Rumusan Masalah Tujuan Penulisan

5 Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar “Pusat Komunitas Fotografi di Bali”. Adapun jenis-jenis data yang digunakan, yaitu: a. Data Primer Pengumpulan data-data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dari sumbernya. Data primer ini diperoleh dari: i. Observasi dan dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang melalui pengamatan langsung terhadap gejala, peristiwa dan kondisi aktual dari masa sekarang pada restoran dan bar. Observasi dilakukan pada tapak terpilih untuk rancangan restoran dan bar serta pada studi objek sejenis. Studi banding dilakukan pada Mata Photography, Photo Studio Pose, Kesato Co Photo Studio, Papyrus Photo Studio dan Lingkara Photoart Community dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai studio foto, organisasi ruang, manajemen pengelolaan, dan permasalahan yang menjadi kendala. ii. Wawancara yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab dengan pihak- pihak terkait untuk mendapatkan data tentang ukuran studio foto, ruang cetak, ruang editing dan ruang makeup. Adapun wawancara yang dilakukan adalah dengan beberapa pihak yaitu Bapak Anis Raharja,S.Sn,M.Sn. Selaku Dosen Jurusan Fotografi di ISI Denpasar, Bapak Anom Manik Agung, S.Sn, A.FPSI. selaku Ketua dari Perhimpunan Fotografer Bali, Bapak dr. IBP Andi Sucirta, A.FPSI, EFIAP selaku Penasehat dari Perhimpunan Fotografer Bali, I Made Bayu Pramana,S.Sn,M.Sn. Selaku pemilik Lingkar Art Space dan Dosen Jurusan Fotografi di ISI Denpasar dan Yan Palapa selaku founder Lingkara Photoart Community. b. Data Sekunder Data-data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini digunakan sebagai pertimbangan saat melakukan perancangan. Data-data sekunder diperoleh melalui studi literatur yaitu dengan mencari sumber yang dapat mendukung data tentang restoran dan bar melalui buku-buku, majalah, media internet, standar ruang, dan sebagainya. 6 Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar Kemudian dari kedua data tersebut dianalis, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian, sasaran, dan tujuan proyek ini. Dengan demikian pemecahan masalah mengenai kebutuhan ruang baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang diperlukan dalam fasilitas ini melalui studi pemrograman fungsional, performansi, dan arsitektural, dapat diketahui untuk kemudian dirumuskan ke konsep disain perancangan. c Pembuatan Usulan Tahap menyampaikan gagasan yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang telah dianalisis sebelumnya. Tahap ini sering juga disebut sintesis, yaitu memadukan serangkaian pertimbangan-pertimbangan dari konteks sosial, konteks ekonomi, konteks fisik, program, kondisi tapak, teknologi baru estetika dan nilai-nilai dari perancangannya. Nantinya gagasan- gagasan ini dapat berupa penyajian-penyajian yang menyatukan sejumlah pokok pembahasan dalam bentuk fisik. d Evaluasi Evaluasi adalah tahap mengevaluasi gagasan-gagasan yang sudah dihasilkan oleh para perancang pada tahap pembuatan usulan tersebut. Evaluasi gagasan- gagasan tersebut meliputi pembandingan pemecahan-pemecahan rancangan yang diusulkan dengan kriteria yang dikembangkan pada tahap penyusunan program fungsional, performansi, dan arsitektural. e Tindakan Tindakan adalah tahap dari proses perancangan meliputi berbagai aktivitas yang dihubungkan dengan persiapan dan pelaksanaan sebuah proyek, seperti penyiapan dokumen pelaksanaan dan bertindak sebagai hubungan antar pemilik dan pelaksana atau kontraktor.