Rumusan Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009

1.2. Rumusan Permasalahan

Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas pada bagian pengepakan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia adalah bangaimana postur tubuh para pekerja di bagian pengepakan yang harus bekerja dengan cara berdiri, membungkuk pada saat memindahkan crate dari conveyor dengan frekuensi pengulangan yang cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada tulang belakang low back pain. Oleh karena itu penulis mengevaluasi postur tubuh yang mempengaruhi pencapaian produktivitas kerja pekerja dengan menggunakan penilaian postur metode RULA Rapid Upper Limb Assesment.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menilai postur tubuh dengan menggunakan metode RULA. 2. Mengevaluasi postur tubuh yang ada sekarang dan mempelajari kemungkinan hal-hal yang menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dalam melakukan pekerjaanya dengan waktu yang cukup lama. 3. Memberi suatu usulan perbaikan metode kerja yakni postur tubuh yang ergonomis kepada para pekerja untuk mendapatkan postur kerja yang lebih baik dengan prinsip ergonomi dalam mengatasi ketidaknyamanan pekerja yang berakibat tidak maksimalnya produktivitas kerja. Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Melatih kemampuan dan menggunakan pengalaman pada penulis untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan, khususnya postur tubuh yang ergonomis. 2. Memberikan tambahan informasi yang dapat digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan ergonomi. 3. Bahan masukan bagi perusahaan untuk dipertimbangkan sebagai solusi postur kerja yang ergonomis, sehingga membantu operator pada stasiun pengepakan bekerja dengan postur kerja yang ergonomis. 1.5. Ruang Lingkup Dan Asumsi Penelitian 1.5.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah 1. Pengamatan postur tubuh pada saat bekerja dilakukan terhadap operator yang bekerja di bagian pengepakan line 1 produk frestea di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan. 2. Data penelitian diperoleh langsung dari daerah proses pengisian minuman ke botol pada bagian pengepakan yang memiliki postur kerja yang tidak ergonomis. Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009

1.5.2. Asumsi Penelitian

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam membahas permasalahan tersebut, antara lain : 1. Pekerja di bagian pengepakan adalah pekerja yang berbeda tetapi metode kerja yang digunakan sama. 2. Kondisi lingkungan dianggap baik dan memenuhi persyaratan 3. Operator yang melakukan pekerjaan adalah pekerja normal dan dapat bekerja secara wajar. 4. Pekerja telah terbiasa dengan pekerjaannya 5. Kondisi mesin dan peralatan dalam kondisi yang baik

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian Tugas Sarjana ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut: LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009

BAB I. PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan asumsi yang digunakan. BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, jenis produk dan spesifikasinya, bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan, serta organisasi dan manajemen. BAB III. LANDASAN TEORI Menyajikan dan menampilkan tinjauan kepustakaan yang berisi teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan dan pemecahan masalah. BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN Merupakan kerangka dalam pemecahan masalah, penjelasan secara garis besar bagaimana langkah pemecahan masalah dengan menggunakan metode yang digunakan. BAB V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Melakukan identifikasi data dan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pembahasan masalah.

BAB VI. ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Menganalisis hasil pengolahan data dan untuk memperoleh penyelesaian dari masalah yang ada. Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran mengemukakan kesimpulan semua hal yang dilakukan pada saat penelitian, terutama hasil pengolahan data yang diperoleh serta memberikan saran yang bermanfaat bagi perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009 Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2. 1. Sejarah Perusahaan

Sejarah produk Coca Cola semula berawal pada bulan Mei 1886 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, ketika seorang ahli farmasi dan ahli minuman Dr. Jhon Styth Pemberton memformulasikan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup dan beraroma segar dan berwarna karamel yang kemudian dikenal dengan Coca Cola. Seiring dengan perjalanan waktu, Coca Cola semakin berkembang dan digemari masyarakat, maka timbul ide dari Joseph Beidenharn untuk membotolkan Coca Cola. Sejak tahun 1990 distribusi Coca Cola secara meyakinkan meluas sampai keluar negri. Pada tahun 1907 pembangunan pabrik- pabrik pembotolan Coca Cola diluar negeri mulai digiatkan. Pembangunan dilakukan dengan cara memakai Franchise System, yaitu sistem kerja sama saling menguntungkan antara dua perusahaan The Coca Cola Company dengan Pabrik Minuman yang sama sekali terpisah modal kepemilikan dan manajemen. Coca Cola mulai diperdagangkan di Indonesia pada tahun 1927 ketika Nederland Indische Mineral Water Fabriek Pabrik Air Mineral Hindia Belanda membotolkan untuk pertama kali di Batavia. Produksi Coca Cola lumpuh pada zaman penjajahan Jepang 1942 – 1945, tetapi setelah kemerdekaan Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bootles Ltd. NV IBL dengan status perusahaan nasional. Tahun 1971 IBL menjalin kerjasama dengan Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009 tiga perusahaan Jepang, yaitu Mitsui Toatsu Chemical Inc, Mitsui Co. Ltd dan Mikuni Coca Cola Bottling Co. membentuk PT. Djaya Beverages Bootling Company DBBBC. Sampai sekarang tercatat ada 11 pabrik Coca Cola yang beroperasi diberbagai propinsi di Indonesia. Pabrik-pabrik ini diberi lisensi oleh The Coca Cola Company di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat untuk memproduksi, dengan perwakilannya di Indonesia adalah PT. Coca Cola Indonesia Kesebelas pabrik pembotolan tersebut adalah : 1. Tahun 1971 : PT. Djaya Beverages Bottling Company, Jakarta. 2. Tahun 1973 : PT. Brasseris Del Indonesia, Medan. 3. Tahun 1976 : PT. Tirtalina Bootling Company, Surabaya. 4. Tahun 1978 : PT. Coca Cola Pan Java Bottling Company, Semarang. 5. Tahun 1951 : PT. Tirta Permata Sari Bottling Company, Ujung Pandang. 6. Tahun 1983 : PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company, Bandung. 7. Tahun 1985 : PT. Tribana Jaya Nusantara Bottling Company,. Padang. 8. Tahun 1985 : PT. Banyu Agung Sejahtera Bottling Company, Denpasar. 9. Tahun 1985 : PT. Swarna Dipa Mekar Bottling Company, Tanjung Karang 10. Tahun 1985 : PT. Bangun Wenang Beverage Company, Menado 11. Tahun 1991 : PT. Eka Ticma Manunggal Bottling Company, Banjarmasin. Tahun 1995 Coca Cola Amatil milik Australia yang merupakan perusahaan pembotolan terbesar di dunia untuk pabrikasi, distribusi dan pemasaran produk The Coca Cola Company mengambil alih semua pabrik pembotolan Coca Cola Company di Indonesia kecuali Manado. Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009 2. 2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, pada tanggal 1 Januari tahun 2000, kesepuluh perusahaan pembotolan dan distribusi Coca Cola yang berada di bawah bendera perusahaan Coca Cola Limited Australia, berubah nama menjadi PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT Coca Cola Amatil Indonesia untuk perusahaan distribusi. Kemudian pada tanggal 1 juli 2002, PT. Coca Cola Amatil Indonesia Bottling Medan berubah nama lagi menjadi perusahaan pembotolan dan pendistribusian dengan menyandang nama yaitu PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan. Sampai saat ini PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan telah memiliki 627 orang tenaga kerja dan memproduksi 4 macam jenis minuman yakni Coca Cola, Sprite, Fanta dan Frestea dengan berbagai ukuran dalam kemasan botol dapat kita lihat pada tabel 2.1. Ukuran Produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia. Selain itu PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan juga mendistribusikan produk kiriman dari PT. Coca Cola Bottling Indonesia Cibitung, Jakarta yang disebut Sisqo Sister Company. Produk yang didistribusikan antara lain kemasan kaleng can san plastik pet. Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009 Tabel. 2. 1. Ukuran Produk PT. Coca Cola Bottling Indonesia Article I. Produk Article II. Ukuran ml Coca-Cola 1. Kemasan Sedang 2. Kemasan Kecil 295 193 Sprite Kemasan Sedang Kemasan Kecil 295 200 Sprite Ice Kemasan Sedang Kemasan Kecil 295 200 Fanta Strawberry 1. Kemasan Sedang 2. Kemasan Kecil 295 200 Fanta Soda Water Kemasan Sedang 295 Frestea 220 Frestea Green 220 Sumber : PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

2. 3. Lokasi Perusahaan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan berlokasi di Jalan Medan

Belawan Km 14 Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan.PT. Coca Cola Bootling Indonesia Medan menempati areal tanah seluas ± 51357 m 2 5.1Ha yang terdiri dari gudang bahan baku,produk jadi,lantai produksi, kantor, klinik, laboratorium, pos satpam, bengkel, pengolahan air, limbah, ruang mesin, kantin, musholla, parkir dan area penumpukan karat botol. PT. Coca Cola Bottling Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009 Indonesia masih berada didaerah industri, dimana disebelah Barat berbatasan dengan sungai Deli, sebelah Timur berbatasan dengan Kawasan Industri Medan KIM, sebelah Utara berbatasan dengan Pelabuhan Belawan, dan sebelah Selatan berbatasan dengan pemukiman rumah penduduk.

2. 4. Daerah Pemasaran

Pusat penjualan PT. Coca Cola Bottling Indonesia ini tersebar diseluruh Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh. Didukung oleh beberapa pusat penjualan yang tersebar di Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh, lebih dari 18.000 pengecer, produk Coca Cola dapat diperoleh dengan mudah dimana saja dengan harga terjangkau. Banyaknya pengecer yang terlihat dalam perindustrian produk Coca Cola mengisyaratkan besarnya dukungan ekonomi yang diberikan kepada keluarga-keluarga Indonesia yang mempunyai usaha disektor industri ini.

2. 4. 1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan pengelompokan pasar yang heterogen menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen dimana salah satu atau lebih dari kelompok tersebut di jadikan pasar yang akan menjadi sasaran. Segmentasi pasar berguna bagi perusahaan agar dapat dengan mudah mempelajari kebutuhan dari segmennya, dapat dengan baik mengolakasikan dananya, dan penjual dapat dengan mudah merancang produknya sesuai minat dari konsumen. Segmentasi pasar didasari beberapa faktor, yaitu : Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009 1. Faktor demografi yang meliputi umur, jenis kelamin, pendapatan agama, suku, bangsa dan tingkat sosial 2. Faktor psikologis seperti kepribadian 3. Faktor geografis seperti darah kota, pinggiran kota, pegunungan dan lain- lain. 4. Faktor-faktor sifat pembeli seperti loyalitas pada merk, mutu, dan harga. Untuk memperlancar proses pendistribusian di luar kota Medan, PT Coca Cola Bottling Indonesia Medan mempunyai sub distributor diberbagai daerah yaitu : 1. Medan : Jl. Medan Belawan Km 14, Medan 2. Kabanjahe : Jl. Nabung Subakti No. 101, Kabanjahe 3. Tebing Tinggi : Jl. S. M. Raja No. 20 Assembly, Tebing Tinggi 4. Pematang Siantar : Jl. Medan Km. 6, Pondok Sayur 5. Rantau Prapat : Jl. By Pass Aek Matio, Rantau Prapat 6. Kisaran : Jl. A. Yani No.43, Kisaran 7. Padang Sidempuan : Jl. Raya Pal Sabolas No. 34, Padang Sidempuan 8. Langsa : Jl. Prof. Majiel Ibrahim No. 58, Langsa 9. Lhokseumawe : Jl. Merdeka Timur No. 71, Lhokseumawe 10. Banda Aceh : Jl. Mata Le No. 2, Lr. Nikmat Kentapang Dari seluruh daerah pemasaran, kota Medan merupakan daerah yang potensial karena jumlah permintaan paling tinggi dibandingkan dengan daerah lain. Srihartati Sarmauly Rajagukguk : Evaluasi Postur Tubuh Di Tinjau Dari Segi Ergonomi Di Bagian Pengepakan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan,2009. USU Repository © 2009 2. 4. 2. Strategi Pemasaran Stategi pemasaran adalah suatau pendekatan produk yang digunakan oleh suatu unit bisnis dalam mencapai sasaran yangtelah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam menghadapi pesaing-pesaing yang terus bermunculan, PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan melaksanakan strategi yang dikenal dengan 3-A yakni : - Acceptability rasanya dapat di terima - Availability produk selalu tersedia - Affodability Harga terjangkau 2.5. Struktur Organisasi 2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan