Pemborosan produk rusak Pengaruh Kualitas Bahan Baku terhadap Efisiensi Biaya Produksi

2.2.8. Pemborosan produk rusak

Semakin banyak produk yang berkualitas dihasilkan, maka akan tercapai suatu efiensi biaya produksi, namun apabila semakin banyak produk rusak yang dihasilkan maka akan terjadi suatu pemborosan biaya produksi. Menurut Mulyadi 1999:324, produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk yang lebih baik. Produk rusak lain dengan sisa bahan merupakan bahan baku yang mengalami kerusakan dalam proses produksi, sehingga belum sempat terjadi suatu produk, sedangkan produk rusak merupakan produk yang telah menyerap biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik. Hal ini dapat disimpulkan, kerusakan produk apabila dibandingkan dengan kerusakan bahan baku pengaruhnya terhadap efisiensi biaya produksi lebih berpengaruh kerusakan produk. Menurut Carter Usry 2004:206 bahwa produk cacat adalah unit yang sudah selesai atau separuh selesai namun cacat dalam hal tertentu. Menurut Don R. Hasen dan Maryanne M. Mowen 2001:964, produk cacat adalah yang tidak memenuhi spesifikasinya. Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa produk cacat tersebut apabila diperbaiki masih mendatangkan hasil atau masih menguntungkan jika dibandingkan dengan produk yang tidak diperbaiki. Pada perusahaan manufaktur ketidaksempurnaan produk mungkin disebabkan kesalahan dalam bahan baku, tenaga kerja atau mesin. Jika produk cacat tersebut diproses kembali dalam satu tahapan atau lebih dibuat dalam standar produk yang dapat di jual, maka hal ini akan lebih menguntungkan untuk dilakukan.

2.2.9. Pengaruh Kualitas Bahan Baku terhadap Efisiensi Biaya Produksi

Bahan baku merupakan dasar yang akan diolah menjadi suatu produk atau merupakan dari kesatuan bentuk dari produk jadi yang merupakan hasil dari proses produksi. Gambar 2.1. : Pengaruh Kualitas Bahan Baku terhadap Efisiensi Biaya Produksi Bahan baku merupakan salah satu input yang tidak kalah penting dibandingkan dengan tenaga kerja dan modal. Oleh karena itu pengadaan dan pengawasan kualitas bahan baku sangat penting dilakukan agar kualitas bahan baku yang diterima perusahaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan bahan baku yang berkualitas diharapkan produk yang dihasilkan juga berkualitas. INPUT PROSES OUTPUT EFISIEN Penggunaan bahan baku yang berkualitas dapat menekan biaya produksi menjadi serendah mungkin karena tidak perlu ada pengerjaan ulang terhadap produk cacat sehingga pemakaian biaya produksi menjadi lebih efisien.

2.2.10. Teori yang melandasi antara kualitas bahan baku dan kualitas