31
Ironis memang, bangsa Indonesia yang katanya besar namun besar juga penduduk miskinnya. Sekitar 19 juta rumah tangga miskin masih tetap antre
mengharapkan BLT bantuan langsung tunai sebesar Rp300 ribu untuk tiga bulan, namun ke depan distop setelah SBY terpilih. Dan kurang dari 20 persen
saja dari jumlah rakyat Indonesia yang bisa menikmati arti kemerdekaan, dalam arti hidup layak, nyaman, dan relatif sejahtera. Berarti, 80 persen hidup di bawah
garis kemiskinan alias tidak sejahtera. Justru itu, perjalanan 64 tahun kemerdekaan perlu ditanggapi dengan sikap tegas dalam bidang hukum dan
ekonomi terutama, sehingga rakyat merasakan manfaatnya makna kemerdekaan. Bangsa ini perlu kebersamaan membangun bangsa dan negara agar hasilnya dapat
menumbuhkan kembali rasa nasionalisme yang kian terkikis menimbulkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama sekaligus.
2.2. Kerangka Pikir
Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam memaknai suatu peristiwa atau obyek. Hal ini dikarenakan latar belakang field of
experience dan pengetahuan frame of reference yang berbeda-beda pada setiap
individu tersebut. Dalam menciptakan sebuah pesan komunikasi, dalam hal ini pesan disampaikan dalam bentuk lagu, maka pencipta juga tidak terlepas dari dua
hal diatas. Begitu juga peneliti dalam memaknai tanda dan lambang yang ada dalam
obyek, juga berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pemaknaan terhadap tanda dan lambang berbentuk tulisan
pada lirik lagu “ KPK di Dadaku” dengan menggunakan metode semiotik Roland
32
Barthez , sehingga akhirnya dapat diperoleh hasil dari interprestasi data mengenai
makna lirik lagu tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak menggunakan metode semiotik Pierce
karena dalam lirik lagu “ KPK di Dadaku” kata-kata yang digunakan adalah kata- kata yang lugas atau kalimat langsung sehingga peneliti tidak banyak menemukan
adanya simbol-simbol yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan analisis. Oleh karena itu peneliti menggunakan semiotik Roland Barthez dengan
menitikberatkan pada hubungan penanda dan petanda yang ada pada lirik lagu tersebut.
Dari data-data berupa lirik lagu “ KPK di Dadaku”, kata-kata dan rangkaian kata dalam kalimat lirik lagu tersebut kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode semiotik Roland Barthez menitikberatkan pada aspek material penanda dan aspek mental petanda yang pada akhirnya diperoleh
signifikansi hingga menghasilkan suatu interprestasi bagaimana makna lirik lagu
“ KPK di Dadaku” tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini menginterpretasikan lirik lagu dengan judul ”
KPK di Dadaku” yang dinyanyikan oleh Bagus Netral Faris RM dan Once. Metode penelitian yang digunakan yaitu berupa deskriptif dengan menggunakan
pendekatan semiotik untuk mengetahui tanda-tanda berupa kata-kata yang membentuk kalimat yang ada pada lirik lagu “KPK di Dadaku” sedangkan analisis
data pada penelitian ini secara kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dalam menganalisis kualitas-
kualitasnya. Kirk dan Miller 1986:9 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya. Pemaknaan lirik lagu “ KPK di Dadaku” yang dinyanyikan oleh Bagus Netral Faris RM dan Once adalah untuk mengetahui representasi
nasionalisme. Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara dalam bahasa Inggris “nation” dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Pengertian lain dari
nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap meninggikan bangsa sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimnana mestinya. Sikap seperti ini
33