Peran Audit Internal Persepasi karyawan terhadap peran auditor internal (studi kasus di PT. Mitra Karya Plastindo)

Sumber: Data artikel disunting oleh Muh. Arief Effendi, SE, MSi, Ak, QIA Peran internal auditor sebagai watchdog telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-an dan peran internal auditor sebagai katalist baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Perbedaan pokok ketiga peran internal auditor tersebut sebagai berikut: Tabel 2.2 Perbedaan Peran Internal Auditor Sumber: Data artikel disunting oleh Muh. Arief Effendi, SE, MSi, Ak, QIA Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa peran watchdog yang meliputi aktivitas inspeksi, observasi, perhitungan, cek dan ricek yang bertujuan untuk memastikan ketaatankepatuhan terhadap ketentuan, peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi terhadap sistem pengendalian manajemen. Peran watchdog biasanya menghasilkan Fokus Kelemahan penyimpangan Penyelesaian yang konstruktif Komunikasi dengan Manajemen Terbatas Reguler Audit Financial compliance audit Financial, compliance , operasional audit. Jenjang Karir Sempit hanya auditor Berkembang luas dapat berkarir di bagian fungsi lain URAIAN WATCHDOG CONSULTANT CATALIST Proses Audit kepatuhan Compliance Audit Audit operasional Quality Assurance Fokus Adanya Variasi penyimpangan, kesalahan atau kecurangan Penggunaan sumber daya resources Nilai values Impact Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang saranrekomendasi yang mempunyai impact jangka pendek, misalnya perbaikan system dan prosedur atau internal control. Peran internal auditor sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasihat advice dalam pengelolaan sumber daya resources organisasi sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan adalah operational auditperformance audit , yaitu meyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif 3E sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya bersifat jangka menengah. Peran internal auditor sebagai katalis berkaitan dengan quality assurance, sehingga internal auditor diharapkan dapat membimbing manajemen dalam mengenali resiko–resiko yang mengancam pencapiana tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produkjasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer . Dalam peran katalis, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of change . Impact dari peran katalis bersifat jangka panjang, karena focus katalis adalah nilai jangka panjang longterm values dari organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan customer satisfaction dan pemegang saham stake holder . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Definisi Peran Watchdog, Konsultan, dan Katalisator

1. Watchdog Pengawas Peran auditor internal sebagai watchdog , menurut Rober Tampubolon dalam bukunya berjudul “Risk and System-Based Internal Auditt” pada awalnya Internal Auditing banyak berperan sebagai mata dan telinga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang oleh pegawai. Orientasi audit intern lebih banyak dilakukan pada pemeriksaan terhadap tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan-ketentuan yang ada compliment . Peran dari fungsi watchdog bersifat mengawasi apa yang dikerjakan karyawan apakah telah sesuai dengan ketetapan yang ada di perusahaan. Peran watchdog bertujuan untuk memastikan ketaatan atau kepatuhan terhhadap ketenytuan, peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Pandangan audit internal seabgai watchdog yaitu audit internal yang bertugas sebagai penangkal tindakan kecurangan dengan mewaspadai kemungkinan adanya „musuh dalam selimut‟ ditengah perusahaan. Menurut Valery G Kumaat, 2010: 7 fungsi watchdog diibaratkan seperti polisi di dalam perusahaan yang biasanya menjadi motivasi awal pembentukan audit internal. 2. Konsultan Peran auditor internal sebagai konsultan, ketika dunia usaha mulai menyadari bahwa semua usaha mengandung risiko, dan akhirnya mulailah muncul kebutuhan untuk menerapkan internal audit berbasis risiko risk based internal auditing. Kegiatan audit internal bertujuan untuk memberikan layanan kepada perusahaan, yang artinya auditor berperan sebagai konsultan bukan hanya melakukan pemeriksaan tetapi juga menjadi mitra manajemen. Auditor internal berperan sebagai konsultan juga mempunyai tugas memberikan masukan, saran atau pendapat sesuai dengan masalah yang dihadapai baik berkaitan dengan pengelolaan berbagai sumber daya yang terdapat dalam perusahaan. Fokus utama audit ini adalah membantu satuan kerja operasional mengelola risiko dengan mengidentifikasi masalah dan menyarankan perbaikan yang memberi nilai tambah untuk memperkuat perusahaan Tampubolon: 2005. 3. Katalisator Peran auditor internal sebagai katalisator disadari denga berkembangnya semua aspek dalam kehidupan, begitupun di dunia bisnis yang semakin kompleks mengakibatkan berkembangnya bermacam risiko yang berasal dari dalam lingkungan usaha maupun dari luar lingkungan usaha. Sebagai contoh risiko yang merupakan ancaman mungkin dihadapi dari luar lingkungan usaha yaitu banyaknya pesaing, maka auditor internal berperan seabagai katalisator yang ikut berperan serta menetukan tujuan dari perusahaan tersebut Tampubolon: 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI