Determinasi R Uji Statistik

diperoleh nilai F-tabel. Kemudian membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel pada α = 5. Kriteria pengujian uji F : a. Jika F-hitung F-tabel α = 5, maka artinya seluruh variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. b. Jika F-hitung F-tabel α = 5, maka artinya seluruh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

c. Determinasi R

2 Dalam uji regresi linear berganda dengan model ECM dianalisis pula besarnya nilai determinasi R 2 , keseluruhan nilai R 2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linier berganda. Nilai R 2 R 2 adjusted berkisar antara 0 sampai 1 Ajija et al., 2011. Jika nilai R 2 yang diperoleh mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai R 2 mendekati 0 nol maka semakin lemah variabel-variabel bebas menerangkan variabel terikat. Menghitung R 2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel bebas, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai R 2 , maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel terikat. 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Sejarah Perkembangan Industri Gula Indonesia

Salah satu komoditas yang cukup strategis dan memegang peranan penting di sektor pertanian, khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian nasional adalah komoditas gula. Pengembangan sektor pertanian dianggap strategis karena wilayah daratan Indonesia yang sangat luas dan ditunjang oleh struktur geografis yang beriklim tropis yang sangat cocok untuk pembudidayaan berbagai komoditas pertanian. Industri gula merupakan salah satu industri perkebunan tertua dan terpenting yang ada di Indonesia. Indonesia pernah mengalami era kejayaan industri gula pasir pada tahun 1930 di mana jumlah pabrik gula yang beroperasi adalah 179 pabrik gula. Hal itu merupakan sebuah prestasi yang dimiliki Indonesia karena menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil gula pasir terbasar di dunia. Sebelum masa kemerdekaan bangsa Indonesia, dan dengan dihapuskannya sistem tanam paksa yang dimulai pada tahun 1870 dan praktisnya dimulai pada tahun 1890 peranan swasta dalam sistem pergulaan di Indonesia sangat menonjol. Dampaknya adalah terjadinya peningkatan produksi dan ekspor gula pasir. Apabila ekspor gula pasir di Indonesia pada tahun 1870 adalah sebesar 146.270 ton, dan pada tahun 1890 ekspor gula pasir di Indonesia mencapai 367.785 ton.