1. Definisi Pajak
Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adrian i, pajak adalah iuran masrayakat kepada
negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayararnya menurut peraturan-peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas-tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan Zain,2007:10.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum zain,2007:11.
Menurut Sommerfeld Ray M. Anderson Herschel M. Brock Horace R,
Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang
sudah ditentukan dan tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan
pemerintahanZain,2007:11.
Universitas Sumatera Utara
2. Fungsi Pajak
Fungsi pajak ada dua yaitu: a.
Fungsi Budgeter Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah untuk membiayai
pengeluaran baik rutin maupun pembangunanResmi,2008:3. b.
Fungsi Regulerend Pajak mempunyai fungsi pengantur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur
atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi ,serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuanganResmi,2008:3.
3. Ekstensifikasi Pajak
Pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak telah melakukan berbagai kebijakan dan salah satunya adalah melalui ekstensifikasi. Ekstensifikasi adalah
upaya menambah jumlah wajib pajak. Ekstensifikasi pajak dilakukan untuk menjaring wajib pajak baru karena potensi calon wajib pajak itu sangat
besar.Ekstensifikasi wajib pajak memfokuskkan pada peningkatan kesadaran wajib pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal
Pajak. Dengan Ekstensifikasi, masyarakat dihimbau untuk melaksanakan pendaftaran sebagai wajib pajak secara sukarela. Tujuan ekstensifikasi adalah pemberian NPWP
dengan memperhatikan asas domisili,sedangkan pemenuhan kewajiban perpajakan yang timbul sebagai akibat pemberian NPWP tetap mengacu pada prinsip self
assesment system.dan sasaran Ekstensifikasi adalalah dilaksanakan secara
Universitas Sumatera Utara
menyeluruh terhadap geraitempat usaha yang dimiliki,dikuasai,danatau dimanfaatkan oleh wajib pajak orang pribadi baik yang telah memiliki NPWP
maupun belum.Bagi Wajib Pajak Orang pribadi yang telah memiliki NPWP,data dan identitasnya di mutakhirkan sesuai denga ketentuan.
Agar pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak dapat dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak harus
direncanakan dengan sebaik-baiknya dengan ketentuan sebagai berikut : 1.
KPP melakukan identifikasi terhadap data yang diperoleh dan mencocokanya dengan data Master File Lokal MFL melalui program Sistem Informasi
Perpajakan SIP. 2.
KPP membuat daftar nominatif Wajib Pajak yang belum mempunyai NPWP dan atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak SP PKP sesuai dengan
data yang dimiliki. 3.
KPP mempersiapkan sarana dan prasarana administratif yang diperlukan. 4.
KPP melaksanakan koordinasi dengan instansi di luar DJP yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak.
5. KPP membuat dan mengirimkan Pemberitahuan kepada Wajib Pajak yang
terdapat dalam daftar administratif. Data yang diterima KPP secara selektif akan dihibau untuk mendaftarkan diri.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi Ruang Lingkup di dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah :
Universitas Sumatera Utara