Faktor yang Menyebabkan Stres

Jika membaca pengertian gejala stres yang telah dipaparkan oleh para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan gejala-gejala jika seseorang mengalami stres yaitu:gejala fisik, dapat berupa keluhan sakit kepala, tidur tidak teratur, mudah lelah, sakit pinggang, hilang selera makan; gejala emosional bisa berupa kegelisahan, kesedihan, mudah marah, kurang bersemangat, suasana hati berubah-ubah, ketakutan; gejala kognitif bisa berupa ;sulit berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, dan mudah melakukan kesalahan; gejala interpersonal bisa berupa; mengambil sikap membentengi diri, dan mudah mendiamkan orang lain.

4. Faktor yang Menyebabkan Stres

Stres disebabkan oleh banyak faktor yang disebut dengan stressor. Stressor merupakan stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor mnunjukan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa saja kebutuhan fisiologis, psikologis, social, lingkungan, perkembangan, spiritual, atau kebutuhan kultural. Stressor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai stressor internal dan eksternal. Potter Perry 2005 mengatakan stressor internal berasal dari dalam diri seseorang misalnya kondisi fisik dan suatu keadaan emosi. Stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang, misalnya perubahan lingkngan sekitar, keluarga, dan sosial budaya. Agoes 2003 mengemukakan bahwa penyebab stres dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu kategori pribadi dan kategori kelompok atau organisasi. Kedua kategori ini, baik secara langsung maupun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak langsung berpengaruh kepada individu atau kelompok dan prestasi individu dan kelompok yang bersangkutan. Ahli lain, Santrock 2003 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan stress terdiri dari : a. Beban yang terlalu berat, konflik, dan frustasi Beban yang telalu berat menyebabkan perasaan tidak berdaya, tidak memiliki harapan yang disebabkan oleh stres akibat pekerjaan yang sangat berat dan akan membuat penderitanya merasa kelelahan secara fisikdan emosional. b. Faktor kepribadian Tipe kepribadian A merupakan tipe kepribadian yang cenderung akan mengalami stres, dengan karakteristik kepribadian yang memiliki perasaan kompetitif yang sangat berlebihan, kemauan yang keras, tidak sabar, mudah marah, dan sifat yang bermusuhan. c. Faktor kognitif Sesuatu yang menimbulkan stres tergantung bagaimana individu menilai dan menginterpretasikan suatu kejadian secara kognitif. Penilaian secara kognitif adalah istilah untuk menggambarkan interpretasi individu terhadap kejadian-kejadian dalam hidup mereka sebagai sesuatu yang berbahaya, mengancam, dan keyakinan mereka dalam menghadapi kejadian tersebut secara efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Santrock 2003 pada umumnya stressor psikososial dapat digolongkan sebagai berikut: a. Perkawinan Petengkaran, perpisahan, perceraian, kematian salah satu anggota keluarga bisa menjadi sumber stress dalam perkawinan. b. Problem orangtua Permasalahan yang dihadapi orangtua; misalnya kenakalan anak, anak sakit, hubungan yang tidak baik dengan mertua, ipar, besan. c. Hubungan interpersonal Gangguan ini dapat berupa hubungan dengan kawan dekat yang mengalami konflik d. Pekerjaan Pekerjaan terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, kehilangan pekerjaan. e. Lingkungan hidup Kondisi lingkungan hidup yang buruk akan besar pengaruhnya bagi kesehatan seseorang. Rasa tercekam dan tidak aman amat mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup, sehingga tidak jarang orang jatuh dalam depresi dan kecemasan. f. Keuangan Masalah keuangan yang tidak sehat; misalnya pendapatan rendah, terlibat hutang, kebangkrutan usaha. g. Hukumperaturan Keterlibatan seseorang dalam masalah hkumperaturan yang ada dapat merupakan sumber stres. Yusuf 2006 menyebutkan bahwa faktor-faktor penyebab stres dapat dibagi menjadi dua, yaitu berupa pengaruh internal seperti kondisi tubuhfisik dan konflik pribadi, kemudian pengaruh eksternal seperti keluarga, orangtua yang otoriter, masalah ekonomi dan lingkungan masyarakat. Ahli lain Alvin 2007 juga mengatakan bahwa stressor dapat dibedakan menjadi stressor internal dan stressor eksternal. Stressor internal berasal dari diri sendiri berupa pikiran-pikiran negatif, keyakinan dalam diri, dan kepribadian yang dimiliki. Kepribadian adalah sifat tingkah laku yang khas seseorang yang membedakanya dengan orang lain integrasi karateristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendirian, kemampuan atau kecerdasan, dan potensi yang dimiliki seseorang. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi yaitu lingkungan tempat tinggal, lingkungan belajar, dan berbagai peristiwa sehari hari. Setelah dipaparkan banyak oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab stres dapat dibagi menjadi dua, yaitu dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal sendiri dapat berupa potensi dalam diri, kemampuankecerdasan diri seseorang, dan kepribadian seseorang yang merupakan ciri khas orang tersebut yang membedakannya dengan orang lain. Sedangkan faktor eksternal bisa berupa keluarga, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI interpersonal atau hubungannya dengan orang lain, hukum atau peraturan yang ia patuhi, keuangan, dan pekerjaan.

B. Mahasiswa Penulis Skripsi

Dokumen yang terkait

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Kematangan emosi dan kecemasan di kalangan mahasiswa penulis skripsi (studi korelasi pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 2 114

Deskripsi tingkat adversity quotient mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

0 3 114

Deskripsi tingkat daya juang mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

3 34 100

Coping stres penulis skripsi (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2015/2016).

1 5 109

Jiwa kewirausahaan mahasiswa Universitas Sanata Dharma ditinjau dari kultur keluarga, program studi, dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 0 144

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

Kematangan emosi dan kecemasan di kalangan mahasiswa penulis skripsi (studi korelasi pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

0 1 112

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 103