Perdagangan Berdasarkan Keunggulan Absolut: Adam Smith

pemasaran, dan lain sebagainya. Namun perdagangan adalah inti dari kegiatan bisnis, karena pada akhirnya setiap kegiatan bisnis tersebut berujung pada kegiatan perdagangan yang intinya jual beli. Perdagangan internasional merupakan suatu cerminan dari suatu negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Pada saat ini hampir tidak ada satu negara di dunia yang menganut sistem perekonomian tertutup, hal itu disebabkan setiap negara tidak dapat memenuhi semua kebutuhan penduduknya sendiri. Dengan menganut sistem perekonomian terbuka dapat terlaksanakannya pertukaran atau perdagangan dengan negara lain sehingga dapat memenuhi kebutuhan masing-masing negara.

3.1. Perdagangan Berdasarkan Keunggulan Absolut: Adam Smith

Menurut Adam Smith, perdagangan antara dua negara didasarkan pada keunggulan absolut. Jika sebuah negara lebih efisien daripada negara lain dalam memproduksi sebuah komoditi, namun kurang efisien dibanding negara lain dalam memproduksi komoditi lainnya, maka kedua negara tersebut dapat memperoleh keuntungan dengan cara masing-masing melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditi yang memiliki keunggulan absolut, dan menukarnya dengan komoditi lain yang memiliki kerugian absolut. Melalui proses ini, sumber daya di kedua negara dapat digunakan dalam cara yang paling efisien. Output kedua komoditi yang diproduksi pun akan meningkat. Peningkatan dalam output ini akan mengukur keuntungan dari spesialisasi produksi untuk kedua negara yang melakukan perdagangan Salvatore, 1996. Adam Smith percaya bahwa semua negara dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan dan dengan tegas menyarankan untuk menjalankan kebijakan yang dinamakan laisserz-faire, yaitu suatu kebijakan yang menyarankan sesedikit mungkin intervensi pemerintah terhadap perekonomian. Keyakinan Adam Smith tersebut juga dikemukakan oleh para ekonom klasik berikutnya. Melalui perdagangan, sumber daya dunia dapat didayagunakan secara efisien dan dapat memaksimumkan kesejahteraan dunia. Jika melihat pandangan Adam Smith ini, sangatlah bertentangan dengan saat ini jika pada saat ini sebagian besar negara di dunia ternyata memberlakukan banyak sekali pembatasan terhadap arus bebas perdagangan internasional, khususnya karena didasari oleh kepentingan kesejahteraan nasional. Dalam kenyataannya, pembatasan arus bebas perdagangan ini terutama dilakukan oleh sejumlah industri dan para pekerja yang terancam dengan adanya impor. Oleh karenanya, pembatasan perdagangan sebetulnya hanya akan menguntungkan sedikit pihak namun dengan mengorbankan banyak pihak yaitu pihak-pihak yang harus membayar harga lebih tinggi untuk barang- barang domestik yang bersaing.

3.2. Teori Heckscher-Ohlin