Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Sesuai dengan pertimbangan etik di atas, maka pada penelitian ini hanya responden dengan tingkat nyeri ringan dan sedang yang akan di ikutsertakan dalam penelitian. Apabila selama prosedur penelitian nyeri yang dirasakan responden meningkat maka prosedur akan dihentikan.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berbentuk kuisioner terdiri dari data pasien yaitu kode, jenis kelamin, usia, suku bangsa, ruang rawatan, diagnosa medis, lama waktu rawatan dan treatment yang sudah dijalani. Pada penelitian ini juga digunakan 3 instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel pada penelitian ini, yaitu 5.1 Numeric Rating Scale yaitu instrumen yang digunakan untuk mengukur intensitas nyeri pasien dalam rentang 0-10. 0 berarti tidak ada nyeri dan 10 berarti nyeri paling hebat. Skala ini memberikan pasien kebebasan total dalam mengidentifikasi beratnya nyeri yang dirasakan. Tingkat nyeri didapatkan melalui laporan dari diri pasien dengan menyebutkan angka pada skala nyeri NRS Smeltzer Bare, 2002 dalam Potter Perry, 2005.Hasil pengukurannya adalah skor 0 termasuk kategori tidak ada nyeri, skor 1-3 termasuk pada skala nyeri ringan, skor 4- 6 termasuk skala nyeri sedang, dan skor 7-10 termasuk kategori nyeri beratSerlin, dkk, 1995 dalam Harahap, 2007. Universitas Sumatera Utara 5.2 Pain Behavior Observation Protocol PBOP yang diadaptasi dari Keefe Block 1982 yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Harahap 2006. PBOP yaitu instrumen yang digunakan untuk menilai perilaku nyeri pasien. Pasien akan diminta melakukan aktivitas yaitu duduk untuk periode 1 menit dan lagi selama 2 menit, berdiri untuk periode 1 menit dan lagi selama 2 menit, berbaring untuk periode 1 menit dan lagi selama 1 menit kedua, dan berjalan untuk 1 menit dan lagi selama 1 menit kedua. Saat melakukan aktivitas tersebut perilaku pasien akan diobservasi berdasarkan 5 indikator yaitu penjagaan guarding, pergerakan yang kaku braching, rubbing meraba atau menyentuh area yang sakit, grimacing meringis, dan sighing mendesah Harahap, 2006. Perilaku nyeri akan diobservasi dan di beri penilaian dengan ketentuan: nilai 0 menunjukkan tidak ada perilaku nyeri, nilai 1 menunjukkan ada perilaku nyeri tetapi tidak sering terjadi,nilai 2 menunjukkan perilaku nyeri sering terjadi dan mendominasi. Nilai total perilaku nyeri merupakan penjumlahan dari kelima parameter perilaku nyeri tersebut di atas. Nilai 10 menunjukkan perilaku nyeri level tertinggi. Tiap bagian skor PBOP akan dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu rendah 0-3, sedang 4-7, dan tinggi 8-10. 5.3 Kuisioner tipe kepribadian menggunakan Eysenk Personality Inventory EPI yang dikembangkan oleh Hans Eysenck tahun 1963.Dalam penelitian ini EPI yang digunakan dimodif oleh UrusanReproduksi dan Universitas Sumatera Utara Distribusi Alat – Alat Tes Psikologi URDAT Fakultas PsikologiUI, digunakan oleh UI sejak1957.EPIterdiri dari 24 pernyataan untuk mengukur ekstravert-introvert, Dalam melaksanakan tugas ini pasien diminta untuk menjawab pertanyaan –pertanyaan dengan mencantumkan tanda silang “X” dibawah ya atau tidak. Responden diminta untuk mengerjakan secepat mungkin dengan menuliskan reaksi yang pertama kali muncul terhadap setiap pertanyaan yang selesai dibaca. Pada instruksi dijelaskan pula bahwa semua jawaban yang diberikan responden adalah benar, tidak ada jawaban yang salah karena pertanyaan yang diberikan bukan bermaksud mengukur kecakapanintelegensi melainkan untuk mengetahui pikiran, perasaan dan tingkah laku responden Mahbubah, 2010. Seluruh jawaban responden kemudian diberi skor, hal ini untuk menentukan kecenderungan kepribadian S tersebut. Selanjutnya menjumlahkan hasil skor seluruh pertanyaan. Skoring dilakukan dengan memberikan nilai 0 untuk jawaban „tidak‟ dan 1 untuk jawaban „ya‟. Dari hasil pengukuran, responden akan dikelompokkan menjadi 2 tipe kepribadian yaituintrovert 12 dan ekstravert 14. 6 Validitas dan Reabilitas Menurut Hidayat 2009 validitas adalah alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar. Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana Universitas Sumatera Utara suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Apabila instrumen pengumpul data sudah ada yang standar, maka bisa digunakan oleh peneliti. 6.1 Numeric Rating Scale Pada penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas karena peneliti menggunakan alat ukur NRS yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Li, Liu, Herr 2007, penelitian ini membandingkan empat skala nyeri yaitu Numeric Rating Scale NRS, Face Pain Scale Revised FPS-R, VRS, dan VAS pada klien pasca bedah menunjukkan bahwa keempat skala nyeri menunjukkan validitas dan reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas menggunakan intraclass correlation coefficients ICCs dan keempat skala nyeri ini menunjukkan konsistensi penilaian pasca bedah setiap harinya 0,673 -0,825 dan mempunyai hubungan kekuatan r = 0,71-0,99. Berdasarkan hasil dari studi Gloth, et. al 2001 menyebutkan bahwa skala nyeri NRS menunjukkan reliabilitas lebih dari 0,95 dan juga pada uji validitasnya menunjukkan r = 0,90. 6.2 Pain Behavior Observational Protocol Pain Behavior Observational Protocol telah direliabelkan dengan inter-rater reliability dengan nilai kesepakatan .93 itu artinya protokol ini memiliki reliabel yang baik Harahap, 2006. Protokol ini kemudian diterjemahkan oleh Harahap dengan peterjemah dua Universitas Sumatera Utara bahasa. Protokol ini aslinya dalam bahasa Inggris kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sehingga relevan dengan kebudayaan Indonesia. 6.3 Eysenck Personality Inventory Eysenck Personality Inventory yang digunakan dalam penelitian telah dilakukan uji validitas yaitu Content Validity Index CVI. Uji validitas diakukan oleh Rahma Fauzia M.Psi, Roxsana Devi Tumanggor S.Kep, Ns, M.Nurs, dan Rika Endah Nurhidayah, S.Kp, M.Pd dengan nilai CVI 0.90. Uji reliabilitas dilakukan di RSUD dr.Pirngadi pada responden dengan karakteristik yang sama dengan sampel. Uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20 Kuder- Richardson 20 dengan pertanyaan genap dan penilaian menggunakan skala Guttman. Nilai uji reliabilitas kuisioner kepribadian di 0.86, ini berarti kuisioner dapat diterima dan dapat digunakan.

7. Pengumpulan Data