Alat-alat yang digunakan untuk membuat proses makanan yang akan dijual di warung biru adalah alat-alat rumah tangga yang ada pada umumnya, hanya jumlah dan ukurannya
disesuaikan dengan kebutuhan bahan yang akan dikelola.
2.2.5 Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu pemilik usaha
warung makan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh warung makan pesaing. Akan tetapi, suatu produk
dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh pasarpembeli. Untuk menjamin kualitas produk makanan di warung biru, pengelola warung biru tidak
menyimpan bahan makanan yang mudah rusak seperti mie kuning, ayam, tahu, tempe, dan lain-lain dalam jumlah besar. Makanan yang akan dijual diusahakan selalu dalam keadaan
segar karena itu, makanan yang dijual tidak menggunakan bahan pengawet. Agar bahan makanan tidak cepat rusak pengelola warung biru menyimpan bahan-bahan makanan yang
masih mentah dalam lemari es dan freezer dengan system first in first out yang artinya bahan-bahan makanan yang pertama masuk kedalam lemari es atau freezer pertama
dikeluarkan atau digunakan untuk diolah terlebih dahulu dari bahan-bahan yang masuk berikutnya kedalam lemari es atau freezer berikutnya.
2.2.6 Lay Out
Lay out atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan
tentang lay out diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra usaha.
Lay out seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara mencapai 1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja
2. Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja 3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik
4. Meningkatkan interaksi produsenpemilik usaha dengan konsumen 5. Peningkatan fleksibilitas
Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan sebagai sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas.
Warung biru berdiri diatas lahan seluas 3 x 5 m tepatnya di jl. Kedungdoro depan restoran porong surabaya dengan memiliki tempat yang tidak besar warung biru
meminimaliskan tempat memasak. Lokasi ini cukup strategis bagi pembeli untuk menjangkau dan menikmati menu yang
ditawarkan oleh pemilik usaha.
2.3. Aspek Keuangan 2.3.1. Modal yang digunakan pada usaha warung biru
Modal adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam suatu usaha
serta makin banyaknya usaha-usaha kecil menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam suatu perusahaan atau suatu usaha merupakan