Heteroskedastisitas Uji t METODE PENELITIAN

dengan nilai VIF 10. setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir Imam Ghozali,2005:91

b. Heteroskedastisitas

Perhitungan ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara menentukan formulasi regresi berganda dengan menggunakan residual sebagai indikator terikat Algifari, 1997 : 76. Hal ini dapat diidentifikasi dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Rumus pengujian korelasi Rank Spearman korelasi adalah : r s =   1 N N d 6 1 2 2 i    Jika nilai signifikan koefisien korelasi Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual lebih besar dari level of significant 0,05 maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas..

c. Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi-korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross- sectional Gujarati, 1995 : 201. Jadi dalam model regresi linier diasumsikan tidak terdapat gejala autokorelasi, artinya nilai residual Y observasi – Y prediksi pada waktu ke-i et tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual periode sebelumnya et-1. Identifikasi ada atau tidaknya autokorelasi, dapat dites dengan menghitung nilai Durbin Watson d tes dengan persamaan : d =           N t 1 t t 2 N t 2 t 1 t 1 2 e e e ……………….. Gujarati, 1995 : 215 Keterangan : d = nilai Durbin Watson et = Residual pada waktu ke-t et-1 = Residual pada waktu ke-t-1 satu periode sebelumnya N = Banyaknya data Untuk mendiagnosa adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 3.1 : Kriteria Uji Durbin Watson Nilai d Kesimpulan 0 d d L Ada autokorelasi positif d L  d  d U Tidak ada kesimpulan d U d 4-d U Tidak ada autolorelasi 4-d U  d  4-d L Tidak ada kesimpulan 4-d L d 4 Ada autokorelasi negatif Gambar 3.1 : Kurva Uji Autolorelasi

3.4.4. Teknik Analisis

dan Regresi Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi linier berganda. Untuk melihat besar kecilnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dinyatakan sebagai berikut : Efisiensi biaya produksi Y = Variabel terikat Kualitas bahan baku X 1 = Variabel bebas Kualitas Produk X 2 = Variabel bebas Dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Sumber: Djarwanto,2001:186 Keterangan: Y = efisiesi biaya produksi a = konstanta b 1 b 2 = koefisien regresi Ada autokorelasi positif Daerah keragu- raguan Daerah keragu- raguan Ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada autokorelasi negatif 0 dL dU 4-dU 4-dL 4 X 1 = kualitas bahan baku X 2 = kualitas produksi e = pengganggu

3.4.4. Uji Hipotesis a.

Uji F Digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan prosedur sebagai berikut : 1 Ho : ß 1 = ß 2 = … = ßj = 0 X 1 , X 2 bersama Xj tidak berpengaruh terhadap Y. Ha : salah satu dari ßj ≠ 0 X 1 , X 2 bersama Xj berpengaruh terhadap Y. 2 Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n : jumlah pengamatan, dan K : jumlah variabel. 3 Dengan F hitung : R ² k 1 – R ² n – k – 1 Keterangan: F hitung = F hasil perhitungan R = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel determinasi n = Jumlah sample 4 Kriteria pengujian sebagai berikut : a. Apabila nilai probabilitas  0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak b. Apabila nilai probabilitas  0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima Sumber: Anonim2009:L22

b. Uji t

Digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan prosedur sebagai berikut : 1 Ho : ßj = 0 tidak terdapat pengaruh X 1 atau X 2 terhadap Y Ho : ßj ≠ 0 terdapat pengaruh X 1 atau X 2 terhadap Y Dimana j = 1,2,… … …, k : variabel ke j sampai dengan ke k 2 Dalam penelitian ini digunakab tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n : jumlah pengamatan, dan K : jumlah variabel. 3 Dengan t hitung : t hit = bj se b j Keterangan : t hit = t hasil perhitungan b j = Koefisien regresi Se b j = Standar eror 4 Kriteria pengujian sebagai berikut: a. Apabila nilai probabilitas  0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak b. Apabila nilai probabilitas  0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima Sumber: Anonim 2009:L21

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Profil Perusahaan PT. Warnatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Cat dan Thinner yang didirikan pada tahun 1996. Dalam melaksanakan pekerjaannya, PT. Warnatama Cemerlang sangat menyadari pentingnya mutu produk terhadap pelanggan dan pihak-pihak yang terkait dimana perusahaan beroperasi. PT. Warnatama Cemerlang mempunyai komitmen dalam melakukan proses operasional sesuai dengan permintaan dan persyaratan pelanggan serta ketentuan yang berlaku sehingga dapat memuaskan pelanggan. PT. Warnatama Cemerlang mewujudkan komitmen tersebut dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang mengacu pada persyaratan ISO 9001:2000, suatu Sistem Manajemen yang diakui secara internasional. PT. Warnatama Cemerlang berkembang menjadi perusahaan yang handal yang mengaplikasikan tegnologi paling efisien pada proses produksi sambil menawarkan produk-produk dan layanan berkualitas kepada pelanggan. Tujuan utama dari PT. Warnatama Cemerlang sebagai sebuah perusahaan muda, fleksibel dan agresif adalah untuk menghadirkan produk cat dan thinner berkualitas bagi industri dan dekorasi sesuai kebutuhan