Berdasarkan contoh-contoh tersebut, didefinisikan:
9. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan kekuatan baik dari dalam diri maupun dari luar yang mempengaruhi
hasil belajar peserta didik. Ada bermacam-macam pengertian motivasi menurut para ahli.
Menurut Merriam-Webster 1993 memaknai motif sebagai “suatu kebutuhan atau hasrat yang menyebabkan seseorang bertindak”
Sprenger, 2011:17. Tetapi jika siswa ditanya tentang kebutuhan mereka, akan banyak sekali daftar yang ditulis. Para siswa tidak
menganggap penting pelajaran, seperti: matematika, fisika, atau yang lainnya. Agar peserta didik termotivasi, guru harus dapat meyakinkan
mereka bahwa topik yang akan dibahas tersebut menarik dan berhasil membuat mereka merasa tertarik untuk mempelajarinya.
= •
n bilangan ganjil a bilangan rasional
• n bilangan genap
a bilangan asli •
= =
• n bilangan ganjil
a bilangan rasional •
n bilangan genap a bilangan asli
•
Menurut David McClelland et al., berpendapat bahwa: A motive is the redintegration by a cue of a change in an affective situation, yang
berarti motif merupakan implikasi dari hasil pertimbangan yang telah dipelajari redintegration dengan ditandai suatu perubahan pada situasi
afektif. Sumber utama munculnya motif adalah dari rangsangan stimulasi perbedaan situasi sekarang dengan situasi yang diharapkan,
sehingga tanda perubahan tersebut tampak pada adanya perbedaan afektif saat munculnya motif dan saat usaha pencapaian yang diharapkan.
Motivasi dalam pengertian tersebut memiliki dua aspek, yaitu adanya dorongan dari dalam dan dari luar untuk mengadakan perubahan dari
suatu keadaan pada keadaan yang diharapkan, dan usaha untuk mencapai tujuan Uno. 2006:9.
Atkinson mengemukakan bahwa kecenderungan sukses ditentukan oleh motivasi, peluang, serta intensif; begitu pula sebaliknya dengan
kecenderungan untuk gagal. Motivasi dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Guru dapat memberikan motivasi siswa dengan melihat
suasana emosional siswa tersebut. Menurutnya, motivasi berprestasi dimiliki oleh setiap orang, sedangkan intensitasnya tergantung pada
kondisi mental orang tersebut Uno. 2006:8. Berdasarkan pengertian yang telah diungkapkan oleh para ahli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa, motivasi merupakan suatu dorongan dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan
tingkah laku atau aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya
atau dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempunyai indikator sebagai
berikut: adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan, adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, adanya harapan dan cita-
cita, penghargaan dan penghormatan atas diri, adanya lingkungan yang baik, dan adanya kegiatan yang menarik.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar. Indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut Uno. 2006:23: a.
adanya hasrat dan keinginan berhasil b.
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c.
adanya harapan dan cita-cita masa depan d.
adanya penghargaan dalam belajar e.
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f.
adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik
Dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Motif Intrinsik
Motif Intrinsik yaitu bentuk motivasi yang timbul dari dari dalam diri sendiri tanpa memerlukan rangsangan dari luar yang dapat
menyenangkan pikiran. Contohnya: siswa belajar sungguh-sungguh
karena ingin mendapatkan pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif.
b. Motif ekstrinsik
Motif ekstrinsik yaitu bentuk motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, seperti: memberikan penghargaan
ataupun hukuman. Sebagai contoh: siswa belajar karena mengetahui besok pagi akan ada ujian dengan harapan mendapat nilai yang baik,
mendapat pujian ataupun hadiah. Menurut Hamzah B. Uno 2006: 34 terdapat beberapa teknik
motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut: a.
Pernyataan penghargaan secara verbal Contoh dari pernyataan verbal yaitu “Bagus sekali”, “Hebat”,
“menakjubkan”, dan lain-lain. b.
Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan Pengetahuan
atas hasil
pekerjaan merupakan
cara untuk
meningkatkan motif belajar siswa. c.
Menimbulkan rasa ingin tahu Rasa ingin tahu ini dapat ditimbulkan oleh suasana yang dapat
mengejutkan, keragu-raguan, ketidaktentuan, menghadapi masalah yang baru. Hal ini menimbulkan rasa penasaran dan dengan
sendirinya menyebabkan
siswa berupaya
keras untuk
memecahkannya.
d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa
Dalam upaya itu pun, guru sebenarnya bermaksud untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa.
e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa
Hal ini memberikan semacam hadiah bagi siswa pada tahap pertama belajar yang memungkinkan siswa bersemangat untuk belajar
selanjutnya. f.
Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar.
Sesuatu yang telah dikenal siswa, dapat diterima dan diingat lebih mudah.
g. Menggunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan
suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami Sesuatu yang unik, tak terduga, dan aneh lebih dikenang oleh siswa
daripada sesuatu yang biasa-biasa saja. h.
Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya
Dengan jalan tersebut, selain siswa belajar dengan menggunakan hal-hal yang telah dikenalnya, siswa dapat juga menguatkan
pemahaman atau pengetahuannya tentang hal-hal yang telah dipelajarinya
i. Menggunakan simulasi dan permainan
Simulasi merupakan upaya untuk menerapkan sesuatu yang dipelajari atau sesuatu yang sedang dipelajari melalui tindakan
langsung. j.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum
Hal ini akan menimbulkan rasa bangga dan dihargai oleh umum. k.
Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
Hal-hal positif dari keterlibatan siswa dalam belajar hendaknya ditekankan, sedangkan hal-hal yang berdampak negatif sebaiknya
dikurangi. l.
Memahami iklim sosial dalam sekolah Pemahaman iklim dan suasana sekolah merupakan pendorong
kemudahan berbuat bagi siswa. Dengan pemahaman tersebut, siswa mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi masalah
atau kesulitan. m. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat
Jenis-jenis pemanfaatan
kewibawaanya itu
adalah dalam
memberikan ganjaran, dalam pengendalian perilaku siswa, kewibawaan berdasarkan hukum, kewibawaan sebagai rujukan, dan
kewibawaan karena keahlian.
n. Memperpadukan motif-motif yang kuat
Seorang siswa giat belajar mungkin karena latar belakang motif berprestasi sebagai motif yang kuat. Dia dapat pula belajar karena
ingin menonjolkan diri dan memperoleh penghargaan, atau karena dorongan untuk memperoleh kekuatan. Apabila motif-motif kuat
dipadukan, maka siswa memperoleh penguatan motif yang jamak, dan kemauan untuk belajar pun bertambah besar, sampai mencapai
keberhasilan yang tinggi. o.
Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai Seseorang akan berbuat lebih baik dan berhasil jika dia memahami
yang harus dikerjakannya dan yang dicapai dengan perbuatannya itu. Makin jelas tujuan yang akan dicapai, makin terarah upaya untuk
mencapainya. p.
Merumuskan tujuan-tujuan sementara Tujuan belajar merupakan rumusan yang sangat luas dan jauh untuk
dicapai. Agar upaya dalam mencapai tujuan itu lebih terarah, maka tujuan-tujuan belajar yang umum seharusnya dipilah menjadi tujuan
sementara yang lebih jelas dan lebih mudah dicapai. q.
Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai Dalam
belajar, hal
ini dapat
dilakukan dengan
selalu memberitahukan nilai ujian atau nilai pekerjaan rumah. Dengan
mengetahui hasil yang telah dicapai, maka motif belajar siswa menjadi lebih kuat, baik itu dilakukan karena ingin mempertahankan
hasil belajar yang telah baik, maupun untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang memuaskan.
r. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa
Suasana ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengukur kemampuan dirinya melalui kemampuan orang lain.
Selain itu, belajar dengan bersaing menimbulkan upaya belajar yang sungguh-sungguh. Digunakan pula prinsip keinginan individu selalu
lebih baik dari orang lain. Guru dapat pula memberikan poin tambahan bagi siswa yang aktif di dalam kelas sehingga lebih
terlihat persaingan tersebut. s.
Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri Persaingan semacam ini dilakukan dengan memberikan tugas dalam
berbagai kegiatan yang harus dilakukan sendiri. Dengan demikian, siswa
akan dapat
membandingkan keberhasilannya
dalam melakukan berbagai tugas.
t. Memberikan contoh yang positif
Masih banyak guru yang mempunyai kebiasaan untuk membebankan pekerjaan para siswa tanpa kontrol. Biasanya guru memberikan suatu
tugas kepada kelas, dan guru meninggalkan kelas untuk
melaksanakan pekerjaan lain. Keadaan ini bukan saja tidak baik, tetapi dapat merugikan para siswa. Seharusnya guru tidak cukup
dengan memberikan tugas saja, melainkan harus dilakukan
pengawasaan dan pembimbingan yang memadai selama siswa mengerjakan tugas tersebut.
Guru pun dapat melihat bagaimana ciri-ciri siswanya yang memiliki motivasi, Menurut Sardiman 1986:82-83 yang dikutip oleh
risfikawati 2010:21 ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar antar lain adalah:
a. tekun menghadapi tugas
b. ulet menghadapi kesulitantidak mudah putus asa
c. menunjukan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah
belajar d.
lebih senang bekerja mandiri dan tidak bergantung pada orang lain e.
tertarik untuk mengerjakna hal-hal yang menuntut kreatifitas f.
dapat mempertahankan pendapatnya g.
tidak mudah melepaskan apa yang diyakini h.
senang mencari dan memecahkan masalahsoal-soal
10. Reenforcement