47
Antroposfer
Teropong
Berikanlah contoh sikap kesada- ran masyarakat dalam memberi-
kan informasi yang lengkap dan apa adanya. Kerjakan di buku
tugas Anda, kemudian laporkan hasilnya kepada guru untuk
mendapatkan penilaian.
penduduk merupakan subjek dan sekaligus objek pembangunan. Oleh karena itu, data kependudukan harus dikemas menjadi suatu keterangan
yang bersifat informatif.
Kualitas data kependudukan di Indonesia jika dicermati masih tidak terlalu akurat. Terkadang ada data kependudukan yang berbeda untuk
daerah yang sama. Misalnya, antara data yang ada di kantor desa berbeda dengan data yang ada di kantor kecamatan, dan berbeda dengan data yang
ada di kantor kabupaten atau kantor statistik. Seharusnya, di kantor desa data kependudukannya lebih lengkap dan akurat, karena di lingkungan
desa atau kelurahan merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat sehingga dinamika kependudukan senantiasa terpantau setiap saat.
Adanya ketidakakuratan data kependudukan di Indonesia, di antaranya disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut.
1. Pendataan kependudukan di Indonesia masih banyak mengalami hambatan, di antaranya disebabkan kondisi geografis wilayah, seperti
banyak pulau dengan jarak yang berjauhan, bentuk morfologi seperti gunung, sungai, lembah, rawa, dan hutan, dan kondisi cuaca yang
sulit diprediksi.
2. Kesadaran masyarakat untuk memberikan informasi yang lengkap dan sebenarnya masih belum optimal.
3. Kesadaran masyarakat pada akurasi data dan pentingnya data sensus dalam perencanaan dan penentuan kebijakan masih tergolong rendah.
4. Penguasaan teknologi informasi masih rendah sehingga belum dimanfaatkan secara maksimal oleh lembaga-lembaga terkait untuk
menampilkan website informasi kependudukan secara akurat dan
tepat. Pelaksanaan dan data yang dihimpun dalam sensus penduduk belum
terpadu, data kurang lengkap, dan tidak menyeluruh sehingga masih dilakukan kegiatan lain, seperti survei penduduk, registrasi penduduk, dan
Susenas Survei Sosial Ekonomi Nasional.
Lembaga yang menghimpun dan mempublikasikan data kepen dudukan adalah Badan Pusat Statistik BPS, BKKBN, Departemen Transmigrasi,
Bapenas, dan Departemen Dalam Negeri. Akan tetapi, terkadang data yang ada seringkali berbeda antara satu lembaga dengan lembaga yang lain. Oleh
karena itu, perlu dibentuk suatu lembaga yang menangani mengenai data kependudukan yang akurat dengan memiliki validitas yang tinggi sebagai
sumber data utama dan acuan bagi lembaga yang lain. Data tersebut harus mudah diakses baik melalui media cetak maupun teknologi informasi.
Data kependudukan yang terhimpun biasanya disajikan dalam bentuk informasi kuantitatif, seperti usia, jumlah anggota keluarga, peng hasilan, dan
data yang lainnya. Informasi kualitatif meliputi jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal, dan status perkawinan. Data tersebut harus diolah menjadi
data yang bersifat informatif dan mudah dipahami.
Agar data kependudukan menjadi data yang informatif maka penyajian data harus disusun dalam bentuk tabel, diagram, peta, dan gambar.
1. Penyajian Data Kependudukan Berbentuk Tabel
Kelebihan penyajian data kependudukan dengan menggunakan tabel adalah sebagai berikut.
a. Memudahkan dalam membandingkan antara satu komponen dan komponen yang lainnya.
Teropong
Mengapa dalam pendataan jumlah penduduk terjadi
ketidakakuratan dan validasi data yang rendah? Tulis dalam
buku tugas Anda, kemudian kumpulkan kepada guru.
Di unduh dari : Bukupaket.com
48
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
Tabel 2.9
No. Pulau
Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1980, 1990, dan 2000.
1. Jawa Madura
91,30 62,02 107,57 59,99 120,42 59,33
2. Sumatra
28,00 19,02 36,45 20,33 42,67
21,02 3.
Kalimantan 5,70
3,87 9,10 5,08 10,95 5,40
4. Sulawesi
10,40 7,07 12,52 6,98 14,45
7,12 5.
Pulau-pulau lain
11,80 8,02 13,66 7,62 14,47
7,13 Indonesia
147,20 100,00 179,30
100,00 202,96
100,00
Sumber:
BPS, 2000.
1980 juta jiwa
1990 2000
juta jiwa juta jiwa
b. Memudahkan dalam membandingkan antara periode tertentu dan periode yang lainnya.
c. Data dapat disajikan secara akurat. d. Dapat menyajikan data yang kompleks.
Berikut ini adalah contoh penyajian data kependudukan dengan
menggunakan tabel. Perhatikan Tabel 2.8 mengenai jumlah penduduk Indonesia tahun 2000.
Tabel 2.8
No. Pulau
Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2000
1. Jawa Madura
120,42 59,33
2. Sumatra
42,67 21,02
3. Kalimantan 10,95
5,40 4.
Sulawesi 14,45
7,12 5.
Pulau-pulau lain 14,47
7,13 Indonesia
202,96 100,00
Sumber:
BPS, 2000
Jumlah persen
juta jiwa
Berdasarkan tabel tersebut maka pembaca akan dapat membandingkan antara jumlah penduduk satu pulau dan pulau yang lainnya di Indonesia.
Tabel tersebut memberikan gambaran bahwa penduduk Indonesia yang berjumlah 202,96 juta jiwa sebagian besar 59,33 terakumulasi
di pulau Jawa dan Madura. Oleh karena itu, perlu adanya program pemerataan penduduk dalam bentuk transmigrasi agar jumlah penduduk
dan program pembangunan ekonomi dapat tersebar secara merata di seluruh pulau di Indonesia.
Berdasarkan tabel mengenai perbandingan jumlah penduduk Indonesia dapat memban dingkan jumlah penduduk Indonesia dari suatu periode tertentu
ke periode yang lainnya, dan antara satu pulau dan pulau yang lainnya di Indonesia. Tabel tersebut memberikan gambaran bahwa penduduk Indonesia
selalu mengalami peningkatan pertumbuhan, pada 1980 berjumlah 147,2 juta jiwa menjadi 202,96 juta jiwa pada 2000. Selama 20 tahun penduduk
Indonesia mengalami kenaikan sebesar 55,76 juta jiwa atau naik sekitar 37,88
Di unduh dari : Bukupaket.com
49
Antroposfer
1,88 per tahun. Oleh karena itu, perlu adanya program pengendalian laju pertumbuhan penduduk, penyiapan kebutuhan pangan, dan sarana sosial
lainnya untuk mengurangi percepatan laju pertumbuhan penduduk. Perhatikan Tabel 2.10 tentang jumlah dan laju pertumbuhan penduduk
Indonesia menurut provinsi 1971–1990.
Berdasarkan tabel tersebut pembaca akan mendapatkan gambaran yang lebih rinci dan akurat tentang data kependudukan, baik jumlah
maupun laju pertumbuhannya dari 1971–1990, termasuk pe nye barannya di tiap provinsi.
Tabel 2.10 berbeda dengan tabel sebelumnya yang hanya menampil kan satu tema, yaitu jumlah penduduk. Adapun Tabel 2.10 menampil kan dua
tema, yaitu jumlah dan laju pertumbuhan penduduk. Penyajian data berbentuk tabel juga dapat menampilkan berbagai
jenis data, seperti pada Tabel 2.11 berikut.
Tabel 2.10
No. Provinsi
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Menurut Provinsi Tahun 1971–1990
1. NAD 2,01
2,61 3,42 3,32 3,32
3,10 2. Sumatra
Utara 6,62
8,36 10,26 2,92 2,92
2,27 3. Sumatra
Barat 2,79
3,41 4,00 2,47 2,47
1,73 4. Riau
1,64 2,16
3,30 3,52 3,52 5,28
5. Jambi 1,01
1,45 2,02 4,84 4,84
3,93 6. Sumatra
Selatan 3,44
4,63 6,31 3,84 3,84
3,63 7. Bengkulu
0,52 0,77
1,17 5,34 5,34 5,19
8. Lampung 2,78
4,63 6,02 7,39 7,39
3,00 9. DKI
Jakarta 4,58
6,50 8,26 4,66 4,66
2,71 10.
Jawa Barat
21,62 27,34
33,38 3,00 2,94 2,21
11. Jawa
Tengah 21,78
25,37 28,52 1,77 1,83
1,24 12.
D.I. Yogyakarta
2,49 2,75
2,91 1,16 1,16 0,58
13. Jawa
Timur 25,52
29,19 32,50 1,60 1,60
1,13 14.
Bali 2,12
2,37 2,77 1,83 1,31
1,69 15.
NTB 2,20
2,73 3,37 2,68 2,68
2,34 21.
Kalimantan Timur
0,73 1,22
1,88 7,46 7,46 5,41
22. Sulawesi
Utara 1,72
2,12 4,48 2,58 2,58
11,13 23.
Sulawesi Tengah
0,91 1,29
1,71 4,64 4,64 3,26
24. Sulawesi
Selatan 5,18
6,06 6,91 1,89 1,89
1,40 25.
Sulawesi Tenggara
0,71 0,94
1,35 3,60 3,60 4,36
26. Maluku
1,09 1,41
1,86 3,26 3,26 3,19
27. Papua
0,92 1,17
1,65 3,02 3,02 4,10
Indonesia 119,10
147,2 179,30
2,28 2,62
2,18
Penduduk juta jiwa 1971
Laju pertumbuhan 1980
1990 1971
1980 1990
Sumber: BPS, 2000
Di unduh dari : Bukupaket.com
50
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
Sumber: Demografi Umum, 2004
juta jiwa
50 100
150 200
250
Jawa+Madura Sumatra
Kalimantan Sulawesi
Pulau lain
Berdasarkan diagram tersebut dapat dibandingkan kisaran jumlah penduduk antara pulau yang satu dan pulau yang lain, dan ternyata
penduduk Indonesia sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Madura.
Contoh bentuk diagram selain diagram yang ditampilkan di atas, antara lain sebagai berikut.
Diagram 2.3
Penyebaran Penduduk Indonesia Tahun 2000
Tabel 2.11
No. Jenis Data
Data Kependudukan Indonesia Tahun 1990–2000
1. Jumlah penduduk
179,30 202,96
2. Laju pertumbuhan penduduk
2,18 1,32
3. Penduduk laki-laki
89,26 100,99
4. Penduduk perempuan
90,04 101,97
5. Penduduk terlayani pendidikan
83,64 91,25
6. Penduduk tidak terlayani pendidikan
102,39 111,71
7. Kematian bayi tiap 1.000 kelahiran
49,00 46,00
8. Index Human Development IHD
104,00 109,00
Sumber: BPS, 2000
Tahun 2000
1990
Fokus
t 5BCFM t BHBO
t JBHSBN t SBmL
Berdasarkan tabel tersebut maka pembaca akan memperoleh gambaran data kependudukan yang lebih kompleks sehingga dalam satu tabel dapat
menyajikan berbagai jenis data mengenai kependudukan.
2. Penyajian Data Kependudukan Berbentuk Diagram