34
F. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan data dari masing-masing variabel dalam penelitian Ghozali, 2011:19.
Deskripsi tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, maksimun, minimum, sum, dan range.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal
Ghozali, 2011:160. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis
menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika
data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang
digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan
menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali 2011: 105 uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel
35
independen dalam model regresi. Adanya multikolinearitas akan membuat variabel-variabel independen tidak ortogonal atau nilai
korelasi antar variabel independen tidak sama dengan nol. Penelitian yang baik mensyaratkan tidak adanya multikolinearitas.
Mendeteksi adanya multikolinieritas dapat digunakan nilai tolerance
dan varian inflation factor VIF sebagai tolak ukur. Apabila nilai tolerance
≤ 0,10 dan nilai VIF ≥10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian tersebut terdapat
multikolinieritas Ghozali, 2011: 106. c.
Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2011:139 uji heteroskedastisitas
digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Ada
beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu melihat grafik, uji park, uji glesjer, dan uji white.
Pada penelitian ini akan dilakukan uji heteroskedastisitas menggunakan uji glesjer yaitu mengkorelasikan nilai absolut
residual dengan masing-masing variabel. Uji ini dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hasil
dari uji glejser menunjukan tidak ada heteroskedastisitas apabila
36
dari perhitungan SPSS nilai probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5 Ghozali, 2011: 143.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 Ghozali, 2011: 110. Menurut Danang Sunyoto 2007: 104 prasyarat yang harus
terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Adanya autokorelasi akan mengakibatkan penaksiran dengan
kuadrat terkecil akan sangat sensitif terhadap fluktuasi sampel dan penaksir-penaksiranya tidak efisien lagi. Untuk mengetahui adanya
autokorelasi akan dilakukan Uji Durbin-Watson. Menurut Danang Sunyoto 2007: 105 kriteria untuk menentukan ada tidaknya
autokorelasi adalah sebagai berikut: 1 Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2
DW -2 2 Tidak terjadi autokorelasi,jika nilai DW berada diantara -
2 dan +2 -2 ≤ DW ≤ +2
3 Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 DW +2