Teori Mobilitas Tempat Tinggal

Berikut ini pengertian demografi menurut beberapa ahli: menurut Multilingual Demographic Dictionary, demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah terutama mengenai jumlah, struktur komposisi penduduk dan perkembangannya perubahannya. Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan 1959, demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial, dan komposisi penduduk serta perubahan- perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas fertilitas, mortalitas, gerak territorial migrasi dan mobilitas sosial perubahan status. Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran fertilitas, kematian mortalitas dan juga adanya migrasi penduduk.

2.1.8 Teori Mobilitas Tempat Tinggal

John Turner mengemukakan teori mobilitas tempat tinggal Residential Mobility pada tahun 1968. Menurut Turner terdapat beberapa dimensi yang bergerak paralel dengan mobilitas tempat tinggal ini, antara lain: dimensi lokasi, dimensi perumahan, dimensi siklus kehidupan, dimensi penghasilan dalam Hadi Sabari Yunus, 2004. Dimensi lokasi mengacu pada tempat- tempat tertentu pada suatu kota yang oleh seseorang atau sekelompok orang dianggap paling cocok untuk tempat tinggal dalam kondisi dirinya. Kondisi diri ini lebih ditekankan pada penghasilan dan siklus kehidupannya. Dimensi perumahan dikaitkan dengan inspirasi perorangan atau sekelompok orang terhadap macam type perumahan yang ada. Oleh karena luasnya aspek perumahan ini dibatasi pada aspek penguasaan tenure. Pandangan seseorang terhadap aspek penguasaan tempat tinggal selalu dikaitkan dengan tingkat penghasilan dan siklus kehidupannya. Mereka yang berpenghasilan rendah misalnya akan memilih, menyewa atau mengontrak saja karena sesuai dengan tingkat penghasilannya. Berikut adalah bagan teori mobilitas tempat tinggal yang diungkapkan oleh Turner 1968 : Mobilitas Non Permanen Sirkuler adalah gerak penduduk dari suatu wilayah menuju ke wilayah lain dengan tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Data mobilitas penduduk sirkuler sukar didapat. Hal ini disebabkan para pelaku mobilitas sirkuler tidak memberitahu kepergian mereka kepada kantor desa di daerah asal, begitu juga dengan kedatangan mereka di daerah tujuan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mobilitas penduduk sirkuler lebih banyak terjadi daripada mobilitas permanen. Hal ini disebabkan antara lain faktor sentrifugal dan sentripetal. Kekuatan sentrifugal adalah kekuatan yang terdapat di suatu wilayah yang mendorong penduduk untuk meninggalkan daerahnya. Kekuatan sentripetal adalah kekuatan yang mengikat penduduk untuk tetap tinggal di daerahnya. Kalau dilihat dan ada tidaknya niatan untuk menetap di daerah tujuan, mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas penduduk permanen atau migrasi dan mobilitas penduduk nonpermanen. Jadi, migrasi adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju ke wilayah lain dengan ada niatan menetap di daerah tujuan. Sebaliknya, mobilitas penduduk nonpermanen ialah gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Apabila seseorang menuju ke daerah lain dan sejak semula sudah bermaksud tidak menetap di daerah tujuan, orang tersebut digolongkan sebagai pelaku mobilitas nonpermanen walaupun bertempat tinggal di daerah tujuan dalam jangka waktu lama Steele, 1983.

2.1.9 Teori Human Capital