Lingkup Pelayanan Aktivitas dan Kebutuhan Ruang Perhitungan Luas Ruang

23 2.1.4 Analisa Hasil Study Jadi kesimpulan dari 2 obyek studi kasus dan studi literaturdapat dijadikan pertimbangan didalam merencanakan maupun perancangan menentukan aktifitas dan fasilitas pada proyek ini antara lain : a. Kekuranga kasus :  Luas bangunan tidak memenuhi  Fasilitas Kurang Mendukung b. Untuk direncanakan suatu perencanaan sebagai berikut :  Luas bangunan harus memenuhi aktifitas dan fasilitas  Fasilitas harus mendukung baik struktural maupun non-struktural

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Lingkup Pelayanan

Mengenai kajian pembahasan terhadap perancangan proyek yang mengarah pada Building Desain Perancangan Gedung, maka diberi batasan : 1. Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan sebagai wadah penampungan, pembersihan, penimbangan sampai hingga pemasaran yang terkaitan dengan ikan. 2. Sosok fisik yang ditampilkan di luar mencerminkan kegiatan dan fungsi bangunan yang dimiliki, sehingga dapat dengan mudah menangkap fungsi bangunan tersebut.

2.2.2 Aktivitas dan Kebutuhan Ruang

Tinjauan pelaku dan kegiatan dalam tempat pelelangan ikan :  Kelompok pengunjung Adalah dari semua kalangan masyarakat baik dari golongan rendah maupun dari golongan menengah keatas dimana mereka mereka mempunyai tujuan dari pembelian. 24  Kelompok pengelola Adalah merupakan sekelompok orang yang melakukan kegiatan seperti mengelola dan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berlangsung dalan bangunan tepat pelelangan ikan serta mengatur jalanya kegiatan tersebut.  Barang pengelola Ikan juga merupakan salah satu pemakai bangunan tempat lelang karena luasan ruang sangat ditentukan jenis-jenis dan jumlah yang akan dipasarkan atau dilelengkan.

2.2.3 Perhitungan Luas Ruang

Penentuan luas ruang ini atas dasar jenis dalam pada kegiatan yang digunakan berdasarkan studi literature. Tabel 2.5 Perhitungan Luas Fasilitas Tempat Pelelangan Ikan NO. RUANG KAPASITAS SBR PENDEKATAN LUAS M² 1 Hall Pelelangan Ikan SB = 800 m² 800m² 2 Outlet Ikan SB = 300 m² 300 m² 3 - R. timbang - R.pengawas - Loading dock 1unit 2 orang 2 truk SB NAD NAD =10 m² =12 m² =50 m² 72 m² 4 Toilet Pria Wanita NAD 4 WC = 3 bh x 1.6 m² = 6.4 m² 8 Uniroar = 8bh x 0.9 m² = 7.2 m² 4 wastafel = 4bh x 0.6 m² = 2.4 m² 39 m² 25 6 WC = 6 bh x 1.6 m² = 9.6 m² 6 wastafel = 6 bh x 0.6 m² = 3.6m² SUBTOTAL Sirkulasi 30 = 1211 m² x 30 = 1248.33 m² 1211 m² Tabel 2.6 Perhitungan Luas Fasilitas Pengelola NO. RUANG KAPASITAS SBR PENDEKATAN LUAS M² 1 Kantor TPI : R.tamu R.administrasi R.general maneger Toilet dapur 10 org 2 org 1 org ASS ASS =0.86 m² org =0.86 x 10 = 8.6 m² =2 m²org = 2 x 2 = 4 m² =12 m²org = 12 x 1 = 12 m² =3 m² =5 m² 32.6 m² 2 Kantor restoran : R.tamu R.administrasi 10 org 2 org kar 1 org kar ASS =0.86 m² org =0.86 x 10 = 8.6 m² =2 m²org = 2 x 2 = 4 m² 32.6 m² 26 R.general maneger Toilet dapur ASS =12 m²org = 12 x 1 = 12 m² =3 m² =5 m² 3 R.pertemuan nelayan dapur toillet SB =52.5 m² =6 m² =6 m² 64.5 m² SUBTOTAL Sirkulasi 30 = 130 m² x 30 = 169 m² 130 m² Tabel 2.7 Perhitungan Luas Fasilitas Servise NO. RUANG KAPASITAS SBR PENDEKATAN LUAS M² 1 R.genset 1 unit MEE =36 m² 36 m² 2 R.pompa 1 unit MEE =30 m² 30 m² 3 Pembersihan ikan 6 unit ASS =12.5 m² x 6 = 9 m² 75 m² 4 Dermaga 6 crene ASS =30 m² x 6 = 180 m² 180 m² 5 Benkel kapal SB =146 m² 146 m² 6 Gudang Peralatan SB =66 m² 66 m² 7 Gudang ES Garam SB =13 m² 36 m² 8 R. Sortir Es SB =8 m² 36 m² 9 R. Coolstorage SB =21 m² 21 m² 27 SUBTOTAL Sirkulasi 30 = 626 m² x 30 = 813.8 m²` 626 m² Tabel 2.8 Perhitungan Luas Fasilitas Umum NO. RUANG KAPASITAS SBR PENDEKATAN LUAS M² 1 Mushola ASS =58m² 58 m² 2 R.ATM 3 unit SB =3 m² x 3 = 9 m² 9 m² 3 R. POM SB =16 m² 16 m² SUBTOTAL Sirkulasi 30 = 82 m² x 30 = 107 m²` 82 m² Tabel 2.9 Perhitungan Luas Fasilitas Parkir NO. RUANG KAPASITAS SBR PENDEKATAN LUAS M² 1 Parkir mobil 37 NAD =15 m²mobil 37 = 555 m² 555 m² 2 Parkir truk 12 NAD =28 m²mobil x 12 = 336m² 336m² 3 Parkir sepeda motor NAD =2 m²mobil x 100= 200m² 200 m² 28 SUBTOAL Sirkulasi 30 = 1091 m² x 30 = 1418m²` 1091 m²` Tabel 2.10 Perhitungan Luas Fasilitas Restoran NO. RUANG KAPASITAS SBR PENDEKATAN LUAS M² 1 R. duduk R. Display Kasir Dapur Kotor Pentri r.cuci piring r.istrahat karyawan Toilet Pria Toilet Wanita 80 org 3org TSS NAD =1.08 m²org x80 = 7.56 m² =7.56 m² x 9 = 86.4 m² =134 m² =12 m² =55 m² =15 m² =15 m² =25 m² 3WC = 3 bh x 1.6 m² = 4.8 m² 5 Uniroar = 5bh x 0.9 m² = 4.5m² 2wastafel = 2bh x 0.6 m² = 1.2 m² 5 WC = 5bh x 1.6 m² = 8m² 3wastafel = 4bh x 0.6 m² = 2.4 m² 86.4 m² 134 m² 12 m² 55 m² 15 m² 15 m² 25 m² 10.5m² 10.4m² SUBTOTAL Sirkulasi 30 = 256 m² x 30 = 332.8m²` 256 m² 29 Rekapitulasi Program Ruang NO. JENIS RUANG LUAS 1 Fasilitas Tempat Lelang ikan 1211 m² 2 Fasilitas Pengelola 169 m² 3 Fasilitas Servise 813.8 m² 4 Fasilitas Umum 107 m² 5 Fasilitas Parkir 1418 m² 6 Fasilitas Restoran 332.8 m² Total 4051.6m² KETERANGAN : NAD : Neufert Architect Data SB : Studi Banding ASS : Asumsi MEE : Mechanical Elektrical Enginering for Building 30 i. Program Ruang Pegelompokan Tempat pelelangan ikan dapat dibagi menjadi tiga zona utama, yaitu : 1. Zona Pelayanan Umum :  Hall pelelangan ikan  Restoran  Kios BBM  ATM  Musholla 2. Zona Pengelola :  Gedung pengelola  Gudang alat  Dermaga bongkar  Tempat pebersihan ikan 3. Zona Servis :  Toilet  Parkir 31

Bab III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang pemilihan Lokasi

Langkah awal dalam proses perencanaan tempat pelelangan ikan di Sidoarjo adalah pemilihan lokasi yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibutuhakan dalam fungsinya sebagai pemasaran ikan itu sendiri. Agar dalam penentuan lokasi Tempat Pelelanangan Ikan dapat lebih maksimal pemanfaatannya harus dapat memenuhi kriteria diantaranya :  Faktor peruntukan Tapak yang digunakan harus merupakan tanah yang diperuntukkan sebagai daerah pengembangan pusat perdagangan, mengingat proyek yang dipilih merupakan salah satu fasilitas untuk pemasaran yaitu lelang dari hasil tambak.  Faktor luas tapak Luas tapak yang dipilih harus memenuhi kebutuhan luas bangunan yang merupakan standart dari tempat pelelangan ikan itu sendiri, kemudian ditambah dengan Building Coverage BC yang sudah ditentukan untuk lahan tersebut berdasarkan peraturan daerah yang berlaku saat itu.  Faktor sirkulasi ke tapak Faktor terpenting dalam pemilihan lokasi yaitu kemudahan pencapaian ketapak dari dalam maupun luar kota. Daerah tapak harus dapat dilalui oleh mobil-mobil dan kedekatannya dengan lokasi-lokasi lainya yang mendukung tempat pelelangan ikan, yaitu perlu diperhatikan dalam perancangan ini.  Faktor infrastruktur Faktor pendukung proyek berupa sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan operasional sebuah tempat pelangan ikan dengan baik seperti jaringan air, telepon, listrik, dan jalur pembuangan air kotor yang memadai.