Konsep Desain LRFD Batang Tarik LRFD Batang Tekan

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Desain

Dalam mendesain struktur baja, berdasarkan SNI 03-1729-2002 pasal 8.1, 8.8, dan 9.1, setiap komponen struktur harus memenuhi persamaan-persamaan sebagai berikut : N u ≤  N n 2.1 V u ≤  V n 2.2 M u ≤  M n 2.3

2.2. LRFD Batang Tarik

Dalam menentukan tahanan nominal suatu batang tarik, harus diperiksa terhadap tiga macam kondisi keruntuhan yang menentukan, yaitu : 1. Leleh pada penampang kotor di daerah yang jauh dari sambungan. 2. Fraktur pada penampang efektif di daerah sambungan. 3. Keruntuhan blok geser di daerah sambungan. Menurut SNI 03-1729-2002 pasal 10.1 dinyatakan bahwa semua komponen struktur yang memikul gaya tarik aksial terfaktor sebesar N u , maka harus memenuhi : N u ≤  N n 2.4 Dimana : N u = gaya tarik terfaktorultimit N n = kuat nominal dari batang tarik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Besarnya kuat rencana,  N n , suatu batang tarik untuk tipe keruntuhan leleh dan fraktur ditentukan sebagai berikut : 1. Leleh pada penampang kotor g y g y n A f A f N . . 90 , . . .     2.5 2. Fraktur pada penampang efektif e u e u n A f A f N . . 75 , . . .     2.6 3. Keruntuhan blok geser   nt u gs y n A f A f N . . . 6 , . 75 , .    atau 2.7   gt y nt u n A f A f N . . . 6 , . 75 , .    2.8

2.3. LRFD Batang Tekan

Suatu komponen struktur yang mengalami gaya tekan konsentris akibat beban terfaktor N u , menurut SNI 03-1729-2002 pasal 9.1 harus memenuhi : N u ≤ n  N n 2.9 Dimana : n  = faktor reduksi = 0,85 N u = gaya tekan terfaktorultimit N n = kuat nominal dari batang tekan Tegangan kritis untuk daerah elastik, dituliskan sebagai : 2 2 2 1 . . c y y cr f E f f      2.10 sehingga, E f y c .     2.11 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Daya dukung nominal N n struktur tekan dihitung sebagai berikut :  y g cr g n f A f A N . .   2.12 Dengan besarnya  ditentukan oleh c  ,yaitu : Untuk 25 ,  c  maka 1   2.13 Untuk 2 , 1 25 ,   c  maka c   . 67 , 6 , 1 43 , 1   2.14 Untuk 2 , 1  c  maka 2 . 25 , 1 c    2.15

2.4. Perencanaan Balok

Dokumen yang terkait

Perencanaan Beberapa Tipe Jembatan Rangka Baja Dibandingkan Dengan Rangka Baja Australia pada Jembatan Tanjung Selamat Medan

26 189 121

Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)

10 133 101

ANALISIS DESAIN GEDUNG WHIZ HOTEL METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

6 25 89

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS HOTEL 10 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL PERANCANGAN STRUKTUR ATAS HOTEL 10 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK).

1 4 12

Studi Perbandingan Berat Profil Pada Struktur Gedung Baja Yang Didesain Sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas.

1 3 18

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH.

51 180 249

ALTERNATIF PENGGUNAAN STRUKTUR RANGKA BAJA PADA GEDUNG D’SOYA HOTEL DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS TUGAS AKHIR - ALTERNATIF PENGGUNAAN STRUKTUR RANGKA BAJA PADA GEDUNG D’SOYA HOTEL DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

0 0 16

STUDI PERBANDINGAN BERAT PROFIL PADA STRUKTUR GEDUNG BAJA YANG DIDESAIN SEBAGAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN TERBATAS

0 0 10

Modifikasi Perancangan Struktur Gedung Hotel Alimar Surabaya Menggunakan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) - ITS Repository

1 3 531

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT HOTEL AMARIS MADIUN DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

0 1 396