Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Variabel
Penelitian Hasil
Hasil Penelitian
1. Dachliani
2006 Y = impor gula
X
1
= produksi gula X
2
= stok gula X
3
= konsumsi gula X
4
=pendapatan satu tahun sebelumnya
X
5
= harga gula X
6
= kurs US Dollar Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
produksi gula berpengaruh negatif secara signifikan dengan impor gula sedangkan
variabel stok gula, konsumsi gula dan pendapatan
satu tahun
sebelumnya berpengaruh positif secara signifikan terhadap
variabel impor gula.
2. Maria
2009 Y = impor gula pasir
X
1
= produksi gula pasir X
2
= luas area X
3
= rendemen tebu X
4
= jumlah pabrik gula a. Produksi gula pasir berpengaruh signifikan
terhadap impor gula pasir. b. Variabel luas area, rendemen tebu dan
jumlah pabrik gula pasir mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel
produksi gula pasir.
3. Zaini
2008 Y = impor gula pasir
X
1
= harga gula impor X
2
= harga gula domestik X
3
= produksi gula pasir hasil penelitian menunjukkan bahwa harga
gula domestik, harga gula impor dan produksi gula
domestik secara
bersama-sama berpengaruh nyata terhadap permintaan impor
gula pasir di Indonesia sedangkan secara parsial hanya variabel harga gula pasir
domestik dan produksi gula pasir di Indonesia yang berpengaruh secara signifikan terhadap
permintaan
gula impor
di Indonesia
sedangkan harga gula pasir impor tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap permintaan gula pasir impor di Indonesia.
C. Kerangka Berpikir
Perkembangan industri gula pasir di Indonesia tidak saja ditentukan oleh faktor-faktor yang ada dalam sistem industri gula itu sendiri, melainkan juga dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor dari luar industri gula pasir, misalnya kebijakan mengenai tataniaga input, kebijakan harga gula pasir dan perdagangan.
Kebutuhan akan konsumsi gula pasir cenderung semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan semakin bertambah banyaknya jumlah penduduk,
pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, pendapatan masyarakat yang semakin meningkat, pertumbuhan industri-industri makanan dan minuman yang baru serta
kenaikan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat. Dengan meningkatnya konsumsi gula pasir yang tidak diiringi dengan bertambahnya jumlah produksi
maka diperlukan impor gula pasir untuk mencukupi kebutuhan masyarakat maupun industri makanan dan minuman. Sedangkan permasalahan di bidang
produksi gula pasir itu sendiri meliputi penurunan luas areal lahan pertanian tebu, para petani tebu yang masih menggunakan varietas dan kualitas bibit tanaman
tebu yang kurang baik dan menggunakan tanaman keprasan, serta inefisiensi di tingkat usaha tani dan inefisiensi di tingkat pabrik gula dalam negeri yang akan
menyebabkan tidak maksimalnya jumlah produksi gula pasir. Terdapat beberapa instrumen kebijakan yang digunakan oleh pemerintah
untuk dapat mengatasi permasalahan pada industri gula di Indonesia selain melalui peningkatan teknologi, diantaranya kebijakan tarif impor dan kebijakan
yang diharapkan oleh pemerintah dapat berguna untuk investasi yaitu nilai tukar dan suku bunga untuk menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran gula
pasir. Kebijakan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melindungi industri gula pasir dalam negeri dan konsumen.
Dari uraian diatas tersebut perlu dianalisis mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah yang tepat untuk dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran gula
pasir dengan mempertimbangkan tingkat produksi dan konsumsi gula pasir dalam negeri.
Keterangan: : hubungan jangka pendek
: hubungan jangka panjang : proksi jumlah penduduk sebagai konsumen
Gambar 2.1: Bagan Kerangka Pemikiran Teoritis D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian dirumuskan dalam kalimat
pertanyaan Sugiyono, 2009. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis membuat suatu hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Diduga produksi gula pasir berpengaruh negatif terhadap impor gula pasir di Indonesia tahun 1980-2010 dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2. Diduga konsumsi gula pasir berpengaruh positif terhadap impor gula pasir di Indonesia tahun 1980-2010 dalam jangka pendek dan jangka panjang.
3. Diduga jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap impor gula pasir di Indonesia tahun 1980-2010 dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Produksi gula pasir
Konsumsi gula pasir
Jumlah penduduk Impor gula pasir
Konsumen
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi penelitian Sugiyono, 2010. Penelitian ini menggunakan
sampel penelitian dari data laju pertumbuhan penduduk, statistik impor gula pasir, produksi gula pasir dan konsumsi gula pasir dari tahun 1980-2010.
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dari variabel-variabel terkait adalah sebagai berikut: 1. Impor gula pasir Indonesia M adalah total volume impor gula pasir di
Indonesia yang diimpor dari berbagai negara dalam satuan ribuan ton per tahun.
2. Produksi gula pasir dalam negeri PDN adalah kegiatan suatu industri pabrik gula PG dalam negeri untuk menghasilkan gula putih dari tanaman tebu
dengan tujuan untuk dipasarkan kembali maupun untuk konsumsi masyarakat. 3. Konsumsi gula dalam negeri C adalah suatu kegiatan yang dilakukan
konsumen yang bertujuan untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan dari gula pasir dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Jumlah penduduk adalah jumlah manusia yang bertempat tingggal atau berdomisili pada suatu wilayah atau daerah dan memiliki mata pencaharian
tetap di daerah itu serta tercatat secara sah berdasarkan peraturan yang berlaku di daerah tersebut.