11
D. KERANGKA BERPIKIR
Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan pada mata pelajaran Sains masih rendah. Nilai rata – rata ulangan harian masih
sangat rendah. Disamping itu ketuntasan belajar siswa juga masih tergolong rendah.
Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi
siswa pada mata pelajaran yang diajarkan, sulitnya materi pelajaran untuk dapat dipahami oleh siswa dan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan kondisi
siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bergairah dalam belajar.
Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah bahwa model pembelajaran yang selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan pelajaran
masih belum berhasil. Perlu tindakan kelas baru agar ketuntasan belajar meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
Pemikiran peneliti adalah dengan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran Sains. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa lebih dapat
bersemangat, lebih aktif dan pembelajaran lebih menyenangkan. Adapun kerangka tindakan yang peneliti gunakan dalam metode
demonstrasi adalah sebagai berikut: 1.
Persiapan tindakan a.
Menetapkan lamanya pemberian siklus. Tiap siklus dilaksanakan 1-2 kali tatap muka.
10 tertentu. Karakteristik hubungan antara metode demonstrasi dengan pengalaman
belajar siswa adalah sebagai berikut:
Karakteristik Metode Pengalaman Belajar
1. Mempertunjukkan obyek yang
sebenarnya 2.
Adanya proses peniruan 3.
Ada alat bantu yang digunakan 4.
Memerlukan tempat yang strategis yang memungkinkan seluruh siswa
aktif 5.
Dapat guru atau siswa yang melakukan
1. Mengamati sesuatu pada objek
sebenarnya 2.
Berpikir sistematis 3.
Pemahaman terhadap suatu proses 4.
Menerapkan sesuatu cara secara proses
5. Menganalisis kegiatan secara proses
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah: Pertama
: Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
Kedua : Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
Ketiga : Pelaksanaan demonstrasi bersama dengan perhatian dan peniruan
dari siswa Keempat : Penguatan diskusi, tanya jawab dan atau latihan terhadap hasil
demonstrasi Kelima
: Kesimpulan Winataputra, 1997
9 adalah meteri subyek yang dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai
subyek belajar, pendekatan dan metode, serta alat evaluasi yang digunakan. Materi subyek yang dibahas harus dapat dikaitkan dengan konsep IPA yang telah
dimiliki siswa. Konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap konsep yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya sehari – hari, yang
merupakan dasar terhadap konsep – konsep IPA Sutarno, 2007. Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan menguraikan materi,
memberi contoh dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai dengan untuk digunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, guru harus memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin dicapai. Berbagai
metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode studi mandiri,
metode simulasi, metode latihan dengan teman, metode studi kasus, metode proyek, metode praktikum dan lain – lain Hermawan,2007.
Dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas, salah satu contoh adalah pemodelan. Pemodelan di kelas ini dilaksanakan, misalnya oleh seorang
guru yang mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan Depdiknas, 2002.
C. TINJAUAN MASALAH DAN TINDAKAN PERBAIKAN