Tinjaun Pustaka
Pemanfaatan tanaman enceng gondok sebagai pupuk organik 19
II.5 Landasan Teori
Mekanisme pembuatan pupuk cair dari limbah tanaman enceng gondok: Daun enceng gondok + H
2
O + NH
4
H
2
PO4 Larutan pupuk organik Proses ekstraksinya adalah daun enceng gondok dilarutkan pada pelarut
NH
4
H
2
PO
4
. Kemudian pelarut menembus pori – pori dari padatan dengan bantuan pengadukan untuk mengambil zat terlarut.
II.5.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah:
1. Ukuran partikel
Ukuran yang kecil akan memperbesar luas permukaan kontak antara partikel padatan dengan cairan pelarut akibatnya akan memperbesar
rate transfer antara material dan memperkecil jarak difusi. Tetapi partikel yang sangat halus akan membuat tidak efektif bila sirkulasi proses tidak
dijelaskan disamping itu juga akan mempersulit aliran solid residu. Jadi harus ada range tertentu untuk ukuran partikel agar tiap partikel
mempunyai waktu ekstraksi yang sama dan juga tidak menggumpal dan menyulitkan alirandrainage.
2. Pengadukan
Pengadukan yang makin kuat maka difusi akan meningkat dan tahanan perpindahan massa pada permukaan partikel selama proses
leaching berlangsung maka berkurang. Dengan pengadukan perpindahan zat terlarut dari permukaan partikel kedalam pelarut bertambah cepat.
Tinjaun Pustaka
Pemanfaatan tanaman enceng gondok sebagai pupuk organik 20
Dengan pengadukan akan mencegah terjadinya pengendapan McCabe dkk, 1993.
3. Suhu pelarut
Umumnya kelarutan suatu solute zat pelarut yang diekstraksi akan bertambah dengan bertambahnya tinggi suhu dan juga menambah
besar difusi jadi secara keseluruhan akan menambah kecepatan ekstraksi namun demikian harus diperhatikan apakah dengan suhu tinggi tidak
merusak material yang diproses. Pelarut Volatile kurang baik pada suhu tinggi karena volume pelarut berkurang selama proses ekstraksi, walaupun
dipasang pendingin tegak sebab kelarutan solute dalam solvent sudah tertentu pada pherry hand book.
4. Pelarut solvent
Pelarut harus dipilih yang cukup baik untuk pemisahan campuran padatan yang hanya dapat melarutkan solute dengan baik dan
viskositasnya rendah agar lebih mudah tersikulasi didalam proses. Umumnya pada awal ekstraksi pada keadaan murni tapi setelah beberapa
lama kosentrasi selalu didalam pelarut akan bertambah besar akibatnya rate ekstraksinya akan menurun, yang pertama oleh karena gradient
kosentrasi berkurang dan yang kedua oleh karena larutan bertambah pekat Lucas, Howard J, dkk. 1949
Tinjaun Pustaka
Pemanfaatan tanaman enceng gondok sebagai pupuk organik 21
II.6 Hipotesa