Uji F Determinasi R

nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel dan dilihat dari nilai probabilitasnya lebih besar dari derajat kepercayaan α = 5.

b. Model ECM

Uji t merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara masing-masing varibel independen terhadap variabel dependen. Dalam uji t ini menggunakan uji t satu sisi. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel pada derajat kepercayaan α = 5, df = 5,26 sebesar 1,71. Berdasarkan hasil pengolahan data pada ECM, maka hasil pengolahan data penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji t ECM Sumber: Data diolah Keterangan:  Signifikan pada level 5 Berdasarkan dari hasil uji t ECM dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh variabel independen dengan variabel dependen karena nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel.

2.7.2. Uji F

Uji F merupakan pengujian untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel- variabel independen secara bersama-sama. Uji F dilakukan dengan menentukan tingkat signifikan sehingga diperoleh F-tabel, kemudian membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel pada derajat kepercayaan α = 5. Apabila F-hitung lebih Independen Probabilitas t-hitung t-tabel Keterangan Dkonsumsi 0,42 0,83 1,71 Tidak signifikan pada α = 5 Dpenduduk 0,44 0,79 1,71 Tidak signifikan pada α = 5 Dproduksi 0,59 0,54 1,71 Tidak signifikan pada α = 5 Resid02 0,00 -5,75 1,71 Signifikan pada α = 5 besar dari F-tabel maka H ditolak sehingga terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F juga dapat dilakukan dengan konsep ρ-value. Konsep ini dengan membandingkan α dengan nilai ρ-value. Jika nilai ρ-value kurang dari α, maka H ditolak. Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan metode Error Correction Model didapatkan nilai F-hitung sebesar 9,41 dengan df = 5,26, α = 5 sebesar 2,59. Hal ini menunjukkan bahwa F-hitung lebih besar dari F-tabel maka keputusannya adalah signifikan sehingga hasil dari uji F dapat disimpulkan bahwa variabel produksi gula pasir, konsumsi gula pasir dan laju pertumbuhan penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel impor gula pasir.

2.7.3. Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 merupakan suatu bilangan yang dapat menjelaskan sejauh mana variabel terikat dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas. Berdasarkan hasil pengolahan data jangka pendek dengan pendekatan Error Correction Model diperoleh nilai adjusted R 2 sebesar 0,54 yang artinya 54 persen dari variasi variabel terikat mampu dijelaskan oleh variasi himpunan variabel penjelas. Sementara sisanya 46 persen variasi variabel terikat dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

B. Interpretasi Hasil

Model ECM mampu menjelaskan perilaku dinamis jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek dapat dilihat dari nilai estimasi Ordinary Least Square, sedangkan jangka panjangnya dilihat dari nilai estimasi Error Correction Model.