2. Jenis Stres
Stres dibedakan menjadi dua jenis yaitu; stres yang merugikan dan merusak disebut distres dan stres yang positif yang menguntungkan disebut
eustres. Selye dalam Safaria dan Saputra, 2009 mengatakan bahwa satu
jenis stres yang sangat berbahaya dan merugikan disebut distres dan satu jenis lagi stres yang justru bermanfaat atau konstruktif disebut eustres. Pada
penelitian ini akan ditekankan pada stres yang bersifat negatif atau disebut distres
. Distres merupakan jenis stres yang memunculkan perasaan cemas, ketakutan, kekhawatiran atau gelisah. Safari dan Saputra 2009
menyatakan bahwa stres dapat menimbulkan dampak negative, telah dipaparkan sebelumnya bahwa jenis stres yang merugikan adalah jenis stres
negatif karena akan membawa dampak negatif. Dampak stres negatif bisa menimbulkan gejala fisik maupun psiologis dan akan menimbulkan gejala-
gejala tertentu. Dapat disimpulkan bahwa distres atau stres negatif adalah jenis stres yang membawa seseorang dalam kondisi atau keadaan yang
sangat merugikan karena mereka akan mengalami perasaan-perasaan negatif seperti cemas, ketakutan, dan kekhawatiran. Stres negatif akan
membawa persepsi bahwa pengertian stres secara umum mengandung unsur yang negatif dan membahayakan karena menimbulkan perasaan-perasaan
yang tidak baik bagi seseorangindividu. Jika dilihat dari pemaparan mengenai stres negatif, bisa jadi jenis stres ini akan menimbulkan gejala-
gejala yang nantinya akan nampak dalam perwujdannya pada gejala fisik,
emosi, kognitif, dan interpersonal.
3. Gejala-gejala Stres
Setelah kita membahas jenis stres seperti yang telah dibahas di atas, selanjutnya kita akan membahas mengenai gejala stres. Jenis stres negatif
atau yang disebut distres, dapat membawa kerugian bagi seseorang karena akan menimbulkan perasaan-perasaan tidak baik seperti cemas, ketakutan,
dan kekhawatiran. Jenis stres negatif menimbulkan gejala-gejala yang akan nampak pada segi fisik, emosi, kognitif, dan interpersonal. Rice dalam
Sarafia dan Saputra, 2009 memaparkan ada lima gejala stres, yaitu: a.
Gejala fisik Berupa keluhan seperti sakit kepala, sakit pinggang, susah
tidur, sakit perut, hilang selera makan, kehilangan semangat. b.
Gejala emosi Berupa keluhan seperti gelisah, cemas, mudah marah, sedih,
gugup, takut. c.
Gejala kognitif Berupa keluhan seperti susah berkonsentrasi, sulit membuat
keputusan, mudah lupa, pikiran kacau
d. Gejala interpersonal
Berupa sikap acuh tak acuh pada lingkungan, minder, kehilangan kepercayaan pada orang lain, dan mudah
menyalahkan orang lain. e.
Gejala organisasional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berupa meningkatnya keabsenan dalam kuliahbimbingan skripsi, menurunnya prodiktivitas, ketegangan dengan
teman, menurunya dorongan untuk berprestasi. Ahli lain, Hardjana 1994 menjelaskan mengenai gejala-gejala
yang timbul ketika mengalami stres. Berikut pemaparannya: a.
Gejala fisik Secara fisik bisa berupa sakit kepala, tidur tidak teratur, sakit
punggung, diare, gatal-gatal pada kulit, mudah lelah, hilang selera makan.
b. Gejala emosional
Secara emosional bisa berupa kegelisahan, sedih, mudah menangis, mudah marah, mudah tersinggung, sering merasa
tidak aman, kurang bersemangat. c.
Gejala intelektual Secara intelektual bisa berupa susah berkonsentrasi, sulit
membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, gampang melamun, mudah melakukan kekeliruan, sulit menentukan
prioritas. d.
Gejala interpersonal Secara interpersonal bisa berupa kehilngan kepercayaan
pada orang lain, mudah menyalahkan orang lain, mudah mencari-cari
kesalahan orang,
mengambil sikap
membentengi diri, dan mudah mendiamkan orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika membaca pengertian gejala stres yang telah dipaparkan oleh para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan gejala-gejala jika seseorang
mengalami stres yaitu:gejala fisik, dapat berupa keluhan sakit kepala, tidur tidak teratur, mudah lelah, sakit pinggang, hilang selera makan; gejala
emosional bisa berupa kegelisahan, kesedihan, mudah marah, kurang bersemangat, suasana hati berubah-ubah, ketakutan; gejala kognitif bisa
berupa ;sulit berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, dan mudah melakukan kesalahan; gejala interpersonal bisa berupa;
mengambil sikap membentengi diri, dan mudah mendiamkan orang lain.
4. Faktor yang Menyebabkan Stres