Menyajikan Informasi Kependudukan Kesehatan

46 Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI

C. Menyajikan Informasi Kependudukan

Informasi kependudukan di Indonesia sampai saat ini masih kurang optimal. Media untuk mengomunikasikan masalah kependudukan masih terbatas pada lingkungan tertentu akademisi, peneliti, dan penentu kebijakan. Data atau informasi kependudukan merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan Sumber: World Population Data Sheet UN Publication, 2002 Semakin besar angka kematian bayi berarti semakin rendah kualitas penduduk di negara yang bersangkutan. Adapun tinggi rendahnya angka kematian bayi di suatu negara sangat ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut. a. Status gizi makanan penduduk. b. Kesediaan obat-obatan serta sarana dan prasarana kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat. c. Tingkat penghasilan dan pendidikan penduduk. d. Kondisi kesehatan lingkungan. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut antara lain sebagai berikut. a. Penyuluhan dan penerapan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya gizi dalam kesehatan keluarga. b. Layanan kesehatan yang mudah dijangkau oleh masyarakat. c. Penyediaan lapangan kerja yang dapat meningkatkan pendapatan. d. Penyediaan program pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat. e. Penyuluhan dan pembinaan tentang kebersihan lingkungan. Analisis Geografi 2.3 Dalam kajian kependudukan terdapat istilah yang dinamakan Over Population dan Population Boom ledakan penduduk. Uraikan mengenai kedua istilah tersebut dan upaya-upaya untuk mengatasinya. Diskusikan dengan anggota kelompok Anda, setelah itu presentasikan hasilnya di depan kelas. K ematian bayi tiap 1000 kelahiran 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Korsel Jepang Jerman Prancis Swiss Belanda Kanada Inggris Amerika Serikat Indonesia 8 3,2 4,4 4,5 5 5,1 5,2 5,3 6,6 4,6 Diagram 2.2 Perbandingan Kematian Bayi di Indonesia dengan Negara Maju Sumber: www.pontianakpost.com Gambar 2.9 Layanan kesehatan yang baik memberikan konstribusi pada peningkatan kualitas masyarakat. Di unduh dari : Bukupaket.com 47 Antroposfer Teropong Berikanlah contoh sikap kesada- ran masyarakat dalam memberi- kan informasi yang lengkap dan apa adanya. Kerjakan di buku tugas Anda, kemudian laporkan hasilnya kepada guru untuk mendapatkan penilaian. penduduk merupakan subjek dan sekaligus objek pembangunan. Oleh karena itu, data kependudukan harus dikemas menjadi suatu keterangan yang bersifat informatif. Kualitas data kependudukan di Indonesia jika dicermati masih tidak terlalu akurat. Terkadang ada data kependudukan yang berbeda untuk daerah yang sama. Misalnya, antara data yang ada di kantor desa berbeda dengan data yang ada di kantor kecamatan, dan berbeda dengan data yang ada di kantor kabupaten atau kantor statistik. Seharusnya, di kantor desa data kependudukannya lebih lengkap dan akurat, karena di lingkungan desa atau kelurahan merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat sehingga dinamika kependudukan senantiasa terpantau setiap saat. Adanya ketidakakuratan data kependudukan di Indonesia, di antaranya disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut. 1. Pendataan kependudukan di Indonesia masih banyak mengalami hambatan, di antaranya disebabkan kondisi geografis wilayah, seperti banyak pulau dengan jarak yang berjauhan, bentuk morfologi seperti gunung, sungai, lembah, rawa, dan hutan, dan kondisi cuaca yang sulit diprediksi. 2. Kesadaran masyarakat untuk memberikan informasi yang lengkap dan sebenarnya masih belum optimal. 3. Kesadaran masyarakat pada akurasi data dan pentingnya data sensus dalam perencanaan dan penentuan kebijakan masih tergolong rendah. 4. Penguasaan teknologi informasi masih rendah sehingga belum dimanfaatkan secara maksimal oleh lembaga-lembaga terkait untuk menampilkan website informasi kependudukan secara akurat dan tepat. Pelaksanaan dan data yang dihimpun dalam sensus penduduk belum terpadu, data kurang lengkap, dan tidak menyeluruh sehingga masih dilakukan kegiatan lain, seperti survei penduduk, registrasi penduduk, dan Susenas Survei Sosial Ekonomi Nasional. Lembaga yang menghimpun dan mempublikasikan data kepen dudukan adalah Badan Pusat Statistik BPS, BKKBN, Departemen Transmigrasi, Bapenas, dan Departemen Dalam Negeri. Akan tetapi, terkadang data yang ada seringkali berbeda antara satu lembaga dengan lembaga yang lain. Oleh karena itu, perlu dibentuk suatu lembaga yang menangani mengenai data kependudukan yang akurat dengan memiliki validitas yang tinggi sebagai sumber data utama dan acuan bagi lembaga yang lain. Data tersebut harus mudah diakses baik melalui media cetak maupun teknologi informasi. Data kependudukan yang terhimpun biasanya disajikan dalam bentuk informasi kuantitatif, seperti usia, jumlah anggota keluarga, peng hasilan, dan data yang lainnya. Informasi kualitatif meliputi jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal, dan status perkawinan. Data tersebut harus diolah menjadi data yang bersifat informatif dan mudah dipahami. Agar data kependudukan menjadi data yang informatif maka penyajian data harus disusun dalam bentuk tabel, diagram, peta, dan gambar.

1. Penyajian Data Kependudukan Berbentuk Tabel