Manfaat Penelitian Persepsi Persepasi karyawan terhadap peran auditor internal (studi kasus di PT. Mitra Karya Plastindo)

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi teori yang mendukung penulisn meliputi pengertian persepsi, audit, tujuan auditinternal, peran audit internal serta tanggung jawab audit internal, pengertian watchdog pengawas, konsultan, dan katalisator.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan metode yang digunakan untuk mengolah data yang didapat dan prosedur yang digunakan dalam menarik kesimpulan.

Bab IV Gambaran Umum

Bab ini akan menjelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan beserta struktur, pembagian tugas dan wewenang setiap jabatan.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan deskripsi data, pengujian instrumen dan langkah-langkah analisi data untuk memperoleh jawaban dari penelitian serta dalam pengambilan kesimpulan dan pembahasan mengenai hasil penelitian.

Bab VI Penutup

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penuli dan saran bagi PT. Mitra Karya Plastindo dan saran untuk penelitian berikutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Persepsi

Menurut Kreitner dan Kinicki 2003: 208, persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan kita dapat menafsirkan dan memahami lingkungan di sekitar kita. Penafsiran tersebut merupakan pandangan kita tentang lingkungan atau tempat di mana kita berada. Menurut Matlin dan Solso dalam Suharnan 2005: 23, “Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki yang disimpan di dalam ingatan untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterpretasi stimulus rangsangan yang diterima oleh alat indera seperti mata, telinga dan hidung”. Menurut Walgito 2010: 99, persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Persepsi didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 1061 sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan persepsi sebagai pandangan, tanggapan yang ditangkap melaui panca indera dapat berpengaruh 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI besar atas terbentuknya sikap seseorang karena setiap individu mempunyai persepsi yang berbeda terhadap situasi yang sama . B. Audit Internal Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melaui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance Standar Profesi Audit Internal 2004: 9. Definisi audit internal menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP adalah suatu aktivitas yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktifitas- aktifitas organisasi sebagai pemberi bantuan bagi manajemen. Sedangkan menurut Hiro Tugiman dalam bukunya yang berjudul “Standar Profesional Audit Internal” menyebutkan bahwa internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu, pemeriksaan mencakup pula pengembangan wawasan yang efektif dengan biaya yang wajar.”

C. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal

Tujuan suatu audit ialah mengangkat tingkat kepercayaan dari pemakai laporan keuangan yang dituju, terhadap laporan keuangan itu. Tujuan itu dicapai dengan pemberian opini oleh auditor mengenai apakah laporan keuangan disusun, dalam segala hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku Tuanakotta 2012: 84. Menurut Hery 2010: 39, audit internal secara umum memiliki tujuan untuk membantu segenap anggota manajemen dalam menyelesaikan tanggung jawab mereka secara efektif, dengan memberi mereka analisis, penilaian, saran dan komentar yang objektif mengenai kegiatan atau hal- hal yang diperiksa”. Lingkup pekerjaan audit internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab Hiro Tugiman 1997: 41. D. Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal Fungsi audit internal menurut Standar Profesi Akuntan Publik SPAP adalah: “Fungsi audit internal dapat terdiri dari satu atau lebih individu yang melaksanakan aktivitas audit internal dalam suatu entitas Mereka secara teratur memberikan informasi tentang berfungsinya pengendalian, memfokuskan sebagian besar perhatian mereka pada evaluasi terhadap desain tentang kekuatan dan kelemahan dan rekomendasi untuk memperbaiki pengendalian internal”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Hiro Tugiman 1997: 79 pimpinan audit internal harus mengelola bagian audit internal secara tepat dan bertanggung jawab mengelola bagian auidt internal sehingga: 1 Pekerjaan pemeriksaan memenuhi tujuan umum dan tanggung jawab yang disetujui oleh manajemen senior dan diterima oleh dewan. 2 Sumber daya bagian audit internal dipergunakan secara efisiendan efektif. 3 Pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar profesi. Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab pimpinan audit untuk memperoleh persetujuan dari manajemen senior dan dewan terhadap dokumen tertulis yang formal untuk bagian audit internal.

E. Standar Profesional Audit Internal

Standar Profesional Audit Internal Hiro Tugiman: 1997 sebagai berikut: 1. Independensi Auditor internal harus mandiri dan terpisah dari berbagai kegiatan yang diperiksa. Para auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objektif. Kemandirian para pemeriksa internal dapat memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, hal mana sanagt diperlukan atau penting bagi pemeriksa sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diperoleh melalui status organisasi dan sikap objektif para auditor internal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI