samping itu, juga mengerti apa yang bermanfaat bagi dirinya, yang karenanya maka ia akan berusaha untuk mencapainya Adz-Dzakiey, 2006.
Menurut Satiadarma 2001 mengatakan persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan
suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Selanjutnya dikatakan, orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi, yaitu: 1 perhatian yang
selektif; 2 gangguan yang selektif; dan 3 mengingat yang selektif. Dengan demikian persepsi berkaitan dengan pikiran, perasaan, fantasi dan segenap unsur
kejiwaan lainnya, jadi seorang yang tidak mampu melakukan hubungan yang serasi dengan objek yang diamati melalui persepsinya, maka akan kesulitan yang terutama disebabkan oleh
daya pengamatan dan pandangan yang kurang baik pada objek tersebut Satiadarma, 2001. Pada hakekatnya persepsi selalu berhubungan dengan stimulus rangsangan yang
diterima oleh indera. Oleh karena itu, persepsi dapat terjadi setiap adanya stimulus yang menggerakkan indera. Adapun faktor penentu yang mempengaruhi sikap dan tingkah laku yang
merupakan hasil persepsi yang berbeda-beda pada satu objek berupa motif, kemampuan berfikir, dan pengalaman hidup. Persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari pengelihatan hingga
terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya Satiadarma, 2001.
Jadi dalam hal ini persepsi pasien dapat timbul karena adanya pengamatan terhadap mutu pelayanan yang diterima pasien atas penggunaan JKBM. Baik itu persepsi yang positif ataupun
persepsi yang negatif tergantung pada pandangan, penglihatan dan perhatian pasien dalam menanggapi mutu pelayanan yang ada di puskesmas tersebut.
2.1.5.2 Mutu Pelayanan Kesehatan
Menurut para ahli mutu dapat didefinisikan sebagai berikut. 1
Menurut Winston Dictionary yang dikutip oleh Azwar 1995, mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati.
2 Menurut Donabedian yang dikutip oleh Azwar 1995, mutu adalah sifat yang dimiliki oleh
suatu program. 3
Menurut Din ISO 8402 yang dikutip oleh Azwar 1995, mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan, yang di dalamnya terkandung sekaligus
pengertian akan adanya rasa aman dan atau terpenuhinya kebutuhan para pengguna barang atau jasa yang dihasilkan tersebut.
4 Menurut Crosby yang dikutip oleh Azwar 1995, mutu adalah kepatuhan terhadap standar
yang telah ditetapkan. 5
Menurut Deming yang dikutip oleh Nasution 2005, mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar.
6 Menurut Feigenbaum yang dikutip oleh Nasution 2005, mutu adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya, suatu produk bermutu apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk.
7 Menurut Garvin dan Davis yang dikutip oleh Nasution 2005, mutu adalah suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, manusiatenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Dari beberapa definisi di atas terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut.
1 Mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2 Mutu mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan.
3 Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah misalnya apa yang dianggap merupakan
kualtias saat ini mungkin diangap kurang berkualitas pada masa mendatang Nasution, 2005.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga dan ataupun masyarakat Azwar, 1995.
Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, sama halnya dengan kebutuhan dan tuntutan, makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Serta di pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan Azwar, 1995.
Secara sederhana ada tiga persyaratan pokok yag harus dimiliki untuk disebut pelayanan kesehatan yang baik, yaitu sebagai berikut.
1 Sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa pelayanan.
Suatu pelayanan kesehatan yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa pelayanan.
2 Dapat dijangkau oleh mereka yang membutuhkan.
Pengertian terjangkau adalah tidak hanya dari sudut jarang atau lokasi tetapi juga dari sudut pembiayaan.
3 Sesuai dengan prinsip ilmu dan teknologi kedokteran.
Dengan kata lain suatu pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang terjamin mutunya Sari, 2004.
2.1.6 Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM