Materi Pelatihan 2.1: Konsep Pendekatan Scientific
Langkah Kegiatan Inti
Diskusi Kelompok
Pendekatan Scientific
Diskusi Kelompok
Contoh- contoh
Pendekata n
Scientific dan
Penerapan- nya
45 Menit 45 Menit
Diskusi Kelompok 1.
Mengkaji pendekatan scientific yang mengacu pada
tayangan video.
2. Mengidentifikasi konsep pendekatan
scientific yang disampaikan pada tayangan video.
3. Membuat urutan aktivitas pada pendekatan
scientific.
Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok
1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan pembahas dan penanya.
2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok. 3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Paparan Materi
Fasilitator menyampaikan Konsep Pendekatan Scientific dengan menggunakan
PPT-2.2.1 dan Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran
dengan menggunakan PPT-2.2-2 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi.
Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok Contoh-contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam
Pembelajaran, tugas diskusi kelompok sebagai berikut.
1. Membuat contoh pembelajaran salah satu KD dengan
menggunakan pendekatan scientific.
2. KD yang ditetapkan adalah KD semester 1.
Matematika – SMAMASMK
| 172
Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok
1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan pembahas dan penanya.
2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok. 3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Matematika – SMAMASMK
| 173
Matematika – SMAMASMK
| 174
Matematika – SMAMASMK
| 175
PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN A. Esensi Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam
pembelajaran.Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan
lebih mengedepankan pelararan induktif inductive reasoningketimbang penalaran
deduktif deductivereasoning. Penalaran
deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.
Sebaliknya, penalaran
induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang
lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum.
Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau
mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian
method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip
penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen,
mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
B. Pendekatan Ilmiah dan Non-ilmiah dalam Pembelajaran