kampanye biasanya terbatas,citra publik cenderung tetap,bila tidak ada kemajuan,mungkin progam pemasaran organisasi harus diubah.
2. Citra pemakai Image of the user Dapat dibentuk langsung dari pengalaman dan kontak dengan pengguna merek
tersebut.Manfaat adalah nilai pribadi konsumen yang diletakkan terhadap atribut dari produk atau layanan yaitu apa yang konsumen pikir akan mereka
dapatkan dari layanan tersebut .Blackston 1993 menurut Setyaningsih dan Darmawan 2004 berkata bahwa organisasi melaui pemasar tidak hanya
memikirkan tentang bagaimana mendekati konsumen dan cara agar konsumen tertarik kepada merek mereka,tetapi bagaimana mendekatkan merek mereka
ke konsumen dan bagaimana merek mereka menunjukkan reaksi kepada konsumen.
3. Citra Produk Image of the product Menggambarkan image gambaran dari produk tersebut.Hal ini bisa berupa
kemasannya, bentuk atau modelnya, dsb.Hal ini sangat berpengaruh di mata konsumen, karena citra dari produk tersebut bisa mendreskripsikan segala hal
baik yang negative atau positif.
2.7. Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Brand Image
Penggunaan endorser dalam iklan, baik yang menggunakan selebriti maupun non-selebriti dalam kasus ini menggunakan selebriti endorser, harus
mampu untuk menciptakan persepsi konsumen terhadap iklan ini. Keberhasilan upaya membangun brand image sangat ditentukan oleh persepsi konsumen
terhadap selebriti yang menjadi ikon produk tersebut. Dengan dipersepsikannya
seorang selebriti endorser secara positif oleh masyarakat, diharapkan positif pula brand image yang terbentuk di benak konsumen.
Brand Image atau citra merek merupakan hasil dari pandangan atau penilaian pengonsumsi terhadap suatu merek apakah itu baik atau buruk.
Pengonsumsi mungkin mengembangkan serangkaian kepercayaan mengenai merek dimana posisi setiap merek menurut masing-masing atribut. Komponen
Brand Image ini dapat dilihat dari 3 hal ; Corporate Image, User Image dan Product Image. Pratiwi dan Wiryawan,2009.
Dalam mempengaruhi brand image suatu produk dapat dilihat dari karateristik selebriti endorser. R. Ohanian 1991, seorang advertising researcher,
dalam jurnalnya yang bertajuk “The Impact of Celebrity Spokeperson Perceive Image on Intention to Purchase” membagi 4 faktor penyebab mengapa responden
tertarik untuk membeli dan secara signifikan dapat mempengaruhi brand image produk
2.7.1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Brand Image
Kualitas produk, design, fitur, branding dan kemasaan. Mengembangkan efektif kemasan dari suatu produk memerlukan beberapa keputusan seperti konsep
kemasan. Keputusan juga dibuat untuk elemen dari kemasan yaitu ukuran, bentuk, material, warna, tulisan, merek. Element-element yang beragam ini harus
membentuk harmonisasi dengan harga, iklan dan elemen pemasaran lainnya Kotler, 1994, dengan produk yang berkualitas dari Aneka Ilmu yang berkaitan
dengan kualitas isi, layout yang menarik, jumlah halaman, warna, sampul, kualitas cetakan, discount pembelian, dan bonus.
Demikian halnya dengan Delene et al., 1997 menyatakan bahwa strategi kualitas produk melalui even seperti pameran dan intensitas iklan serta promosi
dan memperluas jangkauan wilayah pemasaran akan berdampak pada pembentukan citra yang positif bagi perusahaan. Dengan demikian kegiatan
promosi penjualan ini dapat menentukan apakah pada akhirnya suatu produk tersebut sukses atau tidak. Sehingga produk yang dipromosikan tersebut dapat
menentukan serta mempengaruhi tinggi rendahnya citra merek produk perusahaan.
Dampak dari citra merek yang tinggi dari pelanggan, produk yang berkualitas dari Aneka Ilmu dan nilai yang dirasakan pelanggan akan semakin
meningkatkan persepsi yang positif dari pelanggan. Schifmann dan Kanuk 2000 menyebutkan bahwa persepsi adalah cara orang memandang dunia ini. Dengan
demikian persepsi seseorang akan berbeda dari yang lain. Cara memandang dunia sudah pasti dipengaruhi oleh sesuatu dari dalam dan dari luar seseorang. Stimulus
adalah input bagi proses baik internal maupun eksternal. Stimulus adalah input apapun yang masuk kedalam indera.
2.8. Kerangka Konseptual