ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, terdiri dari:
a Pendidikan dasar: jenjang pendidikan awal selama 9 sembilan tahun pertama masa sekolah
anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. b
Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. c
Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan direkrut terlebih dahulu perusahaan menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan pendidikan karyawan tersebut agar
nantinya dapat ditempatkan pada posisi jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya tersebut. Dengan demikian karyawan dapat memberikan kinerja yang baik
bagi perusahaan. Menurut Payaman J. Simanjuntak 2001 hubungan antara tingkat pendapatan terhadap
tingkat pendidikan adalah karena dengan mengasumsikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi pula tingkat produktifitas pekerja dan pada akhirnya
mempengaruhi tingkat pendapatan mereka. Pengertian ini dianut oleh golongan yang menamakan dirinya dengan teori Human Capital. Teori ini juga berkeyakinan bahwa tingkat
pendidikan yang tinggi akan menunjang pertumbuhan ekonomi dan mereka juga memiliki anggapan bahwa pendidikan formal adalah suatu investasi bagi individu maupun bagi
masyarakat. Tamatan SLTA tidak melanjutkan sekolah dan langsung bekerja maka akan mendapatkan penghasilan selama kurun waktu 40 tahun karena ia bekerja mulai umur 20 tahun
sampai dengan umur 60 tahun.
2.1.13 Jarak Tempat Tinggal
Menurut kitab Undang-Undang Hukum Perdata tempat kediaman itu seringkali ialah rumahnya, kadang-kadang kotanya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa setiap orang
dianggap selalu mempunyai tempat tinggal di mana sehari-harinya melakukan kegiatannya atau di mana berkediaman pokok. Kadang-kadang menetapkan tempat kediaman seseorang itu sulit,
karena selalu berpindah-pindah banyak rumahnya. Menurut Pasal 77, Pasal 1393; 2 KUH Perdata tempat tinggal itu adalah tempat tinggal dimana sesuatu perbuatan hukum harus
dilakukan. Bagi orang yang tidak mempunyai tempat kediaman tertentu, maka tempat tinggal dianggap di mana sungguh-sungguh berada.
2.1.14 Teori alokasi waktu
Menurut Becker mengemukakan pendekatan baru teori alokasi waktu dengan peredaran kegiatan. Tanggapan Becker terhadap teori Gronau, yaitu bahwa total waktu dibedakan atas
waktu produktif yang benar-benar digunakan untuk bekerja produktiveworking time dan waktu produktif productive time yang digunakan untuk santaileisure seperti nonton TV dan aktivitas
lain work at home or not work. Becker membedakan kegunaan waktu berdasarkan beberapa biaya perjam costhour setiap aktivitas yang dilakukan. Oleh karena itu waktu digunakan saat
ini lebih hati-hati dari waktu yang diguakan saat lalu. Menurut Everson dalam Rochaeni 2005, formula yang disusun Becker 1965 secara
mendasar melihat perilaku konsumsi rumah tangga sebagai proses dalam dua tingkat yaitu: 1. Menjelaskan perilaku rumah tangga menhadapi fungsi produksi dimana waktu dan modal yang
tersedia dalam rumah tangga digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat dikonsumsi rumah tangga. 2. Mempelajari proses keputusan pilihan konsumen anggota rumah
tangga berperilaku sebagaimana perilaku individu. Dengan demikian rumah tangga dalam memaksimumkan kepuasannya dibatasi oleh kendala produksi, waktu dan pendapatan. Menurut
Becker 1993 mendefinisikan bahwa human capital sebagai hasil dari keterampilan, pengetahuan dan pelatihan yang dimiliki oleh seseorang termasuk akumulasi investasi menjadi
aktivitas pendidikan job training dan migarasi.
2.2 Hubungan Antar Variabel 2.2.1 Hubungan jarak tempat tinggal dengan pendapatan penerima JKBM
Kenaikan penghasilan keluarga akan meningkatkan pendapatan untuk pelayanan kesehatan. Faktor penghasilan masyarakat dan selera mereka merupakan bagian penting dalam
analisis pendapatan. Pendapatan masyarakat yang tinggal di perkotaan pusat kota umumnya lebih besar dibandingkan dengan pendapatan masyarakat yang tinggal di pedesaan pinggiran.
Hal ini disebabkan karena daerah perkotaan merupakan pusat perekonomian sehingga memiliki beraneka ragam pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-masing orang.
Masyarakat yang tinggal di pedesaan cenderung lebih banyak berprofesi sebagai petani. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan mereka yang rendah sehingga mereka tidak mampu
bersaing untuk memperoleh tingkat penghasilan yang tinggi. Menurut Wulida 2010 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pendapatan merupakan sumber dana yang dimiliki
seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga pengguna program dapat memberikan persepsinya secara langsung.
2.2.2 Hubungan jarak tempat tinggal dengan intensitas penggunaan JKBM
Terhadap penggunaan Program JKBM kecenderungan intensitas penggunaannya lebih besar pada masyarakat yang berada di pinggiran atau di daerah pedesaan. Hal ini disebabkan
karena penghasilan mereka yang cenderung rendah sehingga mereka sangat terbantu dengan