10)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.4. Penilaian Postur Kegiatan Membawa Crate

Dari Conveyor ... ...V-19 5.2.5. Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 1 Dari Conveyor ... ...V-24 5.2.6. Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 2 Dari Conveyor ... ...V-28 5.2.7. Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 3 Dari Conveyor ... ...V-33 5.2.8. Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 4 Dari Conveyor ... ...V-37 5.2.9. Penilaian Postur Kegiatan Membawa Dan Menyusun Crate 5 Dari Conveyor ... ...V-42

VI. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Masalah ... ...VI-1 6.1.1. Analisa Postur Tubuh Berdasarkan Metode RULA ... ...VI-1 6.1.2. Analisa Postur Kerja Dan Fasilitas Saat Ini ... ...VI-4 6.1.3. Posisi Operator Dan Komponene Peralatan ... ...VI-6 6.1.4. Lamanya Waktu Istirahat Yang Ada Saat Ini ... ...VI-7 6.1.5. Penentuan Postur Tubuh Yang Dapat Menimbulkan

Kelelahan ... ...VI-8 6.2. Solusi Masalah ... ...VI-9


(11)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ... ...VII-1 7.2. Saran ... ...VII-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2. 1. Ukuran Produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia ... II-4 2.2. Rincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Coca Cola Bottling

Indonesia Medan ... II-19 2.3. Jam Kerja Di PT.Coca Cola Bottling Indonesia ... . II-20 2.4. Jam Kerja Untuk Departemen Marketing ... II-20 2.5. Jadwal Kerja Shift ... .. II-20 2.6. Ukuran Brix untuk Tiap Flavour (Rasa) ... .. II-27 2.7. Rata-rata Jumlah Pemakaian Gula ... .. II-30 2.8. Rata-rata Jumlah Pemakaian Concentrate ... .. II-30 2.9. Ukuran Kerikil dan Pasir yang Digunakan sebagai Bahan

Filter pada Sand Filter... II-36

2.10. Nama-nama Mesin... II-42 2.11. Nama-nama Peralatan ... II-44 3.1. Contoh-contoh yang Mempengaruhi Postur Kerja... III-8 3.2. Skor Bagian Lengan Atas (Upper Arm)………. III-16 3.3. Skor Lengan Bawah (lower arm) ... III-17 3.4. Skor Pergelangan Tangan (wrist)………. III-18 3.5. Skor Group A ... III-19 3.6. Skor Bagian Leher (neck)………. III-20 3.7. Skor Bagian Batang Tubuh (Trunk) ... III-20


(13)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

3.8. Skor Bagian kaki (legs) ... III-21 3.9. Skor Group A Trunk Postur Score... III-22 3.10. Skor Bagian Kaki (Legs) ... III-22 3.11. Grand Total Score Table ... III-23 3.12. Skor Aktivitas ... III-23 3.13. Skor Beban ... III-24 3.14. Grand Total Score Table ... III-24 3.15. Kategori Tindakan RULA... .. III-25 4.1. Blok Diagram Pengolahan Data ... .. IV-6 4.2. Blok Diagram Metodologi Penelitian ... .. IV-8 5.1.Pembagian Shift Operator Pengepakan……… V-1 5.2.Uraian Kegiatan Kerja Operator………. V-2 5.3. Data Penyakit Akibat Kesalahan Postur Kerja……….. V-4 5.4. Skor Group A Kegiatan Menjangkau crate ……… V-12 5.5. Skor Group B Kegiatan Menjangkau crate……… V-13 5.6. Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan

Menjangkau crate……….. V-14 5.6. Kategori Tindakan RULA………... V-14 5.7. Skor Group A Kegiatan Mengangkat Crate... V-16 5.8. Skor Group B Kegiatan Mengangkat Crate……….. V-18


(14)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.9. Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan

Mengangkat Crate………. V-18 5.10. Kategori Tindakan RULA Kegiatan Mengangkat Crate…….. V- 19 5.11. Skor Group A Kegiatan Membawa crate.. ... V-21 5.12. Skor Group B Kegiatan Membawa crate……… V-22 5.13. Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan

Membawa crate……… .. V-23 5.14. Kategori Tindakan RULA……….. .. V-23 5.15. Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 1……. V-25 5.16. Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 1….. V-27 5.17. Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan

Menyusun crate 1……….. V-27 5.18. Kategori Tindakan RULA……… V-28 5.19. Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 2……. V-30 5.20. Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 2... V-31 5.21. Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan

Menyusun crate 2………. V-32 5.22. Kategori Tindakan RULA………. V-32 5.23. Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 3……. V-34 5.24. Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 3….. V-36


(15)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.25. Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan

Menyusun crate 3………. V-36 5.26. Kategori Tindakan RULA……….. ……… V-37 5.27. Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 4…… V-39 5.28. Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 4…. V-40 5.29. Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan

Menyusun crate 4………. V-41 5.30. Kategori Tindakan RULA………. V-41 5.31. Skor Group A Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 5……. V-43 5.32. Skor Group B Kegiatan Membawa dan Menyusun crate 5…. V-45 5.33. Grand Total Score Group A Dan B Kegiatan Membawa dan

Menyusun crate 5……….. V-45 5.34. Kategori Tindakan RULA………. V-46


(16)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi Pt.Coca Cola Bottling Indonesia Medan .... ...II-10 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Produk Un-Carbonated

Softdrink……… II-24

3.1. Segitiga Postural ... III-7 3.2. Postur Tubuh Bagian Lengan Atas (Upper Arm)……… III-15 3.3. Postur Tubuh Bagian Lengan Bawah (Lower Arm) ... III-16 3.4. Postur Tubuh Pergelangan Tangan (wrist)………... III-17 3.5. Postur tubuh bagian leher (neck)... III-21

3.6. Postur Bagian Batang Tubuh (Trunk)………. III-22

5.1. Operator Dengan Crate Pada Saat Menjangkau Crate………. V- 5 5.2. Operator Pada Saat Mengangkat Crate Dari Atas

Conveyor……….. V- 6 5.3. Operator Pada Saat Membawa Crate ke Pallet……… V-6 5.4. Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 1

di atas Pallet ……… V-7 5.5. Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 2

di atas Pallet ... V-8 5.6. Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 3

di atas Pallet ... V-9


(17)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.7. Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 4

di atas Pallet ……….. V-9 5.8. Operator Pada Saat Membawa dan Menyusun Crate 5

di atas Pallet ... V-10 5.9. Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat

Menjangkau Crate ...V-11 5.10. Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat

Mengangkat Crate ... V-15 5.11. Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat

Membawa Crate ... .V-19 5.12. Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat

Membawa dan Menyusun Crate 1 ...V-24 5.13. Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat

Membawa dan Menyusun Crate 2 ...V-28 5.14. Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat

Membawa dan Menyusun Crate 3 ...V-33 5.15. Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat

Membawa dan Menyusun Crate 4 ...V-37 5.16. Sudut Pengukuran Metode RULA Operator Pada Saat

Membawa dan Menyusun Crate 5 ...V-42


(18)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Surat Permohonan Tugas sarjana………... L-1 2. Formulir Penetapan Tugas Sarjana……… L-2 3. Surat Balasan dari Perusahaan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia

Medan……….. L-3 4. Surat Keputusan Tentang Tugas Sarjana Mahasiswa……….. L-4 5. Perubahan Surat Keputusan……….……… L-5 6. Berita Acara Laporan Tugas sarjana……… L-6 7. Worksheet RULA (Rapid Upper Limb Assesment)………... L-7


(19)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

RINGKASAN

PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri Processing (Proses) memproduksi minuman ringan (soft drink) yang berkarbonat dan yang tidak berkarbonat. Salah satu produk yang dihasilkan adalah minuman frestea yang merupakan minuman tidak berkarbonat.

Penanganan material pada di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan (PT.CCBI) di line 1 produk frestea masih dilakukan secara manual (manual

material handling/). Pekerjaan ini dimulai dengan pengangkatan crate dari atas conveyor kemudian dipindahkan dan disusun di atas pallet (proses palletizing).

Operator bekerja dengan posisi berdiri, membungkuk dan melakukan gerakan memutar. Jenis pekerjaan ini bila dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan kelelahan, sehingga konsentrasi operator akan menurun dan kinerja operator juga ikut menurun.

Sasaran yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menilai postur tubuh di bagian pengepakan. Metode pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment) yaitu suatu metode penelitian untuk menginvestigasi gangguan badan bagian atas. Dimana kegiatan yang ada dibagian pengepakan terdiri dari menjangkau crate, mengangkat crate, membawa

crate, dan menyusun crate 1 sampai 5.

Dari pengolahan data postur tubuh pada bagian pengepakan kegiatan menjangkau crate memiliki level resiko sedang, mengangkat crate memiliki level resiko tinggi dan perlu adanya tindakan , membawa crate memiliki level resiko tinggi dan perlu adanya tindakan, dan menyusun crate 1 sampai 5 memiliki level resiko tinggi dan perlu adanya tindakan segera mungkin. Kegiatan Hal ini harus lebih diperhatikan untuk dapat menghindari terjadinya kelelahan di waktu bekerja.

Untuk menghindari adanya resiko cedera otot pada operator pengepakan sebaiknya kaki operator berdiri tegak secara normal/seimbang. Peralatan conveyer yang semula berlintasan menurun dan memiliki kemiringan 450, sebaiknya dilakukan perubahan lintasan conveyer dengan mengurangi kemiringan lintasan dan untuk mengurangi gerakan memutar dapat dilakukan dengan merubah posisi operator dengan conveyor dan pallet dengan cara posisi operator berada disamping conveyor dan letak pallet berada tepat didepan operator.

Perubahan postur tubuh ini akan dapat mengurangi frekuensi gerakan membungkuk dan memutar sehingga mengurangi kelelahan dan rasa nyeri yang timbul akibat postur tubuh pada saat bekerja yang tidak alami.


(20)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Seorang pekerja pada suatu lingkungan kerja tentu menginginkan pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan tenaga seminimal mungkin, akan tetapi memberikan hasil yang maksimal. Terkadang hal tersebut tidak dapat dicapai dikarenakan ada beberapa faktor yang menghambat seperti faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu lingkungan kerja atau suasana/kondisi kerja yang tidak sehat, nyaman, aman dan faktor internal berasal dari dalam diri pekerja tersebut yaitu keterampilan usaha, konsistensi kerja, metode kerja dan postur seorang pekerja melakukan pekerjaannya.

Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya yang sering disebut adalah muscolosketol disorder. Masalah tersebut lazim dialami para pekerja yang melakukan gerakan yang sama dan berulang secara terus-menerus. Studi tentang muscolosketol disorder pada berbagai jenis industri telah banyak dilakukan dan hasil studi menunjukkan bahwa keluhan otot skeletol yang paling banyak dialami pekerja adalah otot bagian pinggang (low back pain) dan bahu.

Pekerjaan dengan beban yang berat dan perancangan alat yang tidak ergonomis pada pekerja pabrik mengakibatkan pengerahan tenaga yang berlebihan dan postur yang salah seperti memutar dengan membungkuk dan


(21)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

membawa beban adalah merupakan resiko terjadinya keluhan musculoskletal dan kelelahan dini.

Penanganan material pada di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan (PT.CCBI) di line 1 produk frestea masih dilakukan secara manual (manual

material handling). Pekerjaan ini dimulai dengan pengangkatan crate dari atas conveyor kemudian dipindahkan dan disusun di atas pallet (proses palletizing).

Operator bekerja dengan posisi berdiri, membungkuk dan melakukan gerakan memutar. Jenis pekerjaan ini bila dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan kelelahan, sehingga konsentrasi operator akan menurun dan kinerja operator juga ikut menurun.

Aktivitas pemindahan barang secara manual yang dilakukan secara berulang-ulang dapat membahayakan kesehatan operator. Aktivitas yang dilakukan dengan posisi kerja yang membungkuk dan kaku juga membahayakan kesehatan yang merupakan penyebab terjadinya cidera punggung.

Sejauh ini banyak penelitian yang mencoba menganalisa postur tubuh pada saat bekerja misalnya menggunakan metode RULA (Rapid Upper Limb

Assessment), REBA (Rapid Entery Body Assessment), OWAS (Ovako Working Postures Analysis System) dan QEC (Quick Exposure Check). Pada penelitian ini

evaluasi postur tubuh yang digunakan adalah metode RULA yang merupakan suatu metode penilaian postur untuk menginvestigasi gangguan pada anggota badan bagian atas


(22)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

1.2. Rumusan Permasalahan

Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas pada bagian pengepakan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia adalah bangaimana postur tubuh para pekerja di bagian pengepakan yang harus bekerja dengan cara berdiri, membungkuk pada saat memindahkan crate dari conveyor dengan frekuensi pengulangan yang cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada tulang belakang (low back pain). Oleh karena itu penulis mengevaluasi postur tubuh yang mempengaruhi pencapaian produktivitas kerja pekerja dengan menggunakan penilaian postur metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment).

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menilai postur tubuh dengan menggunakan metode RULA.

2. Mengevaluasi postur tubuh yang ada sekarang dan mempelajari kemungkinan hal-hal yang menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dalam melakukan pekerjaanya dengan waktu yang cukup lama.

3. Memberi suatu usulan perbaikan metode kerja yakni postur tubuh yang ergonomis kepada para pekerja untuk mendapatkan postur kerja yang lebih baik dengan prinsip ergonomi dalam mengatasi ketidaknyamanan pekerja yang berakibat tidak maksimalnya produktivitas kerja.


(23)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Melatih kemampuan dan menggunakan pengalaman pada penulis untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan, khususnya postur tubuh yang ergonomis.

2. Memberikan tambahan informasi yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan ergonomi.

3. Bahan masukan bagi perusahaan untuk dipertimbangkan sebagai solusi postur kerja yang ergonomis, sehingga membantu operator pada stasiun pengepakan bekerja dengan postur kerja yang ergonomis.

1.5. Ruang Lingkup Dan Asumsi Penelitian 1.5.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah

1. Pengamatan postur tubuh pada saat bekerja dilakukan terhadap operator yang bekerja di bagian pengepakan line 1 produk frestea di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan.

2. Data penelitian diperoleh langsung dari daerah proses pengisian minuman ke botol pada bagian pengepakan yang memiliki postur kerja yang tidak ergonomis.


(24)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

1.5.2. Asumsi Penelitian

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam membahas permasalahan tersebut, antara lain :

1. Pekerja di bagian pengepakan adalah pekerja yang berbeda tetapi metode kerja yang digunakan sama.

2. Kondisi lingkungan dianggap baik dan memenuhi persyaratan

3. Operator yang melakukan pekerjaan adalah pekerja normal dan dapat bekerja secara wajar.

4. Pekerja telah terbiasa dengan pekerjaannya

5. Kondisi mesin dan peralatan dalam kondisi yang baik

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian Tugas Sarjana ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN


(25)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

BAB I. PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan asumsi yang digunakan.

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, jenis produk dan spesifikasinya, bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan, serta organisasi dan manajemen.

BAB III. LANDASAN TEORI

Menyajikan dan menampilkan tinjauan kepustakaan yang berisi teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan dan pemecahan masalah.

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

Merupakan kerangka dalam pemecahan masalah, penjelasan secara garis besar bagaimana langkah pemecahan masalah dengan menggunakan metode yang digunakan.

BAB V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Melakukan identifikasi data dan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pembahasan masalah.

BAB VI. ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Menganalisis hasil pengolahan data dan untuk memperoleh penyelesaian dari masalah yang ada.


(26)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran mengemukakan kesimpulan semua hal yang dilakukan pada saat penelitian, terutama hasil pengolahan data yang diperoleh serta memberikan saran yang bermanfaat bagi perusahaan.


(27)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.


(28)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2. 1. Sejarah Perusahaan

Sejarah produk Coca Cola semula berawal pada bulan Mei 1886 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, ketika seorang ahli farmasi dan ahli minuman Dr. Jhon Styth Pemberton memformulasikan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup dan beraroma segar dan berwarna karamel yang kemudian dikenal dengan Coca Cola.

Seiring dengan perjalanan waktu, Coca Cola semakin berkembang dan digemari masyarakat, maka timbul ide dari Joseph Beidenharn untuk membotolkan Coca Cola. Sejak tahun 1990 distribusi Coca Cola secara meyakinkan meluas sampai keluar negri. Pada tahun 1907 pembangunan pabrik- pabrik pembotolan Coca Cola diluar negeri mulai digiatkan. Pembangunan dilakukan dengan cara memakai Franchise System, yaitu sistem kerja sama saling menguntungkan antara dua perusahaan ( The Coca Cola Company dengan Pabrik Minuman) yang sama sekali terpisah modal kepemilikan dan manajemen.

Coca Cola mulai diperdagangkan di Indonesia pada tahun 1927 ketika

Nederland Indische Mineral Water Fabriek (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda)

membotolkan untuk pertama kali di Batavia. Produksi Coca Cola lumpuh pada zaman penjajahan Jepang (1942 – 1945), tetapi setelah kemerdekaan Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bootles Ltd. NV (IBL) dengan status perusahaan nasional. Tahun 1971 IBL menjalin kerjasama dengan


(29)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

tiga perusahaan Jepang, yaitu Mitsui Toatsu Chemical Inc, Mitsui & Co. Ltd dan

Mikuni Coca Cola Bottling Co. membentuk PT. Djaya Beverages Bootling Company (DBBBC).

Sampai sekarang tercatat ada 11 pabrik Coca Cola yang beroperasi diberbagai propinsi di Indonesia. Pabrik-pabrik ini diberi lisensi oleh The Coca

Cola Company di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat untuk memproduksi, dengan

perwakilannya di Indonesia adalah PT. Coca Cola Indonesia Kesebelas pabrik pembotolan tersebut adalah :

1. Tahun 1971 : PT. Djaya Beverages Bottling Company, Jakarta. 2. Tahun 1973 : PT. Brasseris Del Indonesia, Medan.

3. Tahun 1976 : PT. Tirtalina Bootling Company, Surabaya.

4. Tahun 1978 : PT. Coca Cola Pan Java Bottling Company, Semarang. 5. Tahun 1951 : PT. Tirta Permata Sari Bottling Company, Ujung Pandang. 6. Tahun 1983 : PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company, Bandung. 7. Tahun 1985 : PT. Tribana Jaya Nusantara Bottling Company,. Padang. 8. Tahun 1985 : PT. Banyu Agung Sejahtera Bottling Company, Denpasar. 9. Tahun 1985 : PT. Swarna Dipa Mekar Bottling Company, Tanjung Karang 10. Tahun 1985 : PT. Bangun Wenang Beverage Company, Menado

11. Tahun 1991 : PT. Eka Ticma Manunggal Bottling Company, Banjarmasin. Tahun 1995 Coca Cola Amatil milik Australia yang merupakan perusahaan pembotolan terbesar di dunia untuk pabrikasi, distribusi dan pemasaran produk The Coca Cola Company mengambil alih semua pabrik pembotolan Coca Cola Company di Indonesia kecuali Manado.


(30)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

2. 2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, pada tanggal 1 Januari tahun 2000, kesepuluh perusahaan pembotolan dan distribusi Coca Cola yang berada di bawah bendera perusahaan Coca Cola Limited Australia, berubah nama menjadi PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT Coca Cola Amatil Indonesia untuk perusahaan distribusi. Kemudian pada tanggal 1 juli 2002, PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling Medan berubah nama lagi menjadi perusahaan pembotolan dan pendistribusian dengan menyandang nama yaitu PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan.

Sampai saat ini PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan telah memiliki 627 orang tenaga kerja dan memproduksi 4 macam jenis minuman yakni Coca Cola, Sprite, Fanta dan Frestea dengan berbagai ukuran dalam kemasan botol dapat kita lihat pada tabel 2.1. Ukuran Produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia.

Selain itu PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan juga mendistribusikan produk kiriman dari PT. Coca Cola Bottling Indonesia Cibitung, Jakarta yang disebut Sisqo (Sister Company). Produk yang didistribusikan antara lain kemasan kaleng (can) san plastik (pet).


(31)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

Tabel. 2. 1. Ukuran Produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia

Article I. Produk Article II. Ukuran (ml)

Coca-Cola

1. Kemasan Sedang 2. Kemasan Kecil

295 193 Sprite

Kemasan Sedang Kemasan Kecil

295 200 Sprite Ice

Kemasan Sedang Kemasan Kecil

295 200 Fanta Strawberry

1. Kemasan Sedang 2. Kemasan Kecil

295 200 Fanta Soda Water

Kemasan Sedang 295

Frestea 220

Frestea Green 220

Sumber : PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

2. 3. Lokasi Perusahaan

PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan berlokasi di Jalan Medan

Belawan Km 14 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan.PT. Coca Cola Bootling Indonesia Medan menempati areal tanah seluas ± 51357 m2 (5.1Ha) yang terdiri dari gudang (bahan baku,produk jadi),lantai produksi, kantor, klinik, laboratorium, pos satpam, bengkel, pengolahan air, limbah, ruang mesin, kantin, musholla, parkir dan area penumpukan karat botol. PT. Coca Cola Bottling


(32)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

Indonesia masih berada didaerah industri, dimana disebelah Barat berbatasan dengan sungai Deli, sebelah Timur berbatasan dengan Kawasan Industri Medan (KIM), sebelah Utara berbatasan dengan Pelabuhan Belawan, dan sebelah Selatan berbatasan dengan pemukiman rumah penduduk.

2. 4. Daerah Pemasaran

Pusat penjualan PT. Coca Cola Bottling Indonesia ini tersebar diseluruh Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh. Didukung oleh beberapa pusat penjualan yang tersebar di Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh, lebih dari 18.000 pengecer, produk Coca Cola dapat diperoleh dengan mudah dimana saja dengan harga terjangkau. Banyaknya pengecer yang terlihat dalam perindustrian produk Coca Cola mengisyaratkan besarnya dukungan ekonomi yang diberikan kepada keluarga-keluarga Indonesia yang mempunyai usaha disektor industri ini.

2. 4. 1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan pengelompokan pasar yang heterogen menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen dimana salah satu atau lebih dari kelompok tersebut di jadikan pasar yang akan menjadi sasaran. Segmentasi pasar berguna bagi perusahaan agar dapat dengan mudah mempelajari kebutuhan dari segmennya, dapat dengan baik mengolakasikan dananya, dan penjual dapat dengan mudah merancang produknya sesuai minat dari konsumen.


(33)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

1. Faktor demografi yang meliputi umur, jenis kelamin, pendapatan agama, suku, bangsa dan tingkat sosial

2. Faktor psikologis seperti kepribadian

3. Faktor geografis seperti darah kota, pinggiran kota, pegunungan dan lain-lain.

4. Faktor-faktor sifat pembeli seperti loyalitas pada merk, mutu, dan harga. Untuk memperlancar proses pendistribusian di luar kota Medan, PT Coca Cola Bottling Indonesia Medan mempunyai sub distributor diberbagai daerah yaitu :

1. Medan : Jl. Medan Belawan Km 14, Medan

2. Kabanjahe : Jl. Nabung Subakti No. 101, Kabanjahe

3. Tebing Tinggi : Jl. S. M. Raja No. 20 Assembly, Tebing Tinggi 4. Pematang Siantar : Jl. Medan Km. 6, Pondok Sayur

5. Rantau Prapat : Jl. By Pass Aek Matio, Rantau Prapat

6. Kisaran : Jl. A. Yani No.43, Kisaran

7. Padang Sidempuan : Jl. Raya Pal Sabolas No. 34, Padang Sidempuan

8. Langsa : Jl. Prof. Majiel Ibrahim No. 58, Langsa

9. Lhokseumawe : Jl. Merdeka Timur No. 71, Lhokseumawe

10. Banda Aceh : Jl. Mata Le No. 2, Lr. Nikmat Kentapang

Dari seluruh daerah pemasaran, kota Medan merupakan daerah yang potensial karena jumlah permintaan paling tinggi dibandingkan dengan daerah lain.


(34)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

2. 4. 2. Strategi Pemasaran

Stategi pemasaran adalah suatau pendekatan produk yang digunakan oleh suatu unit bisnis dalam mencapai sasaran yangtelah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam menghadapi pesaing-pesaing yang terus bermunculan, PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan melaksanakan strategi yang dikenal dengan 3-A yakni :

- Acceptability (rasanya dapat di terima) - Availability (produk selalu tersedia) - Affodability (Harga terjangkau)

2.5. Struktur Organisasi

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah struktur dengan bagian-bagian yang saling

berhubungkan dan saling mempengaruhi karena adanya hubungan secara keseluruhan. Dipandang dari fungsinya, organisasi adalah pengelompokan dan pengurutan dari berbagai aktivitas, penunjukan orang-orang untuk mengerjakan aktivitas tersebut, penyediaan lingkungan kerja dan fasilitas yang sesuai dengan penempatan kepada masing-masing orang yang ditugaskan. Organisasi dapat juga diartikan sebagai kelompok orang yang bertanggung jawab bersama-sama mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan yang tertentu. Secara umum dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dasar organisasi adalah dua orang atau lebih, adanya maksud kerja sama, adanya pengaturan hubungan dan adanya tujuan yang hendak dicapai.

Dalam mencapai tujuan perusahaan, perlu dilakukan penyusunan organisasi dan manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas dan kewajiban


(35)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

serta pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari atasan kepada bawahan. Perusahaan yang terdiri dari berbagai bagian aktivitas yang berbeda-beda harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran perusahaan dengan kondisi efisien yang tinggi. Tugas individual ini dalam pelaksanaanya selalu dihubungkan dengan sistem dan prosedur yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian organisasi bukan hanya sekedar kerangka pembagian tugas, melainkan seluruh perangkat beserta fungsi-fungsinya yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Setiap perusahaan mempunyai suatu pola dasar struktur organisasi, yang relatif permanen sifatnya, tetapi kadang kala mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan yang dialami oleh organisasi tersebut, seperti penggantian pemimpin, perubahan tujuan organisasi dan lain-lain. Dari sudut pandang ini organisasi dapat dianggap sebagai suatu wadah dimana kegiatan manajeman dilakukan. Sebagai suatu proses, organisasi akan menimbulkan 2 macam hubungan yaitu :

1. Hubungan Formal, terlihat dari tata bubungan yang berupa suatu susunan tata kerja lengkap dengan tugas dan kewajiban organisasi.

2. Hubungan Informal, terlihat pada tingkah laku dan tindakan masing-masing individu yang terlihat dalam organisasi tersebut. Hubungan ini menyangkut hubungan pribadi, hubunga atasan dengan bawahan dan hubungan lainnya. Berhasilnya organisasi kedua hubungan ini harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, bahkan harus diberikan perhatian yang sama besarnya.


(36)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

1. Organisasi Garis (Line Organization)

2. Organisasi Garis dan Staff (Line and Staff Organization) 3. Organisasi Fungsional (Functional Organization)

4. Kombinasi Organisasi Garis dan Fungsional 5. Kombinasi Organisasi Garis, Fungsional dan Staff

Pada prinsipnya bentuk struktur organisasi yang digunakan tergantung pada ukuran, sifat dan kerumitan masalah yang timbul di perusahaan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan mempunyai struktur organisasi yang berbentuk garis, staf dan fungsional.

Pimpinan (General Manager) langsung membawahi setiap manajer sedangkan staf bekerja dan memberikan saran-saran kepada bawahannya. Gambar struktur organisasi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan dapat dilihat pada Gambar 2.1.Struktur Organisasi PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan.


(37)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

GENERAL MANAGER

GENERAL SALES MANAGER SECRETARY

Area Sales Mgr Medan FINANCE MANAGER

Channer Manager Area Sales Mgr Out

Tawn

Dealer Manager

Area Marketing Manager

TECHNICAL OPE MANAGER

Production Manager

Maintenance Eng Mgr

Warehouse & Transp Mgr

Demand & Op Plan Mgr

QA Manager Cold Drink Equipment

Mgr

BUSINESS SERV MANAGER

IS Applic Support Officer Fleet Officer Finance Accounting Mgr Examiner Accountant Mgt Accounting Manager Purchasing Manager HR MANAGER

Industrial Relation Mgr

People Resourc & Plan Mgr PR Manager

Information Sys Mgr

External Affair Mgr

Training Coordinator General Affair Mgr

keterangan Hubungan Garis Hubungan Fungsional

Hubungan Staf

Sumber :Human Resources Departement PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan


(38)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

2.5.2. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Untuk menjalankan organisasi pada PT. Cola Cola Bottling Indonesia Medan perlu adanya pembagian tugas, wewenang dam tanggung jawab dari masing-masing jabatan. Adapun tugas wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan dalam struktur organisasi pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan adalah sebagai berikut :

1. General Manager

a. Menentukan dan merumuskan kebijakan utama dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan

b. Membuat peraturan-peraturan di perusahaan yang sesuai dengan undang-undang yang ditetapkan

c. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang dilegasikan kepada

manager-manager

2. Secretary

a. Menyelenggarakan surat-menyurat yang berhubungan dengan perusahaan b. Mengatur hubungan dengan pihak luar atau tamu

c. Bertanggung jawab kepada General manager

3. Human Resources Manager

a. Menerjemahkan strategi perusahaan ke dalam strategi SDM.

b. Menumbuhkan kepuasan karyawan terutama terhadap gaji (Base Salary

and Variabel Salary), bonus, tunjanngan kerja (Inature).

c. Mencari info Best Practice dalam pelatihan, pengembangan karyawan dan manajemen karir dari perusahaan lain.


(39)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

d. Membantu dalam perancangan dan implementasi sistem penilaian kerja. e. Membantu dalam administrasi karyawan termasuk masalah pelaksanaan

hukum.

f. Membantu Industrial Affairs Manager, Public Relation Manager, Training

Manager, dan Remuneration Manager (Menangani masalah pengupahan)

g. Bertanggung jawab kepada. General Manager. 4. Finance Manager

a. Mempersiapkan laporan keuangan yang terkonsolodasi secara tepat waktu dan akurat

b. Mengumpulkan atau menyusun data untuk rencana finansial jangka pendek maupun jangka panjang

c. Bertanggung jawab kepada General Manager

5. General Sales Manager

a. Merencanakan dan mengevaluasi semua program pemasaran perusahaan dan divisi pemasaran

b. Mengorganisasikan semua program pemasaran perusahaan dan visi

perusahaan

c. Bertanggung jawab kepada General Manager

6. Technical Operation Manager

a. Menyusun semua program kerja dan meletakkan dasar-dasar koordinasi diantara semua seksi-seksinya

b. Mengkoordinir dan mengawasi setiap bagian yang ada dibawahnya misalnya produksi, teknik dan distribusi


(40)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

c. Bertanggung jawab kepada General Manager

7. Business Service Manager

a. Merealisasi rencana dan pelaksanaan program jasa pelayanan dan

pengadaan sarana kendaraan/mobil Coca Cola bagi karyawan.

b. Mengadakan bimbingan, pengarahan, serta pengendalian kepada

karyawan-karyawan jasa perusahaan sehingga aktivitas mereka dapat diarahkan kepada tercapainya pekerjaan yang efektif, efisien dan lancer. c. Membawahi IS Application Manager, CDE Manager dan Fleet Manager.

Bertanggung jawab kepada General Manager 8. Industrial Relation Manager

a. Mengumpulkan informasi-informasi bisnis yang dibutuhkan perusahaan dari beberapa perusaan lain

b. Mengawasi kegiatan kerjasama denga perusahaan-perusahaan lain c. Mengatur hubungan dengan pihak luar atau industri-industri d. Bertanggung jawab kepada Human Resources Manager 9. Public Relation Manager

a. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat maupun tamu yang mau berkunjung

b. Mengurusi surat-surat perusahaan yang masuk

c. Mengawasi kegiatan kerjasama denga perusahaan-perusahaan lain d. Bertanggung jawab kepada Human Resources Manager


(41)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

a. Membantu General Manager dalam melaksanaan undang-undang tenaga kerja dan menjalankan kebijaksanaa perusahaan

b. Menjalankan dan mengorganisasikan semua sumber daya manusia dan program pengembangan

c. Bertanggung jawab kepada General Manager

11. Information System Manager

a. Mengumpulkan informasi-informasi manajemen yang dibutuhkan

perusahaan

b. Meminta informasi manajemen setiap departemen perusahaan c. Bertanggung jawab kepada General Manager

12. General Affair Manager

a. Mengawasi program pelayanan umum dan pemeliharaan lokasi pabrik b. Mengawasi penyelesaian izin, rekomendasi dari instansi pemerintah c. Bertanggung jawab kepada HRD Manager

13. External Affair Manager

a. Menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat

b. Meminta dana untuk mengadakan kegiatan amal bagi masyarakat c. Bertanggung jawab kepada HRD Manager

14. Training Coordinator

a. Mengadakan pelatihan b. Memilih peserta pelatihan

c. Bertanggung jawab kepada HRD Manager


(42)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

a. Mengumpulkan data dan menyusun data keuangan perusahaan b. Mengatur cash flow untuk perusahaan

c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager 16. Management Accountant Manager

a. Membuat pembukuan keuangan perusahaan

b. Memperoleh data keuangan dari departemen lain di perusahaan c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager

17. Examiner Accountant

a. Mengumpulkan dan dan menyusun data keuangan khusus luar kota b. Mengawasi penyelesaian izin, rekomendasi dari instansi pemerintah c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager

18. Purchasing Manager

a. Melakukan pembelian bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan b. Menyetujui ataupun membatalkan pembelian bahan

c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager

19. Tax Officer

a. Mengaudit mengenai kebutuhan akan karyawan

b. Mengajukan usulan akan menambah atau mengurangi karyawan c. Bertanggung jawab kepada Finance Manager

20. Area Sales Manager Medan

a. Mendayagunakan seluruh aparat dan peralatan yang ada di warehouse di Medan secara optimal dan efisien


(43)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

b. Memberhentikan sales-sales di Medan yang dianggap melanggar peraturan perusahaan

c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager

21. Area Manager Out Tawn

a. Mendayagunakan seluruh aparat dan peralatan yang ada di warehouse di luar kota secara optimal dan efisien

b. Memberhentikan sales-sales di Medan yang dianggap melanggar peraturan perusahaan

c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager 22. Channer Manager

a. Mengawasi penjualan produk pada distributor didalam kota

b. Membatalkan kontrak dengan distributor, apabila distributor tersebut melanggar perjanjian yang telah disepakati

c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager 23. Dealer Manager

a. Mengembangkan dealer-dealer diwilayah pemasaran

b. Mengklaim dealer-dealer yang melanggar perjanjian bersama-sama c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager

24. Production Manager

a. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai mutu dan jumlah produk

b. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan dalam bidang pemprosesan bahan baku menjadi produk jadi


(44)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

c. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager 25. Maintenance Engineering Manager

a. Mengawasi mesin-mesin dan peralatan yang digunakan pada saat proses produksi

b. Melakukan perawatan mesin-mesin produksi dan peralatan produksi c. Melakukan perbaikan-perbaikan pada mesin dan peralatan pabrik d. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager 26. Warehouse & Transport Manager

a. Mengawasi penyimpanan produk-produk jadi b. Mengkoordinir pengiriman-pengiriman produk

c. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager 27. Demand & Op Plan Manager

a. Merencanakan dan mengontrol kebutuhan untuk kegiatan proses produksi b. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager

28. Cold Drink Equipment Manager

a. Melakukan pembelian bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan b. Menyetujui atau membatalkan pembelian

c. Bertanggung jawab kepada General Manager 29. Quality Assurance Manager

a. Meneliti, memeriksa dan menganalisa mutu bahan baku maupun produk jadi

b. Me-reject bahan baku maupun produk yang tidak sesuai dengan standart yang telah ditentukan


(45)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

c. Bertanggung jawab kepada Technical Operation Manager

30. Is Applic Support Officer

a. Mengumpulkan informasi-informasi bisnis yang dibutuhkan perusahaan b. Meminta informasi yang dibutuhkan dari departemen lainnya di

perusahaan

c. Bertanggung jawab kepada Information System Supervisor

31. Fleet Manager

a. Mengawasi pendistribusian keperluan produksi dilantai pabrik b. Mengatur pendistribusian keperluan produksi

c. Bertanggung jawab kepada General Sales Manager

2.6. Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.6.1. Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja di PT. Coca Cola Botling Indonesia Unit Medan direkrut dari tenaga kerja bangsa indonesia sendiri. Sebagian besar tenaga kerja dibagian produksi dan pemasaran direkrut dari penduduk sekitar pabrik.

Jumlah tenaga kerja pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan sampai pada bulan Februari 2008 sebanyak 627 orang karyawan. Perincian jumlah karyawan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2. Rincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan.


(46)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

Tabel 2.2. Rincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

Departemen Jumlah Karyawan

General Administation Finance and Accounting Human Resources Sales and Marketing Production

9 orang 14 orang 26 orang 408 orang 170 orang

Total 627 orang

Sumber : Human Resources Departement PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

Status karyawan pada perusahaan ini mempunyai status sebagai berikut : 1. Karyawan bulanan (tetap) dengan gaji/upah dibayar sekali sebulan

sesuai dengan klasifikasi penggajian yang dibagi-bagi dalam golongan tertentu.

2. Karyawan harian dengan upah/gaji yang dibayar sekali dalam dua minggu sesuai dengan standart upah yang berlaku diperusahaan dengan berpedoman pada ketentuan upah minimum yang ditetapkan pemerintah.

3. Karyawan honorer/kontrak dengan upah yang ditetapkan berdasarkan dokumen perjanjian kontrak secara individu.

2.6.2. Jam Kerja

Agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan optimal dalam melaksanakan operasional pabrik untuk mencapai tujuan maka diperlukan pengaturan waktu jam kerja yang baik.


(47)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

Sesuai dengan peraturan DEPNAKER bahwa jam kerja seorang karyawan adalah 40 jam perminggu, selebihnya diperkirakan jam lembur. Pengaturan jam kerja normal untuk karyawan adalah sebagai berikut :

1. Semua karyawan kecuali karyawan di Departemen Marketing, Departemen

Human Resource Development yaitu bagian Security, Departement TOL

(Technical Operation and Logistic) yaitu bagian kamar mesin dan Produksi, hari kerjanya adalah hari Senin sampai hari Jumat dengan jam kerja dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3. Jam Kerja Di PT.Coca Cola Bottling Indonesia

NO WAKTU KETERANGAN

1 Jam 08.00-12.00 WIB Waktu Kerja

2 Jam 12.00-13.00 WIB Waktu Istirahat

3 Jam 13.00-17.00 WIB Waktu Kerja

2. Untuk Departemen Marketing jam kerja untuk hari Senin sampai Jumat dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut ini :

Tabel 2.4. Jam Kerja Untuk Departemen Marketing

NO WAKTU KETERANGAN

1 Jam 08.00-12.00 WIB Waktu Kerja

2 Jam 12.00-13.00 WIB Waktu Istirahat


(48)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

3. Departemen Human Resources Development (HRD yaitu bagian Security,

Technical Operation and Logistic yaitu bagian kamar mesin dan bagian

produksi, jam kerja dibagi atas tiga shift setiap hari dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut ini :

Tabel 2.5. Jadwal Kerja Shift

NO SHIFT WAKTU KETERANGAN

1 I Jam 06.00-14.00 WIB Waktu Kerja

2 II Jam 14.00-22.00 WIB Waktu Kerja

3 III Jam 22.00-06.00 WIB Waktu Kerja

Untuk bagian Security terdiri dari 4 orang dengan penggantian shift setiap 2 hari sekali, sedangkan untuk bagian kamar mesin penggantian shift 5 hari sekali dengan 1 orang tenaga kerja untuk setiap shift.

2.7. Sistem Pengupahan

Gaji/upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari perusahaan kepada karyawan untuk suatu pekerjaan yang telah dilakukan yang dinilai dalam bentuk perjanjian atau undang-undang. Banyak cara atau sistem pembayaran gaji/upah yang digunakan oleh perusahaan. Setiap perusahaan memakai sistem yang berbeda-beda, dengan dasar sistem tersebut akan membawa keuntungan bagi perusahaan tampa merugikan karyawan.


(49)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

1. Untuk karyawan bulan dan honorer menerima gaji setiap bulan sekali pada tanggal 25, yaitu untuk General Manager Office, Departement Accountong, dan Human Resources.

2. Untuk karyawan harian menerima gaji dua minggu sekali yaitu untuk Sales

Marketing dan Produksi dikelola oleh koperasi. Bagi setiap karyawan yang

bekerja diluar jam kerja normal, akan diberikan upah lembur dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Upah tenaga kerja tetap

Upah lembur = 1/173 x gaji pokok x jumlah jam lembur

Berdasarkan ketentuan Depnaker jam kerja sebulan adalah 173 jam. b. Upah tenaga kerja lepas/honor

Upah lembur = 3/20 x jumlah jam lembur

Penentuan upah lembur/jam adalah sebagai berikut : a. Untuk hari biasa :

- Jam lembur pertama dikali 1,5 x upah

- Jam lembur selebihnya dikali 2 x upah lembur b. Untuk hari Sabtu/libur :

- Jam pertama dikali 2 x upah lembur - Jam kedelapan dikali 3 x upah lembur

- Jam kesembilan dan seterusnya dikali 4 x upah lembur

c. Untuk karyawan yang lembur diberikan juga tambahan uang makan


(50)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

- Untuk lembur 3 jam pertama diberikan uang makan senilai 1 kali makan.

- Untuk jam lembur berikutnya akan ditambah lagi uang makan senilai 1 kali makan (setiap 5 jam berikutnya).

Khusus untuk bagian Marketing tidak diperhitungkan lembur apabila bekerja diuar jam kerja yang telah ditentukan, tetapi mereka akan mendapat insentif.

2.8. Proses Produksi

Proses Produksi merupakan suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah nilai dari suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, dan bahan-bahan dan uang sebagai modal pelaksanaanya.

Dalam berproduksi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan mempunyai 3 (tiga) line produksi dengan masing-masing fungsi :

1. Line I : Mempunyai kapasitas produksi 300 botol/menit dengan memproduksi Frestea.

2. Line II : Mempunyai kapasitas produksi 200 botol/menit, namun saat ini tidak digunakan karena rendahnya permintaan pasar.

3. Line III : Mempunyai kapasitas produksi 600 botol/menit dengan memproduksi Coca Cola, Sprite, Sprite Ice, Fanta Strawberry, Fanta Apple, Fanta Soda Water.


(51)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan cara pembuatannya, minuman yang diproduksi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan dapat dikelompokkan atas 2 (dua) kelompok besar yaitu minuman berkarbonat (Coca-Cola, Sprite dan Fanta) dan minuman tidak berkarbonat (Frestea). Gambar 2.2. berikut ini merupakan blok diagram proses pembuatan minuman non-karbonat (Frestea).

WATER

PRODUK DATA CODER

CROWNER FILLER

BEVERAGE FINAL SIRUP

SIMPLE SIRUP HEATER

WASHING MACHINE

CROWN CORK

BOTTLE AIR

Ekstrak Tea Tea AIR

Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Produk Un-Carbonated


(52)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

2.8.1. Standar Mutu Produk

PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan sangat mengutamakan kualitas standar mutu produk. Dalam setiap kali memproduksi Coca Cola, Sprite, Fanta dan Frestea dilakukan pemeriksaan produk, mulai dari water treatment, sympel

syrup, final syrup dan beverage (hasil minuman ringan). Adapun yang menjadi

standar mutu produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan adalah : 1. Kemurnian (Purity)

2. Rasa (Taste) 3. Bau (Odor) 4. Penampakan

Pemeriksaan dilakukan dalam 1 jam setiap kali produksi untuk melihat hasil standar mutu produk. Pemeriksaan dilakuka n di laboratorium.

Untuk mendapatkan kualitas produk yang baik, perlu dilakukan quality

control secara berkesinambungan. Pengontrolan dilakukan mulai dari bahan baku,

proses produksi hingga produk jadi. Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan proses quality control dilakukan oleh Departemen Laboratorium. Adapun proses quality control dibagi atas 3 bagian yaitu :

1. Quality Internal

Tugas bagian ini adalah memastikan bahan baku dan chemical yang digunakan dalam keadaan baik. Pemeriksaan antara lain dilakukan terhadap :


(53)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

a. Air

Air dari sumur bor diperiksa setiap hari dengan prosedur uji yang menentukan apakah semua kandungan air berada dalam batas normal. Bila ditemukan kandungan yang tidak sesuai standar maka dilakukan perubahan dosing pada bahan kimia yang akan diinjeksikan keair. Sedangkan inskeksi terhadap bahan kimia yang akan diinjeksikan keair pada proses water treatment dilakukan satu kali dalam seminggu dengan dosis :

- H2SO4 : 3,5 - 4 % - Klorin : 5 – 10 %

- PAC : 6000 – 7500 ppm

- Kapur : 300 – 5000D b. Gula

Pengecekan yang dilakukan terdiri atas : - Visual : Kemasan dan jenis gula

- Analisis : Bau, rasa warna, kadar air, dan lain-lain c. CO2

Pengecekan yang dilakukan antara lain : - Kemurnian/purity


(54)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

2. Quality Bottling Line

Tugas bagian ini adalah mengontrol mulai dari proses pembuatan sirup, pembotolan hingga menjadi produk jadi. Pemeriksaan antara lain dilakukan terhadap :

a. Tingkat kemanisan/Brix pada proses pembuatan sirup.

Brix adalah perbandingan gram gula ditambah air dalam 100 gram. Standar Brix sudah ditentukan dan sama untuk semua produk Coca Cola diseluruh dunia dapat dilihat pada Tabel 2.6. dibawah ini :

Tabel 2.6. Ukuran Brix untuk Tiap Flavour (Rasa)

Flavour Brix

Coca Cola 10,37

Fanta Strawberry 14,00

Fanta Apple 12,50

Fanta Soda Water -

Sprite 12,50

Sprite Ice 12,50

Frestea 9,50

Frestea Green 9,50

Sumbar : Departemen QA (Laboratorium) PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

b. Proses pencampuran pada mesin paramix

Sebelum dilakukan proses pencampuran, bagian Quqlity Control menentukan kadar setiap bagian yang akan dicampurkan yaitu sirup, air dan CO2 menurut flavournya masing-masing.


(55)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

c. Pemeriksaan level botol

Sebelum dilakukan proses packanging yaitu caser (pemasukan botol kedalam crate) dan pallettizer (penyusunan crate ke pallet), terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap tinggi/level beverages didalam botol. Inspeksi dilakukan oleh beberapa inspektor dimana level yang berada dibawah atau diatas tali batas yang dipasang akan direject.

3. Quality External

Tugas bagian ini adalah menjamin kualitas produk di pasar. Apabila ditemukan produk yang sudah kadaluarsa akan ditarik dari pasar.

Bahan yang Digunakan

Dalam melakukan aktivitas proses produksi pasti memerlukan bahan-bahan untuk dapat menghasilkan jenis produk yang diinginkan. Demikian pula dengan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan juga memerlukan bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan untuk dapat menghasilkan minuman ringan.

2.8.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase terbesar dibandingkan bahan-bahan lainnya dan terkandung dalam produk akhir. Jadi bahan baku ini juga disebut bahan utama. Adapun bahan baku yang digunakan


(56)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan dalam pembuatan minuman ringan ini adalah :

1. Air

Air digunakan sebagai bahan baku untuk minuman berkarbonasi maupun yang tidak berkarbonasi. Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 100-200 meter untuk kemudian diolah sebelum digunakan dalam proses produksi maupun untuk kebutuhan sehari-hari perusahaan. Adapun cara pengolahan air berbeda menurut jenisnya yang diperoleh dari sumur bor yang dikategorikan menjadi 2 jenis :

a. Treated Water

Digunakan untuk produksi, keperluan air minum kantin dan kantor. b. Soft Water

Digunakan untuk membersihkan tangki, botol, keperluan kamar mandi, pencucian ruangan, perkarangan, boiler, Washer dan lain-lain.

2. Gula

Gula yang dipakai adalah gula murni dengan mutu prima yang berasal dari luar negeri. Gula dari luar negeri lebih disukai untuk digunakan karena gula dalam negeri kurang memenuhi syarat dalam segi warna yang kurang bersih, mengandung kotoran dan memiliki kadar air yang lebih banyak bila dibandingkan dengan gula dari luar negeri. Gula yang digunakan haruslah memenuhi standar yang telah ditetapkan, diantaranya adalah gula yang memiliki kadar 99,99 % dan bebas dari kotoran. Gula diperoleh dari Australia, Thailand dan China. Rata-rata kebutuhan gula yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.7.


(57)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

Tabel 2.7. Rata-rata Jumlah Pemakaian Gula Jumlah Produksi Jumlah Gula (Kg)/Unit

Coca Cola Sprite Fanta Strawberry Frestea 203.225 258.081 292.65 166.80

Sumbar : Departemen QA (Laboratorium) PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

3. Concentrat

Concentrate merupakan formula khusus yang digunakan untuk

memberikan rasa (flavour) yang berbeda-beda untuk setiap jenis minuman.

Concentrate dibeli dari PT. Coca-Cola Indonesia Jakarta (satu-satunya perusahaan

yang menyediakan bahan ini untuk Coca Cola Company di Indonesia).

Concentrate terdiri dari 2 jenis yaitu Concentrate Dry (Part I) serta Concentrate liquid (Part II dan III). Rata-rata kebutuhan Concentrate yang digunakan dalam

proses produksi dapat dilihat pada Tabel 2.8. berikut :

Tabel 2.8. Rata-rata Jumlah Pemakaian Concentrate Jenis Produksi Concentrate (Part)

Keterangan

I II III

Coca Cola Sprite

Fanta Strawberry Fanta Soda Water

66 Bks 25 Bks 5 Bks 5 Bks 26 Ltr 25 Ltr 5 Ltr 6 Ltr 5 Ltr 10 Ltr

1 Bks = @ 2 kg I = Aroma II = Warna III = Rasa


(58)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

4. Carbon Dioksida (CO2)

Carbon dioksida (CO2) merupakan bahan baku yang berfungsi sebagai penyegar dan pengawet minuman. Selain dari itu secara kualitas berfungsi untuk menunjukkan ciri dari Coca Cola itu sendiri. CO2 di beli dari PT. INDOHANZEL di Medan.

2.8.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang terpisah dari produk, tetapi bahan

tersebut mempertinggi tampilan atau berfungsi sebagai pengaman dari produk tersebut, atau yang biasa dikenal dengan pengemasan (packing). Bahan tambahan pada proses pembuatan minuman ringan ini pada umumnya dibutuhkan atau digunakan pada proses pengemasan yaitu :

1. Botol

Botol adalah bahan pengemas minuman ringan yang dihasilkan oleh PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan yang siap dipasarkan. Botol dibeli oleh perusahaan dari PT. Iglass Surabaya, PT. Kangar Cosulidate Industries dan PT. Milia Jakarta.

2. Crown Cork (Penutup Botol)

Digunakan untuk menutup botol minuman ringan. Perusahaan membeli penutup botol dari PT. Ancol Terang dan dari PT. Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT.CMMA). Pada crown telah tercantum


(59)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

3. Crate (Peti Plastik)

Berfungsi sebagai tempat penyusunan botol-botol dengan kapasitas 24 botol per crate. Crate yang dipakai yaitu crate full depth. Crate dibeli dari PT. Pioneer Plastik dan PT. Pluit Aneka Plasindo Jakarta.

4. Karton

Digunakan sebagai tempat pengepakan minuman yang dikemas dalam botol plastik.

2.8.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi

yang fungsinya adalah untuk memperbaiki kualitas produk. Dalam produksi bahan penolong ini tidak ikut dalam produk akhir tetapi dibutuhkan pada proses produksi. Bahan penolong ini dibutuhkan jauh lebih kecil dibandingkan bahan baku. Fungsi bahan penolong ini adalah untuk membantu proses produksi agar produk dapat dihasilkan seperti sifat produk yang diinginkan.

Yang digunakan sebagai bahan penolong dalam proses pembuatan minuman ringan adalah sebagai berikut :

1. Chlorine (CaOCl)2

Digunakan dalam proses pengolahan air, membunuh bakteri, membilas botol dan sanitasi peralatan.

2. Asam Sulfat (H2SO4)

Bahan ini digunakan untuk membebaskan dan menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air.


(60)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

3. Filter Aid (Hyplo Supercell)

Berfungsi untuk melapisi filter paper sewaktu proses penyaringan

sympel syrup di filter press, sehingga mempermudah filtrasi dan

menahan carbon aktif sehingga tidak lolos ke final syrup tank. 4. Karbon Aktif

Digunakan untuk pembuatan syrup untuk menjernihkan larutan gula dan menghilangkan bau-bau asing.

5. Pasir

Berfungsi sebagai media menyaring pada sand filter diproses pengolahan air agar dapat menyaring benda-benda asing yang larut dalam air olahan.

6. Caustik Soda (NaOH)

Dipakai pada proses pencucian botol pada bottle washer sebagai deterjen.

7. Kapur (CaCO3)

Untuk menstabilkan pH air antara 6-7 sehingga proses pembentukan flok menjadi sempurna.

8. PAC (Poly Alumunium Chlorida)

Untuk menyatukan partikel-partikel kecil dalam air membentuk flok (gumpalan) sehingga dapat dipisahkan dengan air yang jernih didalam


(61)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

2.8.3. Uraian Proses Produksi

Berdasarkan cara pembuatannya minuman yang diproduksi PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan dikelompokkan atas dua kelompok besar yaitu :

1. Minuman berkarbonasi : Coca Cola, Sprie dan Fanta

2. Minuman non-karbonasi : Frestea

Yang akan diuraikan disini adalah proses pembuatan minuman non-karbonasi. Adapun proses pembuatan dan pembotolan minuman non-karbonasi (Frestea dan Frestea Green) di perusahaan ini mengalami beberapa tahap yaitu :

1. Proses pengolahan air

2. Proses pembuatan simple sirup 3. Proses Ekstrak Tea

4. Proses pembuatan beverage 5. Proses pencucian botol

6. Proses pengisian beverage kebotol 7. Penutupan botol

8. Pemberian kode produksi dan pengepakan

1. Proses Pengolahan Air

Air merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan minuman pada PT.Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan. Air diperoleh dari 4 sumur bor dengan kedalaman 100-200 meter dari permukaan tanah. Untuk proses air yang digunakan adalah Treated Water dengan


(62)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

uraian proses pengolahan sebagai berikut : 1. Pengambilan Air

Air dari sumur bor diambil dengan menggunakan pompa raw meter yang berkapasitas 60 m3/jam.

2. Penghilangan Gas

Air dari sumur bor dimasukkan ke Cathmant Tank melalui Degasifier secara

over flow. Sebelum masuk ke Degasifier kepada air diinjeksikan H2SO4 3,5 – 4 % yang berfungsi untuk menurunkan alkalinitas air hingga dibawah 85 ppm.

3. Pengendapan Flok

Air dari Degasifier masuk ke Floculator atau Reaction Tank masuk ke

Floculator Tank diberikan PAC (Poly Alumunium Chlorida) 6000-7500 ppm,

kapur (CaCO3) 300-500 0D dan klorin Ca(Ocl2) 5-10 %. PAC berfungsi untuk pengendapan senyawa-senyawa organik. Kapur berfungsi untuk menaikkan pH sehingga kecepatan pengendapan akan semakin besar. Klorin berfungsi sebagai desifektan untuk menbunuh kuman-kuman dan bakteri. Standar klorin dalam air adalah 1-5 ppm. Pada Floculator Tank, flok akan megendap kebawah sementara air dibagian atas akan mengalir ke Sand Filter. Antara permukaan air dengan flok adalah 1-1,25 m untuk mempertahankan kejernihan air.

4. Penyaringan Air

Air dalam Floculator Tank dialirkan ke Sand Filter untuk disaring, terdapat 4 unit tangki Sand Filter namun yang digunakan hanya 3 unit sedangkan 1 unit


(63)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

lainnya dipakai sebagai cadangan. Sebagai bahan filter digunakan kerikil dan pasir dengan ukuran sebagai berikut pada Tabel 2.9. dibawah ini mulai dari lapisan teratas :

Tabel 2.9. Ukuran Kerikil dan Pasir yang Digunakan sebagai Bahan Filter pada Sand Filter

Bahan

Diameter (mm)

Tebal

(mm) Bahan

Diameter (mm)

Tebal (mm)

Kerikil

24-40 110

Pasir

0,5-0,7 300

12-45 130 1-1,5 300

6-12 120

Sumber : Departemen Water Treatment PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

Total tebal lapisan pasir ini ± ¾ tinggi Sand Filter. Setiap hari setelah selesai produksi akan dilakukan backwash yang berfungsi untuk menghilangkan partikel atau kotoran dalam Sand Filter. Untuk pencucian pasir dilakukan setiap 3 bulan sekali. Pencucian pasir dilakukan dengan mengeluarkan pasir lalu dicuci dengan menggunakan HCL 2-5 %. Pasir-pasir yang sudah dicuci dimasukkan kembali ke Sand Filter untuk digunakan kembali.

5. Penyimpanan Air

Dari Sand Filter ini dialirkan ke Storage Tank. Sebelumnya diberikan Ca(Ocl)2, sehingga kadar Cl-nya sebesar 6-8 pmm. Tujuannya adalah membunuh bakteri-bakteri yang masih terdapat dalam air. Storage Tank berfungsi untuk menyimpan air. Pompa sumur bor akan mati secara otomatis


(1)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

mengurangi kemiringan lintasan. Hal ini dilakukan agar operator terhindar dari postur tubuh dengan sikap membungkuk dan jangkauan maksimal. 2. Operator menghindari bekerja dengan siku atau tangan diatas ketinggian

kepala, jangkauan yang berulang, perputaran lengan, tekanan yang lama pada tangan dan pergelangan tangan

3. Sebaiknya kaki operator berdiri tegak secara normal/seimbang. Kaki jangan bertumpu pada satu kaki lurus. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelelahan pada betis dan paha kaki.

4. Postur kerja dengan sikap memutar sebaiknya diminimalkan. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah posisi operator dengan conveyor dan pallet dengan cara posisi operator berada disamping conveyor dan letak pallet berada tepat didepan operator. Hal ini dilakukan agar operator dapat meminimalkan gerakan memutar.

5. Penyediakan peralatan (equipment) berupa meja yang letaknya sejajar dengan conveyer yang otomatis dapat menampung crate di atas pallet. Hal ini dilakukan agar operator terhindar dari postur kerja dengan sikap membungkuk pada saat menyusun crate di atas pallet.

6. Penambahan fasilitas untuk mengurangi ketinggian atau jarak vertikal angkatan agar tangan tidak lebih tinggi dari bahu, apalagi pada saat membawa dan menyusun crate yang ke 5 yaitu berupa pijakan kaki dengan panjang tangga 40 cm, lebar 25 cm dan tinggi 40 cm agar dapat mengurangi jangkauan yang terlalu tinggi pada saat penyusunan crate.


(2)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.


(3)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan analisa pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Metode kerja yang diteliti pada penilaian postur tubuh dengan metode RULA yaitu menjangkau crate, mengangkat crate, membawa crate, membawa dan menyusun crate 1, membawa dan menyusun crate 2 membawa dan menyusun crate 3, membawa dan menyusun crate 4 dan membawa dan menyusun crate 5.

2. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode RULA maka dapat disimpulkan bahwa postur tubuh para pekerja di bagian pengepakan pada saat menjangkau crate diperlukan tindakan perbaikan dalam waktu ke depan dan untuk kegiatan mengangkat crate, membawa crate, membawa dan menyusun crate 1, membawa dan menyusun crate 2 membawa dan menyusun crate 3, membawa dan menyusun crate 4 dan membawa dan menyusun crate 5, sangat beresiko tinggi dan sebaiknya di lakukan tindakan perbaikan.

3. Tata letak dan tinggi posisi peralatan sangat mempengaruhi postur tubuh pada saat pengangkatan crate.

4. Metode kerja yang kurang baik juga sangat mempengaruhi tingkat kelelahan dan produktivitas para operator dibagian pengepakan.


(4)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

5. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan terhadap

operator, terdapat beberapa mengalami keluhan musculoskletal. Keluhan yang sering dirasakan adalah keluhan pada otot bagian punggung, bahu, lengan, tangan dan pinggang.

7.2. Saran

1. Hasil penelitan ini dapat digunakan sebagai bahan panduan untuk

melakukan perbaikan postur tubuh pada saat bekerja sehingga mengurangi level resiko pada operator.

2. Mengadakan training (pembelajaran) kepada operator untuk melakukan proses kerja dengan postur yang benar

3. Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk menentukan kelonggaran

(allowance) pada pekerja untuk mengurangi tingkat kelelahan

4. Melakukan penelitian lanjutan tentang postur kerja dengan menggunakan metode REBA (Rapid Entery Body Assessment), OWAS (Ovako Working


(5)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Lynn ,Mc Atamney, Nigel Corlet, Handbook Of Human Factors And Ergonomic

Methods,2005.

Lynn ,Mc Atamney , Rapid Upper Limb Assesment (RULA), Received 20 July 1998;accepted 17 Juni 1999, http://www.elsiever.com/locate/apergo Nurmianto, Eko, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Cetakan Ke – 23,

Gramedia, Jakarta, 2000.

Rochman ,Taufiq, Seminar Nasional Teknik Industri Dan Kongres BKSTI V, Makasar Juli 2008

Sugiono, Prof. Dr. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV Alfabeta, Bandung. 2004

Suma’mur, P, K, Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja, Yayasan Swabhama Karya, Jakarta. 1982

Sutaklasana, IZ, dkk. Teknik dan Tata Cara Kerja, Bandung Teknik Industri, ITB, 1982

Siringoringo, Hotniar , Prosiding Seminar Nasional Ergonomi Dan K3 , Surabaya Juli 2006

Tarwaka, Solichul HA, Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan

Produktivitas; Penerbit UNIBA Press; 2004; Surakarta.

Tiomina C.A. Simbolon.(2006).Usulan Perbaikan Postur Kerja Pada Bgaian

Pengepakan Dengan menggunakana Metofe RULA Di PT.Inti Kimia Perkasa Medan.Tugas Akhir, Medan:Fakultas Teknik Industri.


(6)

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.

USU Repository © 2009

Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak Dan Waktu, Edisi I, Penerbit PT.Guna Widya, Jakarta, 1995.