Metode Perancangan PUSAT KOMUNITAS FOTOGRAFI DI BALI.

6 Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar Kemudian dari kedua data tersebut dianalis, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian, sasaran, dan tujuan proyek ini. Dengan demikian pemecahan masalah mengenai kebutuhan ruang baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang diperlukan dalam fasilitas ini melalui studi pemrograman fungsional, performansi, dan arsitektural, dapat diketahui untuk kemudian dirumuskan ke konsep disain perancangan. c Pembuatan Usulan Tahap menyampaikan gagasan yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang telah dianalisis sebelumnya. Tahap ini sering juga disebut sintesis, yaitu memadukan serangkaian pertimbangan-pertimbangan dari konteks sosial, konteks ekonomi, konteks fisik, program, kondisi tapak, teknologi baru estetika dan nilai-nilai dari perancangannya. Nantinya gagasan- gagasan ini dapat berupa penyajian-penyajian yang menyatukan sejumlah pokok pembahasan dalam bentuk fisik. d Evaluasi Evaluasi adalah tahap mengevaluasi gagasan-gagasan yang sudah dihasilkan oleh para perancang pada tahap pembuatan usulan tersebut. Evaluasi gagasan- gagasan tersebut meliputi pembandingan pemecahan-pemecahan rancangan yang diusulkan dengan kriteria yang dikembangkan pada tahap penyusunan program fungsional, performansi, dan arsitektural. e Tindakan Tindakan adalah tahap dari proses perancangan meliputi berbagai aktivitas yang dihubungkan dengan persiapan dan pelaksanaan sebuah proyek, seperti penyiapan dokumen pelaksanaan dan bertindak sebagai hubungan antar pemilik dan pelaksana atau kontraktor. 7 Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar BAB II Pemahaman Terhadap Pusat Komunitas Fotografi

2.1 Pengertian Umum Pusat Komunitas

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang pengertian pusat komunitas, komunitas fotografi di bali, fungsi dari komunitas, dan event yang pernah diadakan oleh komunitas fotografi.

2.1.1 Pengertian Pusat Komunitas

Pengertian Pusat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat yg letaknya di bagian tengah atau sebagai pokok pangkal, sedangkan pengertian komunitas menurut Vanina Delobelle adalah sarana berkumpulnya orang-orang yang memiliki kepentingan bersama, komunitas yang dibentuk oleh 3 faktor: a Keinginan untuk berbagi dan berkomunikasi di antara anggota sesuai dengan kepentingan bersama. b Basecamp atau wilayah di mana mereka biasanya berkumpul. c Berdasarkan kebiasaan di antara anggota yang selalu hadir. 8 Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar Jadi pusat komunitas merupakan tempat untuk berkumpulnya orang-orang yang memiliki kepentingan bersama.

2.1.2 Komunitas Fotografi di Bali

Di Bali ada banyak komunitas fotografi yang beraneka ragam tetapi yang akan dijabarkan hanya 2 komunitas yang terkenal di Indonesia : A. PFB Perhimpunan Fotografi Bali Pada point ini akan menjelaskan bagaiaman sejarah, persratan untuk bergabung dan struktur organisasi PFB tersebut. a Sejarah Komunitas Pada t ahun 1983, jauh sebelum era digital, beberapa pecinta fotografi di Bali menginisiasi terbentuknya wadah berkumpul para fotografer yang kemudiaan disebut Perhimpunan Fotografer Bali disingkat PFB. Gambar 2.1 Lambang PFB Sumber : Perhimpunan Fotografer Bali Dibentuk pada tanggal 10 Mei 1984, PFB menjadi klub foto pertama yang ada di Bali. Pada awal terbentuk, bergabung sekitar 29 fotografer dengan ketua terpilih bapak Ir. Nyoman Sutjipta. Semenjak berdiri komunitas ini, PFB mulai menunjukkan kiprah dan mencatatkan sejarah fotografi di Bali. Mengorganisir pameran dan lomba foto setiap pelaksanaan Pesta Kesenian Bali menjadi salah satu agenda rutinnya. Secara personal anggota seperti Oman JH, Chalie Suyata, Djaja Tjandra Kirana, K Sujana, Tan Sioe Lay, IB Putra Adnyana, Rio Helmi dan lainnya berhasil mencatatkan prestasi tingkat nasional dan internasional. 9 Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar Gambar 2.2 Foto bersama PFB dan FPSI pada acara Salonfoto Indonesia 1993 di Bali. Sumber : Perhimpunan Fotografi Bali Dalam perjalanan karirnya, PFB pernah dua kali menjadi pelaksana even nasional Salonfoto Indonesia tahun 1993 dan 2006. Bahkan Bali menjadi tempat pelaksanaan Salonfoto pertama di luar pulau Jawa. Pada kepengurusan periode 2010-2013 PFB mengalami penambahan jumlah anggota yaitu 192 orang. PFB rutin menyelenggarakan diskusi, workshop, latihan, pameran, pemutaran film, apresiasi, hunting, termasuk kegiatan sosial. Tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk membuka akses seluas mungkin bagi siapapun yang berminat pada fotografi. PFB juga menyediakan ruang bagi talenta- talenta untuk berbagi pengetahuan dalam kebersamaan. Hal menarik lain, ketika banyak komunitas fokus pada kegiatan hunting bersama, PFB mencari format baru dengan menitik beratkan pada kegiatan pencerahan pengetahuan bagi anggota. Hunting bersama dilakukan sesekali sebagai fun gathering. Tujuannya agar materi yang dimiliki anggota beragam sehingga ada banyak hal yang bisa dibagi nantinya. Komunitas PFB ini tidak memfokuskan kepada 1 tema tetapi komunitas ini memfokuskan pada semua tema seperti : people, jurnalistik, culture, fashion, street, wedding, fine art dan lainnya. Wawasan dan karakter fotografer hanya bisa matang dengan keterbukaan berpikir serta pemahaman yang cukup tentang fotografi. Pada tahun 2010 PFB meraih penghargaan sebagai Best Local Club 2010 pada ajang International Salon of Art Photography ISAP di Jakarta. PFB bisa mendapatkan penghargaan Best Local Club 2010 karena dikancah fotografi nasional dan internasional PFB membuahkan puluhan penghargaan. Setiap tahun anggota PFB selalu mendapatkan penghargaan. Nama Bapak Anom Manik