12
4. Musik Populer : Jenis musik yang selalu memasukkan unsur-unsur ataupun
cara-cara baru yang sedang disukai, atau diharapkan akan disukai oleh pendengar dewasa ini. Tujuannya adalah memperoleh ledakan popularitas
sebesar mungkin dan secepat mungkin. Walaupun dua atau tiga tahun kemudian tak ada lagi yang bisa mendengarkannya. Musik populer merupakan
suatu bidang yang mempunyai perkembangan tersendiri. Sifat-sifat perkembangannya itu kadang-kadang menuju kearah perkembangan artistik
musikal, tapi yang masih mendapat simpati dari masyarakat banyak. Meski disebut musik populer, dari pemain-pemainnya tetap diminta syarat
musikalitas. Makin tinggi nilai musikalnya, makin baik. Pemain musik populer tidak begitu merasa ‘tegang’ seperti pemain musik seriosa. Yang dimaksud
‘tegang’ disini ialah suatu rasa tekanan atau ketegangan mental, yang disebabkan antara lain adanya konsentrasi yang penuh agar dapat memainkan musiknya
sebaik-baiknya. Sumaryo dalam Rachmawati, 2000:29.
2.1.2. Lirik Lagu
Perkembangan lirik lagu di Indonesia sudah mulai muncul sejak setelah merebut kemerdekaan. Pada paruhan pertama dasawarsa 1950-an. Pada waktu
masih dilakukan yang dinamakan “musikalisasi syair” yaitu menggarap komposisi-komposisi lagu terhadap puisi-puisi yang terlebih dahulu diciptakan
oleh penyair terpandang Rachmawati, 2000:42. Lirik sebuah lagu di era sekarang merupakan sebuah kunci utama, meski
tidak dipungkiri sentuhan musik tidak kalah pentingnya untuk menghidupkan lagu tersebut secara keseluruhan. Link merupakan sebuah energi yang mampu
13
mengungkapkan banyak hal. Hampir sebagian besar lirik lagu-lagu Indonesia memuat berbagai peristiwa atau perasaan emosi yang dilihat, didengar dan
dirasakan oleh si pencipta lagu. Ada yang menyuarakan perasaan cinta yang mengharu biru, ada pula yang menuangkan protes dan kontrol sosial. Apapun
jenis musiknya, lirik lagu cinta tetap dominan dari waktu ke waktu. Para pencipta lagu pun lebih memprioritaskan lagu-lagu bertema cinta. Para pencipta lagu pun
berpendapat bahwa tema cinta adalah universal, bisa diterima siapa saja, tidak heran apabila banyak grup musik atau penyanyi yang memakai konsep pembuatan
lirik semacam itu. www.media-indonesia.comresensi detail.asp?id = 420.
2.1.3. Semiotika
Semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan
‘tanda’. Dengan demikian semiotik mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Sobur, 2006:87
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari
jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika atau dalam istilah Barthes, Semiologi, pada dasarnya hendak
mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Memaknai to sinify dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan
mengkomunikasikan to communicate. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak
14
berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Barthes dalam Sobur, 2006:15.
Tokoh semiotika Charles Sanders Peirce adalah salah seorang filsuf Amerika. Sedangkan Ferdinand de Saussure adalah pendiri linguistic modern,
sarjana dan tokoh besar asal Swiss yang terkenal dengan teorinya tentang tanda.
Sobur, 2006:43 2.1.4.
Semiotika Dalam Ilmu Komunikasi
Menurut Littlejohn 1996:64 dalam Sobur 2001:15 tanda-tanda signs adalah basis dari seluruh komunikasi. Manusia dengan tanda-tanda dapat
melakukan komunikasi dengan sesamanya. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai
dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.
a. Definisi Semiotika
Kata “semiotika” berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti “tanda” atau seme yang berarti “penafsir tanda”. Semiotika atau dalam istilah
Barthes, semiologi pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Memaknai to sinify dalam hal ini tidak
dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan to communicate. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam
hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda Barthes, 1988:179; Kurniawan, 2001:53 dalam
Sobur 2001:15.
15
Semiotika seperti kata Lechte 2001:191 adalah teori tentang tanda dan penandaan. Lebih jelasnya lagi, semiotika adalah suatu disiplin yang
menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana signs “tanda-tanda” dan berdasarkan pada sign system code Segers, 2000:4.
Hjelmslev dalam Christomy, 2001:7 mendefinisikan tanda sebagai “suatu keterhubungan antara wahana ekspresi expression plan dan wahana isi
content plant. Charles Morris menyebut semiosis sebagai suatu “proses tanda, yaitu proses ketika sesuatu merupakan tanda bagi beberapa organisme. Dari
beberapa definisi diatas maka semiotika atau semiosis adalah ilmu atau proses yang berhubungan dengan tanda.
Pada dasarnya semiosis dapat dipandang sebagai suatu proses tanda yang dapat diberikan dalam istilah semiotika sebagai suatu hubungan antara lima
istilah :
S adalah semiotic relation hubungan semiotik; s untuk sign tanda; i untuk interpreter penafsir; e untuk effect atau pengaruh misalnya suatu
disposisi dalam i akan bereaksi dengan cara tertentu terhadap r pada kondisi- kondisi tertentu c karena s; r untuk reference rujukan; dan c untuk context
konteks atau conditions kondisi. S s, i, e, r, c
b. Jenis-jenis semiotika
Saat ini dikenal dua jenis semiotika yaitu semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi.
16
1. Semiotika komunikasi yang dikembangkan oleh Charles Sanders Peirce
lebih menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu
pengirim, penerima kode sistem tanda, pesan, saluran komunikasi dan acuan.
2. Semiotika signifikasi yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure
memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri dan
makna meaning ialah hubungan antara suatu objek atau idea dan suatu tanda.
3. Semiotika Konotasi yang dikembangkan oleh Roland Barthes lebih
menekankan lima kode yang ditinjau dan dieksplisitkan untuk menilai suatu naskah realis. Lima kode yang ditinjau Barthes adalah kode hermeneutik
kode teka-teki, kode semik makna konotatif, kode simbolik, kode proaretik
logika tindakan, dan kode gnomik yang membangkitkan suatu badan pengetahuan tertentu.
2.1.5. Representasi