41
Antroposfer
Fokus
•
Pertumbuhan Penduduk Alami
•
Pertumbuhan Penduduk Sosial
•
Pertumbuhan Geometri
•
Pertumbuhan Eksponensial
Jadi, tingkat pertumbuhan geometri penduduk Indonesia selama periode tahun 1990 sampai 2000 sebesar 1,25 pertahun.
2. Pertumbuhan Eksponensial, adalah pertumbuhan penduduk yang
bersifat langsung dan terus-menerus. Formulasi yang dapat digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk eksponensial adalah
sebagai berikut.
Pt = Po . e
r.t
Pt = jumlah penduduk pada tahun tertentu Po = jumlah penduduk pada awal tahun perhitungan
e = angka eksponensial, besarnya 2,718282 r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu
Contoh:
Jumlah penduduk Indonesia pada 1990 berjumlah 179.300.000 jiwa, sedangkan pada 2000 berjumlah 202.960.000 jiwa. Berapa persenkah
pertumbuhan eksponensial penduduk Indonesia?
Diketahui:
Po = 179.300.000 jiwa
Pt =
202.960.000 jiwa
e = 2,718282
t = 10
Ditanyakan: pertumbuhan eksponensial? Jawab:
Pt = Po.e
r.t
202.960.000 = 179.300.00 × 2,718282
r.10
2,718282
r.10
= 202.960.000
179.300.000 2,718282
r.10
= 1,13196 10.r log 2,718282
= log 1,13196 10.r × 0,43429
= 0,05383 10.r
= 0,05383
0,43429 10.r
= 0,12395 r
= 0,012395 atau = 1,24
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka tingkat pertum buhan eksponensial penduduk Indonesia sebesar 1,24 pertahun. Jika dibandingkan
dengan menggunakan formulasi pertumbuhan geometri, diperoleh selisih 1,25–1,24 = 0,01.
Jumlah penduduk Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain di dunia berada pada urutan keempat, setelah Republik Rakyat Cina RRC,
India, dan Amerika Serikat. Adapun jika dibandingkan dengan negara- negara di Asia Tenggara ASEAN penduduk Indonesia menempati
urutan pertama. Perhatikan Tabel 2.4 berikut ini mengenai jumlah dan pertumbuhan penduduk negara-negara di Asia Tenggara.
Sumber: Microsoft Encarta Premium, 2006
Gambar 2.6
Jumlah penduduk India berada pada urutan kedua di dunia
setelah RRC.
Di unduh dari : Bukupaket.com
42
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
Secara ekologis, negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar mengakibatkan beban pembangunan akan tinggi dan kebutuhan energi
dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat juga besar. Akan tetapi, dalam kenyataannya tidak semua negara dengan penduduk yang besar masya-
rakatnya miskin karena ada juga negara yang penduduknya sedikit tetapi miskin dan terbelakang. Hal ini menunjukkan bahwa yang menentukan
maju tidaknya suatu negara bukan hanya ditentukan oleh jumlah penduduk, tetapi yang paling penting adalah kualitas penduduknya.
Jumlah penduduk yang cukup besar merupakan faktor yang mengun- tungkan serta dianggap sebagai modal dasar pembangunan. Akan tetapi,
jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar belum dapat diberdayakan secara maksimal. Penduduk Indonesia baru pada taraf besar secara kuantitas
populasi, sedangkan kualitasnya masih rendah sehingga negara Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain di dunia. Oleh
karena itu, kemajuan yang akan dicapai di masa depan sangat ditentukan oleh generasi mudanya, dan pendidikan dalam arti luas tingkat pendidikan,
keterampilan, dan teknologi yang dikuasai memiliki peran yang penting dalam persaingan kehidupan.
Sumber: Tempo, Februari 2005
Gambar 2.7
Kualitas penduduk salah satunya ditentukan oleh keterampilan dan
penguasaan akan teknologi.
Sumber: UNDP, 2004
Tabel 2.4
No. Negara
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Negara-Negara di Asia Tenggara
1. Indonesia
202,96 1,3
2. Filipina
80,00 1,3
3. Vietnam
79,70 1,4
4. Thailand
62,60 0,8
5. Myanmar
49,00 1,3
6. Malaysia
24,40 1,9
7. Kamboja
12,30 1,7
8. Laos
5,50 2,3
9. Singapura
4,20 0,8
10. Timor Leste
0,80 1,5
11. Brunei Darussalam
0,40 2,0
Jumlah Juta Jiwa
Pertumbuhan
Di unduh dari : Bukupaket.com
43
Antroposfer
Kualitas penduduk merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Penduduk yang berkualitas tinggi dapat mem per cepat
pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar apabila tidak disertai dengan kualitas yang memadai akan menjadi beban bagi pembangunan.
Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan
maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuannya yang telah dicapai. Untuk mengukur kualitas penduduk memang tidaklah mudah karena
manusia memiliki karakteristik dan latar belakang yang sangat beragam. Untuk memu dah kan pemantauan dan pengukurannya, PBB telah
memberikan acuan yang didasarkan pada aspek pendidikan, tingkat kesehatan, dan taraf ekonomi.
Di Indonesia, kualitas penduduk sumber daya manusia sering disebut dengan istilah IPM Indeks Pembangunan Manusia atau IHD
Index Human Development. Kualitas sumber daya manusia Indonesia masih
tertinggal oleh sumber daya manusia di negara-negara lain. Berikut data IHD beberapa negara di ASEAN yang disajikan pada Tabel 2.5.
Tabel 2.6
IHD Beberapa Negara di Dunia No.
Negara
1. Norwegia
1 2.
Swedia 2
3. Australia
3 4.
Kanada 4
5. Jepang
9 6.
Singapura 25
7. Brunei Darussalam
33 8.
Malaysia 58
9. Thailand
76 10. Filipina
83 11. Indonesia
111
Tahun 2004
Sumber: UNDP, 2004
Tabel 2.5
No. Negara
IHD Beberapa Negara di ASEAN
1. Malaysia
59 61
59 58
2. Thailand
58 76
70 76
3. Filipina
100 77
77 83
4. Vietnam
120 108 109
109 5.
Indonesia 104
109 110 111
2004 2002
2000 1995
Sumber:
UNDP, 2004
Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa IHD atau IPM Indonesia berada pada urutan terbawah setelah Malaysia, Thailand,
Filipina, dan Vietnam. Perhatikan Tabel 2.6. Dalam tabel tersebut disajikan mengenai nilai IHD beberapa negara di dunia.
Keterbelakangan Indonesia dalam bidang sumber daya manusia, di antaranya diakibatkan oleh faktor pendidikan dan kesehatan.
Fokus
t ,VBMJUBTQFOEVEVL t Beban pembangunan
t 1PQVMBTJ
Di unduh dari : Bukupaket.com
44
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan perubahan paradigma baru pembangunan yang berorientasi pada penciptaan lapangan
kerja. Pendidikan sebagai subsistem pembangunan harus berorientasi pada pengem bangan kemampuan peserta didik untuk siap kerja dan atau