Sedangkan jumlah penduduknya meliputi : Surabaya Pusat
: 352.522 Orang Surabaya Utara
: 480.245 Orang Surabaya Timur
: 783.438 Orang Surabaya Selatan
: 676.902 Orang Surabaya Barat
: 394.839 Orang Karakteristik masyarakat Surabaya yang menjadi responden pada penelitian
ini adalah para ibu rumah tangga yang berstatus bekerja dengan pendidikan minimal SMA, memiliki anak yang berusia 13 tahun ke bawah dan pernah
menonton tayangan acara Supernanny di MetroTV.
4.2. Penyajian Data dan Analisis Data
Pada bagian ini akan disajikan data hasil penyebaran kuesioner yang telah dibagikan kepada 100 responden, dimana responden tersebut adalah para ibu
rumah tangga yang berstatus bekerja di Surabaya, memiliki anak berusia 13 tahun ke bawah, dan berusia 21-40 tahun dan pernah menonton tayangan acara
Supernanny di MetroTV, sehingga diperoleh karakteristik responden dengan perincian sebagai berikut :
4.2.1. Identitas Responden
Jumlah kuesioner yang disebarkan oleh peneliti adalah sebanyak 100 kuesioner dan kesemuanya layak untuk diolah tanpa ada yang rusak atau cacat.
Dari tabulasi kuesioner didapatkan identitas responden terdiri dari usia, dan
pekerjaan. Untuk identitas responden menurut usia, terdaftar pada tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 4.1. Tabel Identitas Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah
responden Persentase
1. 2.
3. 4.
21 – 25 26 – 30
31 – 35 36 – 40
20 39
30 11
20,0 39,0
30,0 11,0
Jumlah 100 100
Sumber : kuesioner Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui ibu rumah tangga yang menonton
tayangan acara Supernanny di MetroTV yang sesuai pada karakteristik sampel pada umumnya berusia antara 26-30 tahun sebanyak 39 orang atau 39, 31-35
tahun sebanyak 30 orang atau 30, 21-25 tahun sebanyak 20 orang atau 20, 36- 40 tahun sebanyak 11 orang atau 11.
Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa, responden berusia 26- 30 yaitu sebanyak 39 orang dan 31-35 tahun yaitu sebanyak 30 orang, lebih sering
menonton tayangan acara Supernanny. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut para ibu rumah tangga sudah mengalami masa penyesuaian, dan pembelajaran
aktif maupun pasif dalam hal yang berkaitan dengan masalah kenakalan anak serta mengatur rumah tangganya. Selain itu, pada usia tersebut adalah usia
terproduktif dalam memiliki anak.
Sedangkan untuk mengetahui jumlah dan persentase pekerjaan responden, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2. Tabel Identitas Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah
responden Persentase
1. 2.
3. Pegawai Swasta
Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta
44 25
31 44,0
25,0 31,0
Jumlah 100
100 Sumber : kuesioner
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui responden yang menonton tayangan Supernanny di MetroTV pada umumnya berprofesi atau bekerja sebagai pegawai
swasta yaitu sebanyak 44 orang atau 44, wiraswasta yaitu sebanyak 31 orang atau 31, pegawai negeri sipil atau PNS yaitu sebanyak 25 orang atau 25.
Hal ini menunjukkan bahwa responden yang berprofesi atau bekerja sebagai pegawai swasta lebih banyak memiliki ketertarikan terhadap tayangan
Supernanny di MetroTV yaitu sebanyak 44 orang, demikian juga responden yang bekerja sebagai wiraswasta dan pegawai negeri sipil atau PNS sebanyak 31 dan
25 orang.
Tabel 4.3. Tabel Identitas Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan Terakhir
Jumlah responden
Persentase 1.
2. 3.
SMU Diploma
Perguruan Tinggi 17
38 45
17,0 38,0
45,0
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa tayangan acara
Supernanny di MetroTV banyak ditonton oleh sebagian besar ibu rumah tangga
yang memiliki pendidikan terakhir Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 45 responden 45, selanjutnya diikuti dengan ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan
terakhir Diploma sebanyak 38 responden 38. Tingkat pendidikan responden akan sangat mempengaruhi pola pikir dan cara penilaiannya terhadap sesuatu hal.
Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih luas, dan terbuka pikirannya ketika melihat sesuatu dan berpikir lebih jauh kedepan.
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini kebanyakan adalah ibu rumah tangga yang berpendidikan Perguruan Tinggi, bahwa semakin tinggi
pendidikan maka pemikirannya semakin realistis, matang, dan diiringi idealisme yang pernah diperkuat di bangku perkuliahan. Selain itu, ibu rumah tangga yang
mempunyai tingkat pendidikan Diploma, sudah mempunyai cara pemikiran yang cukup memadai untuk bisa melakukan analisa terhadap sesuatu hal dengan bekal
ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dibawah Perguruan tinggi. Sedangkan sisanya ibu rumah tangga yang berpendidikan terakhir SMU, hanya sebanyak 17
responden atau sebesar 17. Hal ini dikarenakan, semakin rendah pendidikan seseorang akan semakin sulit untuk mencerna atau berpikir logis, serta untuk
memahami sesuatu.
4.2.2. Motif Responden Menonton Tayangan Acara “Supernanny” di MetroTV