Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.
USU Repository © 2009
sebelum kembali melakukan aktivitasnya. Untuk itu perlu memaksimalkan waktu kerja agar dapat mengurangi kelelahan pada postur kerja.
6.1.5. Penentuan Postur Tubuh Yang Dapat Menimbulkan Kelelahan
Penentuan postur tubuh yang dapat menimbulkan kelelahan dapat dilihat dari frekuensi kerja operator berdasarkan kerja otot statis dan dinamis
1. Kerja statis atau pembebanan otot secara statis
Operator bekerja dengan posisi berdiri sehingga kerja otot statis terjadi pada bagian kaki dan tulang punggung sangat dominan terjadi. Posisi kerja
berdiri memiliki kerugian jika posisi berdiri dilakukan salah. Dari data pengamatan kerja yang diperoleh bahwa kerja otot statis operator
pengepakan pada saat ini terjadi pada tulang punggung dan bagian kaki khususnya.
Kerja otot statis pada tulang belakang dalam kondisi agak membungkuk statis terjadi selama bekerja dalam 1 shift. Kerja otot statis pada tulang
belakang dapat menyebabkan melemahnya otot-otot perut, melekungnya punggung yang tidak baik bagi organ-organ dalam, khususnya organ
pencernaan, jika posisi atau postur kerja dilakukan secara membungkuk dalam waktu yang lama. Otot-otot tulang belakang yang berkontraksi statis
tidak mendapat glukosa dan oksigen dari darah dan harus menggunakan cadangan-cadangan yang ada. Sisa-sisa metabolisme tidak dapat diangkut
keluar, melainkan tertimbun. Karena inilah, otot-otot yang berkontraksi statis menderita rasa nyeri dan otot menjadi lelah.
Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009.
USU Repository © 2009
2. Kerja dinamis atau pembebanan otot secara dinamis
Kerja otot dinamis yang terjadi pada kondisi leher normal dan tegak saat operator menjangkau, mengangkat, membawa dan menyusun crate dari
atas conveyor ke pallet. Kerja otot dinamis tidak memiliki efek yang buruk bagi operator, karena selama kerja otot dinamis berlangsung maka otot
akan bekerja secara bergantian, sesuai dengan irama mengencang atau mengendor mengerut hal ini berdampak pada aliran darah. Otot yang
berkontraksi dinamis memperoleh banyak oksigen dan glukosa pada saat mengencang dan selanjutnya sisa-sisa hasil pembakaran metabolisme saat
mengendor. Otot dinamis dengan irama yang tepat dapat lama berkelanjutan tanpa kelelahan otot.
6.2. Solusi Masalah