Pendanaan JKBM Jenis Pelayanan JKBM

Dalam perjanjian kerjasama ini, Pemerintah provinsi Bali akan memberikan dana hibah kepada RSUD sebesar 123, 2 milyar dan Puskesmas sebesar 48 milyar di seluruh kabupatenkota se-Bali kecuali Jembrana. Secara umum program JKBM ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bali. Bagi masyarakat Bali yang memiliki KTP dan KK dan sudah terdaftar di desa masing-masing akan mendapatkan pelayanan kesehatan di seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah yang ada di Bali secara gratis. Tentunya harus dilakukan secara bertahap, dari tempat pelayanan kesehatan terdepanterkecil Puskesmas kemudian dilanjutkan ke Rumah Sakit Daerah dan ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Hanya dengan menunjukkan KTP dan KK kita sudah bisa mendapatkan pelayanan gratis ini. Namun masih dalam ruang inap kelas 3, seiring perkembangannya akan berkembang menuju kelas yang lebih elit bahkan sampai kelas VIP, namun kemungkinan akan diperlukan dana tambahan dari yang bersangkutan yang dibayar dalam sistem asuransi.

2.1.6.1 Pendanaan JKBM

Pendanaan Program JKBM merupakan subsidi pemerintah Provinsi dan KabupatenKota untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta JKBM. Sumber dana berasal dari APBD Provinsi Bali dan APBD Kabupaten Kota yang ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk yang belum memiliki Jaminan Kesehatan dan PAD KabupatenKota. Dana program Jaminan Kesehatan Bali Mandara tersebut keseluruhan dialokasikan untuk membiayai dana pelayanan kesehatan langsung. Disamping dana pelayanan kesehatan langsung untuk mendukung berjalannya program JKBM ini, perlu juga dianggarkan dana pelayanan kesehatan tidak langsung atau operasional manajemen untuk Tim Koordinasi dan Tim Pengelola JKBM di tingkat KabupatenKota dan Propinsi melalui DPA masing-masing Dinas Kesehatan Provinsi dan KabupatenKota. Pengalokasian Dana JKBM ini dibagi secara merata berdasarkan jumlah Anggaran APBD di masing-masing Puskesmas dan RSUD. Program JKBM ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan.

2.1.6.2 Jenis Pelayanan JKBM

Pada dasarnya manfaat yang disediakan untuk masyarakat bersifat komprehensif sesuai dengan indikasi medis, kecuali beberapa hal yang dibatasi dan tidak dijamin. Pelayanan kesehatan komprehensif tersebut meliputi : 1 Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan jaringannya 1 Rawat Jalan Tingkat Pertama RJTP, dilaksanakan pada puskesmas dan jaringannya baik dalam maupun luar gedung meliputi pelayanan : pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum, pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis, pemeriksaan kehamilan dan nifas, tindakan medis kecil termasuk cuci luka, rawat luka dan jahit luka, penunjang diagnostic sederhana dan pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabuttambal 2 Rawat Inap Tingkat Pertama RITP, dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan yang meliputi pelayanan: perawatan dan akomodasi rawat inap, partus, visite dokter spesialis, konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan, tindakan medis kecil termasuk cuci luka, rawat luka dan jahit luka, penunjang diagnostic sederhana, pemberian obat. 3 Pelayanan gawat darurat emergency. 2 Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan RJTL, dilaksanakan pada puskesmas yang menyediakan pelayanan spesialistik, poliklinik spesialistik Rumah Sakit Pemerintah yang merupakan jejaring JKBM, meliputi : 1 konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan oleh dokter spesialisumum, 2 pemeriksaan kehamilan yang beresiko tinggi dan memerlukan penanganan spesialistik, 3 rehabilitasi medik, 4 penunjang diagnostic : laboratorium klinik, radiologi dan elek-tromedik, 5 tindakan medis kecil-sedang, 6 pemeriksaan dan pengobatan gigi tingkat lanjutan, 7 pemberian obat sesuai fotmularium obat JKBM, 8 pelayanan darah, Rawat inap Tingkat Lanjutan RITL, dilaksanakan pada ruang perawatan kelas III rumah sakit pemerintah meliputi : akomodasi dan konsumsi rawat inap pada kelas III, konsultasi medis, pemeriksaan fisik, penunjang diagnostic, laboratorium klinik, patologi klinik, patologi anatomi, laboratorium mikro patologi, patologi radiolologi dan elektromedik, tindakan medis kecil-sedang-besar, partus dan komplikasi kehamilan, operasi kecil, sedang dan besar sesuai dengan kompetensinya, pelayanan rehabiltasi media, perawatan intensif ICU, ICCU, PICU, NICU, PACU, pemberian obat sesuai formularium obat JKBM, pelayanan darah, pelayanan hemodialisa HD sesuai indikasi medis dan kebutuhan pasien, bahan abis pakai dan Pelayanan gawat darurat emergency. 3 Pelayanan yang dibatasi Limitation 1 Kacamata diberikan pada kasus gangguan refraksi dengan lensa koreksi minimal +1-1 dengan nilai maksimal Rp. 200.000,- berdasarkan resep dokter, 2 Intra Ocular Lens IOL diberi penggantian sesuai resep dari dokter spesialis mata, dengan nilai maksimal Rp. 300.000,- untuk operasi katarak SICS, maksimal Rp. 1000.000,- untuk operasi katarak dengan metode Phaeco dan bola mata palsu penggantian maksimal Rp. 400.000,-, 3 Kacamata, IOL dan bola mata palsu, disediakan oleh Rumah Sakit bekerjasama dengan pihak-pihak lain, 4 Transportasi untuk kasus rujukan pasien emergency dari Nusa Penida ke RS pemanfaatan lebih rinci diatur dalam peraturan Kabupaten Klungkung dan transportasi dokter spesialis ke Nusa Penida, 5 Kehamilan, persalinan dan komplikasi kehamilan dibatasi hanya sampai anak ketiga hidup dan verifikasi data dilakukan berdasarkan KK, 6 Pelayanan darah hanya dijamin sebesar Rp. 250.000,- per kantong dan selisih harga dibebankan kepada pasien. 4 Pelayanan yang tidak dijamin Exclusion meliputi : pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetika, general check up, prothesis gigi tiruan, operasi jantung, pengobatan alternatif, pengobatan tradisional dan pengobatan lain yang belum terbukti secara ilmiah, rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan dalam upaya mendapatkan keturunan, termasuk bayi tabung dan pengobatan impotensi, pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat bencana alam, pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial, pelayanan kesehatan canggih kedokteran nuklir, transplantasi organ, pembersihan karang gigi dan usaha meratakan gigi, ketergantungan obat-obatan, obat di luar formularum obat JKBM, sirkumsisi, Anti Retro Viral ARV, kelainan bawaan kecuali: hidrocefalus, atresia ani dan bayi tanpa saluran kencing, biaya T\transportasi rujukan, biaya Autopsi atau biaya visum, kemoterapi dan radioterapi, kecelakaan lalu lintas tunggal, percobaan bunuh diri, penyakit akibat konsumsi alkohol miras dan alat kesehatan.

2.1.6.3 Tujuan dan Sasaran Program JKBM