Kerangka berfikir Tinjauan tentang Pengembangan buku ajar

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab III akan diuraikan secara singkat mengenai model pengembangan, prosedur pengembangan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisi data

A. MODEL PENGEMBANGAN

Dalam penelitian ini model yang digunakan peneliti adalah model penelitian dan pengembangan Research and DevelopmentRD. Penelitian pengembangan merupakan satu proses atau langkah langkah untuk mengembangakan satu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat di pertanggung jawabkan Nana Syaodih Sukmadinata, 2005: 164 jenis penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki praktik. Artinya produk tersebut harus dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dilapangan. Menurut Sugiyono 2008: 407 Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu di digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfugnsi di masyarakat luas, maka di perlukan penelitian dan pengembangan bersifat longitudual. Berdasarkan kedua pendapat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan dan pembelajaran merupakan model penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan dan pembelajaran utuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan dan pembelajaran secara efektif dan efisien. Produk dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan dalam pembelajaran. Menurut Borg Gall 1983 bahwa penelitian pengembangan memiliki sepuluh langkah pokok sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengumpulan data research and information 2. Perencanaan planning 3. Pengembangan draft produk develop preliminary from of product 4. Uji coba lapangan awal preliminary field testing 5. Merevisi hasil uji coba main product revision 6. Uji coba lapangan main field testing 7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan operasional product revision 8. Uji pelaksanaan lapangan operasional field testing 9. Penyempurnaan produk ahir final product revision 10. Desiminasi dan implementasi dessimination and implementation Model pengembangan media berbasis cetakan berupa buku ini menggunakan model Borg and Gall yang telah disederhankan oleh Anik Gufron, 2007: 9 menjadi 4 langkah penelitian yaitu : 1. Perencanaan studi pendahuluan 2. Pengembangan 3. Ujicoba

4. Diseminasi

Keempat langkah diatas merupakan bentuk ringkas dari sepuluh langkah model pengambangan Borg Gall. Pengklasifikasin sepuluh langkah model pengembangan menjadi empat langkah tidak mengurangi esensi materi, namun dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman konsep. Hal tersebut didasarkan pada pendapat Mukminan yang dikemukakan oleh Karjiyadi 2008: 64. Tentang pemilihan pengembangan sebagai berikut. 1. Sederhana Bentuk pengembangan yang sederhana akan mudah dimengerti, di ikuti, dan di gunakan. Model sederhana membantu pengembang dalam menyelesaikan pengembangan produk. 2. Lengkap Model pengembangan pembelajaran tersebut memenuhi unsure pokok yaitu identifikasi, pengembangan, dan evaluasi. Ketiga unsure penting tersebut harus ada dalam pengembangan sehingga kelengkapan pengembangan terpenuhi. 3. Mungkin diterapkan Model pengembangan yang dibuat harus adaptable. Artinya model yang dipilih dapat diterima dan dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi. 4. Luas Jangkauan model pembelajaran yang dirancang cukup luas. Artinya, modela pembelajaran yang dikembangkan dapat diterapkan adalam segala situasi. Baik yang menghendaki kehadiran guru maupun tidak. 5. Teruji Metode yang bersangkutan telah teruji dan terbukti memberiaknb hasil yang baik. Untuk mmeperoleh bukti, pengembang harus me,lakuakn penilaian produk pengembangan melalui review dan penilaian responden.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan merupakan penjelasan dari model pengembangan yang telah di tetapkan. Adapun langkah langkah yang ditempuh dalam prosedur tersebut adalah seperti bagam no. 1

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK NEGERI 1 GANTIWARNO KLATEN Pengelolaan Pembelajaran Menggambar Busana Di SMK Negeri 1 Gantiwarno Klaten.

0 4 18

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN CHART DAN JOB SHEET PROPORSI TUBUH WANITA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA DI SMK MARSUDIRINI MARGANINGSIH SURAKARTA.

0 0 183

PENGEMBANGAN MODUL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH WANITA DEWASA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA PADA SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 2 PIYUNGAN.

8 94 200

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH WANITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA KELAS X DI SMK NEGERI 1 SEWON.

95 1195 196

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH WANITA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA.

1 3 250

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

28 312 258

PENGEMBANGAN MEDIA MOOD BOARD BUSANA PESTA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA OLEH SISWA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA.

9 105 174

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

1 1 258

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK SISWA X BUSANA SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI.

0 0 179

LEMBAR KERJA BUKU 2 MENGGAMBAR BUSANA

0 1 1