64
tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 2,003 5,107 2,003. Selain itu, nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan nilai yang
lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Nilai konstanta sebesar 9,211 berarti apabila variabel Net Profit Margin
NPM dianggap konstan maka Harga Saham akan sebesar 9,211,
sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,829 berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel Net Profit Margin NPM akan
mengakibatkan Harga Saham naik sebesar 0,829. Koefisien determinasi sebesar 0,310 menunjukkan bahwa sebesar 31,0 variabel Harga
Saham dapat dijelaskan oleh variabel Net Profit Margin NPM, sedangkan sisanya sebesar 59,0 dijelaskan oleh faktor lain.
Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Net Profit Margin NPM terhadap
Harga Saham. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang berbunyi “Net Profit Margin NPM berpengaruh positif terhadap
Harga Saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015” diterima.
Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Rangkuti 2006: 151 yang mengatakan perusahaan dengan rasio Net
Profit Margin NPM relatif besar cenderung memiliki kemampuan
untuk bertahan dalam kondisi sesulit apapun. Brigham dan Houston 2010: 148 juga berpendapat bahwa NPM yang tinggi dianggap
sebagai hal yang baik. Semakin besar NPM akan meningkatkan
65
kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut. Oleh karena itu semakin tinggi Net Profit Margin NPM akan semakin menarik
investor untuk membeli saham perusahaan tersebut dan berakibat pada naiknya Harga Saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rescyana Putri 2012 yang berjudul “Pengaruh Dividen Per Share,
Return On Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham
Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010” yang menyatakan bahwa variabel Net Profit
Margin NPM berpengaruh positif terhadap harga saham. Dengan
demikian dapat disimpulkan semakin tinggi Net Profit Margin NPM maka akan semakin tinggi Harga Saham dan semakin rendah Net Profit
Margin NPM maka akan semakin rendah pula Harga Saham.
4. Pengaruh Debt to Equity Ratio DER, Return On Equity ROE, dan
Net Profit Margin NPM secara simultan terhadap Harga Saham
Hasil analisis regresi linear berganda variabel Debt to Equity Ratio DER, Return On Equity ROE,
dan Net Profit Margin NPM terhadap Harga Saham menunjukkan nilai F
hitung
sebesar 21,705 lebih besar dari F
tabel
dengan tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 2,79 21,705 2,79. Selain itu, nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,538
menunjukkan bahwa sebesar 53,8 variabel Harga Saham dapat
66
dijelaskan oleh variabel Debt to Equity Ratio DER, Return On Equity ROE
, dan Net Profit Margin NPM sedangkan sisanya sebesar 46,2 dijelaskan oleh faktor lain.
Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel Debt to Equity Ratio DER, Return on Equity
ROE, dan Net Profit Margin NPM terhadap Harga Saham. Jadi
dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat yang berbunyi “Debt to Equity Ratio DER
, Return on Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM
secara simultan berpengaruh terhadap Harga Saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-
2015” diterima.
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio DER, Return On Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM baik
secara parsial maupun secara simultan terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Debt to Equity Ratio DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -1,186 dan nilai absolut t
hitung
sebesar 5,326 lebih besar dari t
tabel
dengan tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 2,003 5,326 2,003. Selain itu, nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Semakin tinggi DER
menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai biaya utang yang besar dan akan menurunkan tingkat solvabilitas perusahaan. Para investor
cenderung menghindari saham-saham yang memiliki DER tinggi. Hal tersebut yang akan menyebabkan turunnya Harga Saham.
2. Return On Equity ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
68
Indonesia periode 2011-2015. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,745 dan nilai t
hitung
sebesar 4,662 lebih besar dari t
tabel
dengan tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 2,003 4,662 2,003. Selain itu, nilai probabilitas signifikansi sebesar
0,000 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. ROE menggambarkan seberapa baik
perusahaan mampu mengembalikan apa yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham. Oleh karena itu semakin tinggi ROE akan
semakin menarik investor untuk membeli saham peusahaan tersebut dan berakibat pada naiknya Harga Saham.
3. Net Profit Margin NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2015. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,829 dan nilai t
hitung
sebesar 5,107 lebih besar dari t
tabel
dengan tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 2,003 5,107 2,003. Selain itu, nilai probabilitas signifikansi sebesar
0,000 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Perusahaan dengan NPM yang tinggi lebih
mampu untuk bertahan dalam kondisi yang sulit sehingga semakin tinggi nilai NPM sebuah perusahaan akan semakin menarik minat
investor untuk membeli saham perusahaan tersebut dan berakibat pada naikknya Harga Saham.
69
4. Debt to Equity Ratio DER, Return On Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Harga Saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai
F
hitung
sebesar 21,705 lebih besar dari F
tabel
dengan tingkat signifikansi 5 yaitu sebesar 2,79 21,705 2,79. Selain itu, nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu sektor industri dari beberapa sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Data perusahaan yang tidak lengkap, sehingga dari 41 perusahaan sektor pertambangan hanya 12 perusahaan yang bisa dijadikan sebagai
sampel penelitian. 3. Variabel independen dalam penelitian ini hanya menggunakan rasio
solvabilitas dan rasio profitabilitas. 4. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan harga
pasar pada saat penutupan bursa akhir tahun sehingga kurang relevan untuk mengetahui pengaruh kinerja perusahaan terhadap harga saham.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan yang telah diuraikan diatas, dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
70
1. Bagi Pihak yang Berkepentingan Pihak yang berkepentingan seperti manajemen perusahaan dan
investor sebaiknya lebih memperhatikan Debt to Equity Ratio DER, Return On Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM sebagai bahan
pertimbangan sebelum berinvestasi. Hal itu penting karena rasio-rasio tersebut terbukti berpegaruh terhadap Harga Saham sesuai dengan hasil
dari penlitian ini. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Memperluas populasi penelitian, tidak terbatas pada sektor pertambangan.
b. Menambah jumlah variabel independen yang diduga dapat berpengaruh terhadap harga saham.
c. Menggunakan harga saham beberapa saat setelah penerbitan laporan keuangan di bursa.
d. Menambah referensi baik teori maupun penelitian yang relevan.
71
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, I.Z. 2008. Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staff Indonesia
Arifin, A. 2001. Membaca Saham. Yogyakarta: Andi Brigham, E.F. Houston, J.F. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku
1, Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat Bursa Efek Indonesia. 2016.
www.idx.co.id Daurina Lestari Fikri Halim. 2016. Pertumbuhan Sektor Pertambangan
Anjlok, Ini Penyebabnya. Diunduh tanggal 4 September 2016 dari http:news.viva.co.idnewsread768776-pertumbuhan-sektor-
pertambangan-anjlok-ini-penyebabnya David Dwianrto. 2014. Potensi dan Tantangan Pertambangan di Indonesia.
Diunduh tanggal 28 April 2017 dari http:www.ima-
api.comindex.php?option=com_contentview=articleid=1937:potensi- dan-tantangan-pertambangan-di-indonesiacatid=47:media-
newsItemid=98lang=id
Dwiatma Patriawan. 2011. “Analisis Pengaruh Earning Per Share EPS, Return On Equity ROE, Dan Debt To Equity Ratio DER Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Wholesale And Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Tahun 2006 - 2008”. Skripsi. Universitas
Diponegoro
Ema Novasari. 2011. “Pengaruh PER, EPS, ROA dan DER Terhadap Harga Saham Perusahaan Sub-Sektor Industri Textile Yang Go Public di Bursa
Efek Indonesia Bei Tahun 2009-2011”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang
Er, Sebnem. Vuran, Bengu. 2012. Factors Affecting Stock Returns of Firms Quoted in ISE Market: A Dynamic Panel Data Approach. International
Journal of Business and Social Research IJBSR, 2, 109-122 Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: PT Salemba Empat