Uji Parsial Uji t Uji F

korelasi atau hubungan antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat dilakukan yaitu dengan cara melakukan uji LM metode Bruesch Godfrey. Metode ini didasarkan pada nilai F dan ObsR-Squared, apabila nilai probabilitas dari ObsR-Squared melebihi tingkat kepercayaan, maka H diterima. Artinya, tidak ada masalah autokorelasi Ajija et al., 2011.

d. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan karena penelitian ini menggunakan data time series. Untuk mengetahui suatu model linier atau tidak dilakukan uji Ramsey RESET atau uji kesalahan spesifikasi regresi. Kriteria pengujiannya, jika nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-kritisnya pada α = 5 berarti signifikan, maka menerima hipotesis bahwa model kurang tepat. Sebaliknya jika nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-kritisnya berarti tidak signifikan, maka model dikatakan tepat Widarjono, 2009.

6. Uji Statistik

Setelah melakukan uji asumsi klasik maka langkah selanjutnya adalah analisis uji statistik untuk menganalisis pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel. Dalam uji statistik terdapat beberapa tahapan pengujian yaitu uji parsial uji t, uji F, dan uji determinasi R 2

a. Uji Parsial Uji t

Uji t merupakan prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nul H . Keputusan untuk menerima atau menolak H dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data. Hal yang penting dalam uji t adalah menggunakan satu sisi atau dua sisi. Uji hipotesis dua sisi dipilih jika tidak punya dugaan kuat atau dasar teori yang kuat dalam penelitian, sebaliknya memilih satu sisi jika peneliti mempunyai landasan teori atau dugaan yang kuat. Dalam uji hipotesis ini menggunakan uji hipotesis satu sisi karena penelitian ini mempunyai landasan teori atau dugaan yang kuat. Uji t yaitu pengujian untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara satu persatu. Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan probabilitas t-hitung terhadap tingkat signifikansi α = 5. Kriteria pengujian uji t: a. Jika probabilitas t-hitung derajat kepercayaan α = 5 maka, variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. b. Jika probabilitas t-hitung derajat kepercayaan α = 5 maka, variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

b. Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau dependen. Oleh karena itu untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan dengan uji F yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji F dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menentukan tingkat signifikansi sehingga diperoleh nilai F-tabel. Kemudian membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel pada α = 5. Kriteria pengujian uji F : a. Jika F-hitung F-tabel α = 5, maka artinya seluruh variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. b. Jika F-hitung F-tabel α = 5, maka artinya seluruh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

c. Determinasi R